"Ketiga negara dapat saling tukar-menukar pikiran, berbagi ide serta serta menemukan mekanisme kerja sama terbaik di Selat Malaka dan Selat Singapura yang telah dibentuk sejak 2007," kata Menteri Perhubungan, Evert Erenst Mangindaan, dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Sabtu.
Menurut Mangindaan, mekanisme itu dibentuk untuk memberi kesempatan berbagai pihak dapat turut berkontribusi dan berbagi tanggung jawab dalam pemeliharaan lingkungan dan peningkatan keselamatan pelayaran di Selat Malaka dan Selat Singapura.
Ia mengemukakan, kontribusi dari para pemangku kepentingan tersebut, dihimpun dalam bentuk trust fund yang pengelolaannya diserahkan kepada tiga negara pantai yaitu Indonesia, Malaysia dan Singapura dalam wadah yang bernama Aids to Navigation (ANF).
Kerja sama ini juga implementasi lanjutan salah satu butir kesepakatan KTT APEC 2013, di Nusa Dua, Bali, pekan lalu. Indonesia membahas peningkatan kerja sama pemantauan laut dengan sejumlah negara di kawasan Asia Pasifik dalam rangka menjaga keamanan sumber daya kelautan dan perikanan.
"Forum APEC dapat menjadi media bagi promosi pengelolaaan sumberdaya kelautan dan perikanan lainnya di kawasan Asia Pasifik," kata Menteri Kelautan dan Perikanan, Sharif Sutardjo, di Nusa Dua, Bali, Selasa (8/10).
● Antara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.