Kelompok Sipil dan Aparat Baku Tembak di Perbatasan Papua-PNG Jayapura ☆ Baku tembak terjadi di perbatasan Papua dan Papua Nugini sekitar pukul 05.30 WIT, Sabtu (5/4/2014). Baku tembak antara aparat keamanan dengan kelompok sipil bersenjata itu hingga saat ini masih terjadi.
Informasi yang diterima Liputan6.com menyebutkan, jumlah kelompok sipil tersebut sekitar 40 orang. Mereka dikabarkan dilengkapi dengan senjata laras panjang.
Kapendam Kodam XVII/Cenderawasih Letkol Arh Rikas Hidayatullah menyebutkan, hingga saat ini pihaknya masih terus mengumpulkan data lengkap terkait peristiwa ini. Karena itu, pihaknya belum bisa memberikan keterangan untuk saat ini.
"Korban penembakan anggota TNI yang kabarnya tertembak masih terus kami cari informasinya," jelasnya kepada wartawan di Jayapura, Sabtu pagi.
Sementara itu, sejumlah petinggi Kodam XVII/Cenderawasih, seperti Kasdam Brigjen TNI Hinsa Siburian, Dandim 1701/Jayapura Letkol Inf Wahyu Handoyo, Kasrem 172/PWY Letkol Rano Tilaar dan Kapolres Jayapura AKBP Alfred Papare saat ini sudah berada di lokasi kejadian. (Muhammad Ali/Liputan 6)
Terlibat Baku Tembak, Kapolres Jayapura Kena Serpihan Kaca Kapolres Jayapura AKBP Alfred Papare terkena serpihan kaca saat sedang memantau baku tembak di perbatasan Papua dan Papua Nugini, Sabtu (5/4/2014) pagi. Saat itu, dia bersama dengan anggota Kodim 1701 sedang berada di atas sebuah menara setinggi sekitar 50 meter.
"Saat ini dia sedang dievakuasi menuju rumah sakit terdekat," jelas salah seorang petugas keamanan di perbatasan.
Baku tembak terjadi pagi tadi antara sekitar 40 orang kelompok sipil bersenjata laras panjang dan berpakaian loreng. Sampai saat ini, aksi blokade jalan menuju perbatasan serta pembakaran masih berlangsung.
Warga setempat bernama Amir yang kesehariannya berdagang di Pasar Marketing Point di wilayah perbatasan menyebutkan aktivitas di pasar terhenti dan warga lebih memilih berdiam di dalam rumah.
"Aktivitas lumpuh dan baku tembak masih terjadi. Saya melihat tadi sudah ada 2 truk anggota TNI yang ditambah ke daerah perbatasan," jelasnya.
Sementara itu, Kasdam Kodam XVII/Cenderawasih Brigjen TNI Hinsa Siburian membenarkan penembakan menara di perbatasan dengan PNG hingga menyebabkan Kapolres Jayapura dan salah satu anggota Kodim setempat kena serpihan kaca.
"Kapolresta Jayapura Alfred Papare dan anggota Kodim atas nama Tukino memang kena serpihan kaca saat berada di satu tempat. Mereka sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara," katanya. (Muhammad Ali/Liputan 6).
Pemilu RI di Papua New Guinea DikacaukanAksi provokasi untuk menggagalkan pelaksanaan Pemilu dilakukan kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM) terhadap warga negara RI di Papua New Guinea (PNG) yang hari ini, Sabtu (5/4/2014), melakukan penclobosan.
OPM melakukan aksi penembakan, pembakaran ban bekas, dan pengibaran bendera bintang kejora di titik Zero batas Tugu Perbatasan kedua negara di Wutung. Aksi tersebut terjadi pada pukul 06.00 WIT oleh sekitar 30 orang kelompok Mathias Wenda yang berujung pada kontak tembak.
Saat itu beberapa orang wartawan dari Jayapura akan melakukan perjalanan ke Vanimo (ibu kota Provinsi Sandoun, PNG) untuk meliput pelaksanaan Pemilu RI di negara tetangga tersebut.
Kapendam XVII/Cenderawasih, Letkol ARH. Rikas Hidayatullah kepada Detikcom, Sabtu (5/4/2014), membenarkan terjadinya aksi tersebut yang disebutnya merupakan provokasi.
"Kelompok GSP/B OPM berumlah 30 orang menurunkan Bendera Merah Putih di Pos Sekow Lintas Batas RI-PNG, kemudian mereka menaikkan bendera bintang kejora, membakar papan reklame," kata Rikas.
