Baku tembak terjadi di perairan internasional depan Changi, Singapura.
ABK Penyelundup, Lukman Tertembak di leher |
Dua speed boat yang masing-masingnya beranggotakan 20 orang
bersenjatakan parang dan meriam pelontar mencoba menyerang kapal patroli
BC 9002, bahkan sempat mendekat dan mencoba memanjat kapal patroli BC.
"Serangan meriam pelontar dari 2 speed boat lebih kurang 20 menit,"
kata Direktur Penindakan dan Pengawasan (P2) Bea dan Cukai, Muhammad
Sigit dalam konfrensi pers di Kantor BC Batam.
Mendapatkan serangan itu, kapal patroli BC mengeluarkan tembakan
balasan terhadap dua speed boat dimana sebelumnya sempat memberikan
peringatan sesuai SOP, sehingga dua speed boat berhasil dipukul mundur
dengan balasan tembakan dan diketahui lari ke Perairan Tanjung
Sengkuang, Batam.
Selang empat jam kemudian, kapal patroli BC 9002 mendapatkan
informasi bahwa ada kapal KM Wahyu 5 mencoba melakukan penyeludupan
sembako, narkoba, psikotropika dan prekusor dari Pasir Gudang, Johor
Bahru, Malaysia.
Mendapatkan informasi itu, kapal patroli BC 9002 berhasil
menghadang kapal KM Wahyu yang saat itu dikawal 2 speed boat yang
sebelumnya sempat melakukan penyerangan terhadap kapal patroli BC 9002.
"Kapal KM Wahyu 5 Sarat muatan, didalamnya ada sekitar 30 orang bersenjata lengkap parang dan meriam pelontar," terang Sigit.
Selain itu, lanjut dia, di dua speed boat yang melakukan pengawalan
terdapat sekitar tujuh orang juga bersenjata parang dan meriam pelontar
dan menyerang kapal patroli BC dengan meriam pelontar api.
"Serangan meriam pelontar api ini bila mengenai kapal bisa membuat
kapal meledak," kata Sigit dan itu bisa dilihat langsung dari rekaman
video yang diputarkan pihak BC dalam konfrensi pers terhadap wartawan.
Menurut Sigit, pihaknya sempat memberikan peringatan kepada KM
Wahyu 5, baik melalui isyarat ke melalui chanel radio marine ch-16,
klakson, lampu dan pistol signal namun tak diindahkan pihak penyeludup.
"Serangan yang diberikan pihak penyeludup berlangsung selama 20 menit tanpa di balas kapal patroli 9002," lanjut dia.
Selanjutnya, setelah melakukan peringatan sesuai SOP, kapal patroli
BC 9002 membalas dengan tembakan ke arah lambung kapal KM Wahyu 5 yang
saat itu menuju perairan Tanjung Sengkuang, Batam.
Namun mengingat TKP tersisa tinggal setengah mil dari perairan
Tanjung Sengkuang kapal patroli BC 9002 memutuskan untuk menghentikan
pengejaran dan kembali ke pangkalan BC.
"Penembakan yang dilakukan kapal patroli BC 9002 ke lambung kapal
target adalah tindakan untuk melindungi keselamatan sarana patroli dan
petugas karena ada penyerangan yang membahayakan dari kapal penyeludup,"
tegas Sigit.
Sementara itu, pantauan di lapangan, dua ABK kapal KM Wahyu 5 yang
mengalami luka tembak dari serangan balasan patroli BC 9002 kini sedang
menjalani perawatan intensif di RS Harapan Bunda, Batam.
Lukman (47), ABK Kapal KM Wahyu 5 mengalami luka tembak pada
bagian tenggorokan kanan dan tembus hingga punggung kanan dan kini
dirawat di ruang Mawar 4. Sementara, Riko (35), salah seorang ABK lain
mengalami luka tembak pada tangan kanan kini sudah kembali ke rumah dan
mendapatkan rawat jalan.
● Vivanews
negara kepuluan besar seperti indonesia bellum mempunyai pengamanan ganda macam cosguat dan patut di pertayakan ,kenapa cosguat pembentukannya lama sekali dan menghilang dari rencana .ini soal fuluss di lapangan krupsi di pelabuhan penyelundupan bak pasar tradisional ,sebaiknya indonesian cousguat segera di bentuk dpr harus jadi pendorang ,pemerintah rada melempem soal pembentukan cosguat penjaga pantai bersama tni ala ,bakal berkompetesi megamankan perairan indonesia ,biar gak kangkalikong di lapangan mereka harus di pisah .
BalasHapus