Presiden Jokowi (kedua kanan) didampingi Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko (kiri), berjabat tangan dengan Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Ade Supandi (kedua kiri) dan Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayjen TNI (Mar) Ahmad Faridz Washington (kanan) dalam acara pemberian Warga Kehormatan Pasukan Khusus TNI di Cilangkap, Jakarta, 16 April 2015. ANTARA/M Agung Rajasa ♔
Presiden Joko Widodo meminta para taruna lulusan lembaga pendidikan TNI-Polri yang akan dilantik menjadi perwira tidak menerapkan jiwa korsa sempit. Pesan tersebut disampaikan Presiden ketika memberi pembekalan kepara perwira remaja lulusan empat lembaga pendidikan TNI dan Polri di Akademi Kepolisian Semarang, Rabu malam, 29 Juli 2015. "Hindari penerapan jiwa korsa yang sempit," kata Presiden Jokowi.
Jokowi menegaskan tidak ingin lagi mendengar adanya gesekan antarangkatan atau antara TNI dan Polri. Ditegaskan pula oleh Jokowi soal tugas penting dan tantangan para perwira yang akan dilantik Kamis, 30 Juli 2015, tersebut. "Jaga kedaulatan teritorial. Dua per tiga wilayah kita air. Jaga laut, darat, dan udara," ucapnya.
Dalam amanatnya, Presiden juga meminta personel TNI-Polri selalu dekat dengan rakyat serta mengutamakan dialog dan musyawarah dalam menyelesaikan persoalan.
Sebelumnya diberitakan, Jokowi dijadwalkan melantik perwira lulusan TNI dan Polri tahun 2015 di Akademi Kepolisian Semarang, Jawa Tengah, Kamis, 30 Juli 2015. Presiden akan menjadi inspektur upacara prasetia perwira TNI-Polri yang lulus tahun ini.
Para taruna lulusan empat lembaga pendidikan TNI-Polri akan dilantik secara bersamaan oleh Presiden. Pada tahun ini, telah diluluskan 215 siswa Akademi Militer, 89 siswa Akademi Angkatan Udara, 100 siswa Akademi Angkatan Laut, dan 389 siswa Akademi Kepolisian.
Presiden Joko Widodo meminta para taruna lulusan lembaga pendidikan TNI-Polri yang akan dilantik menjadi perwira tidak menerapkan jiwa korsa sempit. Pesan tersebut disampaikan Presiden ketika memberi pembekalan kepara perwira remaja lulusan empat lembaga pendidikan TNI dan Polri di Akademi Kepolisian Semarang, Rabu malam, 29 Juli 2015. "Hindari penerapan jiwa korsa yang sempit," kata Presiden Jokowi.
Jokowi menegaskan tidak ingin lagi mendengar adanya gesekan antarangkatan atau antara TNI dan Polri. Ditegaskan pula oleh Jokowi soal tugas penting dan tantangan para perwira yang akan dilantik Kamis, 30 Juli 2015, tersebut. "Jaga kedaulatan teritorial. Dua per tiga wilayah kita air. Jaga laut, darat, dan udara," ucapnya.
Dalam amanatnya, Presiden juga meminta personel TNI-Polri selalu dekat dengan rakyat serta mengutamakan dialog dan musyawarah dalam menyelesaikan persoalan.
Sebelumnya diberitakan, Jokowi dijadwalkan melantik perwira lulusan TNI dan Polri tahun 2015 di Akademi Kepolisian Semarang, Jawa Tengah, Kamis, 30 Juli 2015. Presiden akan menjadi inspektur upacara prasetia perwira TNI-Polri yang lulus tahun ini.
Para taruna lulusan empat lembaga pendidikan TNI-Polri akan dilantik secara bersamaan oleh Presiden. Pada tahun ini, telah diluluskan 215 siswa Akademi Militer, 89 siswa Akademi Angkatan Udara, 100 siswa Akademi Angkatan Laut, dan 389 siswa Akademi Kepolisian.
♔ Tempo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.