Kemudian pada pukul 09.30 WIT terjadi penembakan ke arah mercusuar atau tower perbatasan yang mengenai kaca tower tersebut.
"Serpihan kaca melukai Serma Tugino, anggota unit intel Kodim 1701/JYP di bagian kepala, Kapolres kena serpihan kaca, anggota polisi tertembak di kaki," ungkap dia.
Sampai saat ini masih terjadi kontak tembak antara TNI/Polri dan kelompok tersebut. Kelompok GSP/B OPM tersebut diperkirakan membawa 6 pucuk senjata campuran. "Mereka mengeluarkan tembakan yang mengenai kaca tower dan selanjutnya melarikan diri ke wilayah PNG," Rikas menjelaskan.(detik)
Dua Aparat Terluka dalam Baku tembak Dekat Perbatasan PNGKontak tembak antara aparat keamanan dan anggota kelompok sipil bersenjata (KSB) di perbatasan RI-Papua Nugini, Sabtu pagi, menyebabkan dua anggota terluka.
Wartawan Antara dari perbatasan RI-PNG melaporkan kontak senjata yang terjadi sekitar pukul 09.00 WIT itu menyebabkan Kapolres Kota Jayapura AKBP Alfred Papare dan seorang anggota TNI-AD Tugino mengalami luka akibat serpihan kaca gedung yang terkena peluru.
Insiden terlukanya kedua aparat keamanan itu berawal saat mereka memantau situasi di sekitar perbatasan sesaat setelah kelompok sipil bersenjata mengibarkan bendera 'Bintang kejora" pada menara suar di perbatasan kedua negara.
Kemudian terjadi baku tembak dan peluru mengenai kaca gedung menara suar. Kaca-kaca itulah yang melukai kedua aparat tersebut.
''Mereka kemudian segera dievakuasi untuk mendapat perawatan di Jayapura,'' sebut laporan Antara..
Bendera Bintang Kejora Berhasil DiturunkanBendera bintang kejora yang dikibarkan sejak Sabtu (5/4) pukul 06.30 WIT di perbatasan Papua-PNG akhirnya berhasil diturunkan pada pukul 15.50 WIT.
Pantauan Antara di Papua, Sabtu, menunjukkan bendera itu berhasil diturunkan setelah dua kendaraan tempur dari Kodam XVII Cenderawasih datang memperkuat aparat keamanan yang sudah terlebih dahulu berada di wilayah itu..
Informasi yang diterima Liputan6.com menyebutkan, jumlah kelompok sipil tersebut sekitar 40 orang. Mereka dikabarkan dilengkapi dengan senjata laras panjang.
Kapendam Kodam XVII/Cenderawasih Letkol Arh Rikas Hidayatullah menyebutkan, hingga saat ini pihaknya masih terus mengumpulkan data lengkap terkait peristiwa ini. Karena itu, pihaknya belum bisa memberikan keterangan untuk saat ini.
"Korban penembakan anggota TNI yang kabarnya tertembak masih terus kami cari informasinya," jelasnya kepada wartawan di Jayapura, Sabtu pagi.
Sementara itu, sejumlah petinggi Kodam XVII/Cenderawasih, seperti Kasdam Brigjen TNI Hinsa Siburian, Dandim 1701/Jayapura Letkol Inf Wahyu Handoyo, Kasrem 172/PWY Letkol Rano Tilaar dan Kapolres Jayapura AKBP Alfred Papare saat ini sudah berada di lokasi kejadian. (Muhammad Ali/Liputan 6)
Terlibat Baku Tembak, Kapolres Jayapura Kena Serpihan Kaca Kapolres Jayapura AKBP Alfred Papare terkena serpihan kaca saat sedang memantau baku tembak di perbatasan Papua dan Papua Nugini, Sabtu (5/4/2014) pagi. Saat itu, dia bersama dengan anggota Kodim 1701 sedang berada di atas sebuah menara setinggi sekitar 50 meter.
"Saat ini dia sedang dievakuasi menuju rumah sakit terdekat," jelas salah seorang petugas keamanan di perbatasan.
Baku tembak terjadi pagi tadi antara sekitar 40 orang kelompok sipil bersenjata laras panjang dan berpakaian loreng. Sampai saat ini, aksi blokade jalan menuju perbatasan serta pembakaran masih berlangsung.
Warga setempat bernama Amir yang kesehariannya berdagang di Pasar Marketing Point di wilayah perbatasan menyebutkan aktivitas di pasar terhenti dan warga lebih memilih berdiam di dalam rumah.
