Mantan Panglima TNI Joko S |
JAKARTA -- Reformasi sudah berjalan sejak 15 tahun lalu. Namun hingga saat ini reformasi belum memberikan perubahan yang diinginkan oleh masyarakat, kemiskinan dan korupsi masih di mana-mana. Ini diungkapkan mantan Panglima TNI, Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso, Senin (20/5) malam.
"Kita harus berterimakasih kepada para pemimpin bangsa dan para mahasiswa yang mencetuskan reformasi. Namun harus diakui pula reformasi belum berhasil sepenuhnya seperti yang diharapkan," kata Djoko.
Negara ini, ujar Djoko, harus bisa mensejahterakan orang miskin dan membangun bangsa. Maka dari itu dibutuhkan konsolidasi nasional. Ini bisa dilakukan dengan melakukan evaluasi terhadap apa yang sudah dilakukan pada masa lalu dan masa kini.
Salah satu caranya, kata Djoko, dengan mendeklarasikan gerakan Indonesia ASA (Adil Sejahtera, dan Aman). Gerakan Indonesia ASA berupaya mendorong masyarakat agar mandiri secara ekonomi, mau bekerja keras, berkepribadian di bidang sosial budaya agar bangsa Indonesia maju dan sejajar dengan bangsa lain. Selain itu juga berdaulat, adil, dan makmur.
"Kita harus berterimakasih kepada para pemimpin bangsa dan para mahasiswa yang mencetuskan reformasi. Namun harus diakui pula reformasi belum berhasil sepenuhnya seperti yang diharapkan," kata Djoko.
Negara ini, ujar Djoko, harus bisa mensejahterakan orang miskin dan membangun bangsa. Maka dari itu dibutuhkan konsolidasi nasional. Ini bisa dilakukan dengan melakukan evaluasi terhadap apa yang sudah dilakukan pada masa lalu dan masa kini.
Salah satu caranya, kata Djoko, dengan mendeklarasikan gerakan Indonesia ASA (Adil Sejahtera, dan Aman). Gerakan Indonesia ASA berupaya mendorong masyarakat agar mandiri secara ekonomi, mau bekerja keras, berkepribadian di bidang sosial budaya agar bangsa Indonesia maju dan sejajar dengan bangsa lain. Selain itu juga berdaulat, adil, dan makmur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.