Salah Satunya Kapal Selam Pengawalan Kapal Selam Nanggala 402 menuju dermaga (calucator)
Indonesia saat ini telah memiliki dua unit Kapal Selam yang beroperasi mengamankan perairan nusantara yakni KRI Nanggala 401 dan KRI Nanggala 402. Jumlah ini dinilai kurang.
Laksamana Muda I.N.G.N Ary Atmaja mengatakan, idealnya Indonesia memiliki 8 unit kapal selam untuk mengamankan negara dengan kawasan perairan terluas di dunia ini.
"Harusnya kita punya kapal di 8 penjuru mata angin, Timur, Tenggara, Selatan, Barat Daya, Barat, Barat Laut, Utara dan Timur Laut. Satu penjuru satu kapal selam," tuturnya kala berbincang dengan tamu undangan dan awak media di Darmaga Indah Kiat Merak, Banten, Sabtu (6/9).
Dalam kesempatan berbeda, Menteri Koordinator bidang perekonomian (Menko Perekonomian) Chairul Tanjung menyatakan komitmennya mewakili pemerintah untuk terus mendorong sektor pertahanan maritim nasional kembali ke masa jayanya.
"Indonesia adalah negara kepulauan di mana lebih dari 2/3 bagiannya merupakan lautan. Kita harus memiliki angkatan laut yang kuat. Salah satu armada yang sangat strategis adalah kapal selam ini.
Di masa jayanya dahulu Indonesia pernah punya 12 armada kapal selam. Kita dalam tahap pemesanan, pada 2014 akan datang 3 dari korea. Dalam renstra-nya (rencana strategisnya) akan punya lagi 12 seperti dulu," sebutnya.
CT Menambahkan, Indonesia memang tengah dalam rencana menambah armada Kapal Selamnya untuk memperkuat armada yang sudah ada.
TNI AL telah memesan 3 kapal selam jenis Changbogo yang merupakan kerjasama pembelian dan transfer teknologi dengan Daewoo Shipping Marine Enginering (DSME) dan PT PAL Indonesia.
Sesuai dengan bentuk kerjasama berupa transfer teknologi, maka terjalin kesepakatan bahwa perakitan 1 dari 3 kapal selam tersebut dibangun di Indonesia dan 2 lagi dilakukan di Korea Selatan, markas DSME.
"Makanya kami sematkan tanda kehormatan Brevet Hiu Kencana kepada 3 menteri ini. Karena tanpa kontribusi penganggaran, kebijakan dan dukungan promosi dari ibu bapak menteri ini, maka angkatan laut Indonesia akan sulit maju," kata Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Marsetio sembari menjamu para tamu undangan.
Indonesia saat ini telah memiliki dua unit Kapal Selam yang beroperasi mengamankan perairan nusantara yakni KRI Nanggala 401 dan KRI Nanggala 402. Jumlah ini dinilai kurang.
Laksamana Muda I.N.G.N Ary Atmaja mengatakan, idealnya Indonesia memiliki 8 unit kapal selam untuk mengamankan negara dengan kawasan perairan terluas di dunia ini.
"Harusnya kita punya kapal di 8 penjuru mata angin, Timur, Tenggara, Selatan, Barat Daya, Barat, Barat Laut, Utara dan Timur Laut. Satu penjuru satu kapal selam," tuturnya kala berbincang dengan tamu undangan dan awak media di Darmaga Indah Kiat Merak, Banten, Sabtu (6/9).
Dalam kesempatan berbeda, Menteri Koordinator bidang perekonomian (Menko Perekonomian) Chairul Tanjung menyatakan komitmennya mewakili pemerintah untuk terus mendorong sektor pertahanan maritim nasional kembali ke masa jayanya.
"Indonesia adalah negara kepulauan di mana lebih dari 2/3 bagiannya merupakan lautan. Kita harus memiliki angkatan laut yang kuat. Salah satu armada yang sangat strategis adalah kapal selam ini.
Di masa jayanya dahulu Indonesia pernah punya 12 armada kapal selam. Kita dalam tahap pemesanan, pada 2014 akan datang 3 dari korea. Dalam renstra-nya (rencana strategisnya) akan punya lagi 12 seperti dulu," sebutnya.
CT Menambahkan, Indonesia memang tengah dalam rencana menambah armada Kapal Selamnya untuk memperkuat armada yang sudah ada.
TNI AL telah memesan 3 kapal selam jenis Changbogo yang merupakan kerjasama pembelian dan transfer teknologi dengan Daewoo Shipping Marine Enginering (DSME) dan PT PAL Indonesia.
Sesuai dengan bentuk kerjasama berupa transfer teknologi, maka terjalin kesepakatan bahwa perakitan 1 dari 3 kapal selam tersebut dibangun di Indonesia dan 2 lagi dilakukan di Korea Selatan, markas DSME.
"Makanya kami sematkan tanda kehormatan Brevet Hiu Kencana kepada 3 menteri ini. Karena tanpa kontribusi penganggaran, kebijakan dan dukungan promosi dari ibu bapak menteri ini, maka angkatan laut Indonesia akan sulit maju," kata Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Marsetio sembari menjamu para tamu undangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.