"Aktivitas lumpuh dan baku tembak masih terjadi. Saya melihat tadi sudah ada 2 truk anggota TNI yang ditambah ke daerah perbatasan," jelasnya.
Sementara itu, Kasdam Kodam XVII/Cenderawasih Brigjen TNI Hinsa Siburian membenarkan penembakan menara di perbatasan dengan PNG hingga menyebabkan Kapolres Jayapura dan salah satu anggota Kodim setempat kena serpihan kaca.
"Kapolresta Jayapura Alfred Papare dan anggota Kodim atas nama Tukino memang kena serpihan kaca saat berada di satu tempat. Mereka sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara," katanya. (Muhammad Ali/Liputan 6).
Pemilu RI di Papua New Guinea DikacaukanAksi provokasi untuk menggagalkan pelaksanaan Pemilu dilakukan kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM) terhadap warga negara RI di Papua New Guinea (PNG) yang hari ini, Sabtu (5/4/2014), melakukan penclobosan.
OPM melakukan aksi penembakan, pembakaran ban bekas, dan pengibaran bendera bintang kejora di titik Zero batas Tugu Perbatasan kedua negara di Wutung. Aksi tersebut terjadi pada pukul 06.00 WIT oleh sekitar 30 orang kelompok Mathias Wenda yang berujung pada kontak tembak.
Saat itu beberapa orang wartawan dari Jayapura akan melakukan perjalanan ke Vanimo (ibu kota Provinsi Sandoun, PNG) untuk meliput pelaksanaan Pemilu RI di negara tetangga tersebut.
Kapendam XVII/Cenderawasih, Letkol ARH. Rikas Hidayatullah kepada Detikcom, Sabtu (5/4/2014), membenarkan terjadinya aksi tersebut yang disebutnya merupakan provokasi.
"Kelompok GSP/B OPM berumlah 30 orang menurunkan Bendera Merah Putih di Pos Sekow Lintas Batas RI-PNG, kemudian mereka menaikkan bendera bintang kejora, membakar papan reklame," kata Rikas.
Kemudian pada pukul 09.30 WIT terjadi penembakan ke arah mercusuar atau tower perbatasan yang mengenai kaca tower tersebut.
"Serpihan kaca melukai Serma Tugino, anggota unit intel Kodim 1701/JYP di bagian kepala, Kapolres kena serpihan kaca, anggota polisi tertembak di kaki," ungkap dia.
Sampai saat ini masih terjadi kontak tembak antara TNI/Polri dan kelompok tersebut. Kelompok GSP/B OPM tersebut diperkirakan membawa 6 pucuk senjata campuran. "Mereka mengeluarkan tembakan yang mengenai kaca tower dan selanjutnya melarikan diri ke wilayah PNG," Rikas menjelaskan.(detik)
Dua Aparat Terluka dalam Baku tembak Dekat Perbatasan PNGKontak tembak antara aparat keamanan dan anggota kelompok sipil bersenjata (KSB) di perbatasan RI-Papua Nugini, Sabtu pagi, menyebabkan dua anggota terluka.
Wartawan Antara dari perbatasan RI-PNG melaporkan kontak senjata yang terjadi sekitar pukul 09.00 WIT itu menyebabkan Kapolres Kota Jayapura AKBP Alfred Papare dan seorang anggota TNI-AD Tugino mengalami luka akibat serpihan kaca gedung yang terkena peluru.
Insiden terlukanya kedua aparat keamanan itu berawal saat mereka memantau situasi di sekitar perbatasan sesaat setelah kelompok sipil bersenjata mengibarkan bendera 'Bintang kejora" pada menara suar di perbatasan kedua negara.
Kemudian terjadi baku tembak dan peluru mengenai kaca gedung menara suar. Kaca-kaca itulah yang melukai kedua aparat tersebut.
''Mereka kemudian segera dievakuasi untuk mendapat perawatan di Jayapura,'' sebut laporan Antara..
Bendera Bintang Kejora Berhasil DiturunkanBendera bintang kejora yang dikibarkan sejak Sabtu (5/4) pukul 06.30 WIT di perbatasan Papua-PNG akhirnya berhasil diturunkan pada pukul 15.50 WIT.
Pantauan Antara di Papua, Sabtu, menunjukkan bendera itu berhasil diturunkan setelah dua kendaraan tempur dari Kodam XVII Cenderawasih datang memperkuat aparat keamanan yang sudah terlebih dahulu berada di wilayah itu..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.