Salah satunya dengan peningkatan status dari tipe C menjadi tipe BKasau Marsekal TNI Agus Supriatna/Metrotvnws.com/Deny Irwanto ○
TNI Angkatan Udara (AU) berencana melakukan penguatan pertahanan udara, terutama di wilayah timur Indonesia. Penguatan ini telah dilakukan dengan peningkatan status sejumlah Pangkalan Udara (Lanud), termasuk Lanud Leo Watimena, Morotai, Maluku Utara.
Penguatan pertahanan udara dilakukan untuk mencegah terjadinya pelanggaran wilayah udara dari arah utara, khususnya yang masuk dari wilayah utara Maluku. TNI AU pun sudah menyiapkan berbagai langkah untuk mengantisipasi hal tersebut. Salah satunya dengan peningkatan status Lanud Leo Wattimena dari tipe C menjadi tipe B.
''Artinya kekuatan Lanud sudah ditingkatkan,'' kata Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) TNI AU, Marsekal Pertama TNI Dwi Badarmanto, di Monumen Perjuangan TNI AU, di Ngoto, Bantul, Yogyakarta, Selasa (28/7/2015).
Tidak hanya itu, peningkatan status Lanud tersebut juga akan diikuti dengan peningkatan kekuatan penangkis serangan udara (PSU). Namun, Dwi menyebutkan, peningkatan kekuatan penangkis serangan udara itu akan sangat bergantung dengan kekuatan pesawat yang dimiliki TNI.
"Kalau kekuatan pesawat kami sudah dipenuhi oleh pemerintah, kami makin percaya diri untuk menjaga wilayah dirgantara kita," ungkapnya.
Selain itu, Dwi menyatakan, pihaknya juga masih melakukan perencanaan terkait penempatan jet-jet tempur di sejumlah Lanud yang berada di wilayah-wilayah perbatasan, termasuk di Morotai.
Namun, Dwi mengungkapkan, Lanud-lanud tersebut memang akan menjadi titik-titik operasi pengamanan wilayah udara.
"Mungkin tidak hanya di Morotai, di Tarakan, dan di daerah-daerah lain yang juga dianggap rawan," tandasnya.
TNI Angkatan Udara (AU) berencana melakukan penguatan pertahanan udara, terutama di wilayah timur Indonesia. Penguatan ini telah dilakukan dengan peningkatan status sejumlah Pangkalan Udara (Lanud), termasuk Lanud Leo Watimena, Morotai, Maluku Utara.
Penguatan pertahanan udara dilakukan untuk mencegah terjadinya pelanggaran wilayah udara dari arah utara, khususnya yang masuk dari wilayah utara Maluku. TNI AU pun sudah menyiapkan berbagai langkah untuk mengantisipasi hal tersebut. Salah satunya dengan peningkatan status Lanud Leo Wattimena dari tipe C menjadi tipe B.
''Artinya kekuatan Lanud sudah ditingkatkan,'' kata Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) TNI AU, Marsekal Pertama TNI Dwi Badarmanto, di Monumen Perjuangan TNI AU, di Ngoto, Bantul, Yogyakarta, Selasa (28/7/2015).
Tidak hanya itu, peningkatan status Lanud tersebut juga akan diikuti dengan peningkatan kekuatan penangkis serangan udara (PSU). Namun, Dwi menyebutkan, peningkatan kekuatan penangkis serangan udara itu akan sangat bergantung dengan kekuatan pesawat yang dimiliki TNI.
"Kalau kekuatan pesawat kami sudah dipenuhi oleh pemerintah, kami makin percaya diri untuk menjaga wilayah dirgantara kita," ungkapnya.
Selain itu, Dwi menyatakan, pihaknya juga masih melakukan perencanaan terkait penempatan jet-jet tempur di sejumlah Lanud yang berada di wilayah-wilayah perbatasan, termasuk di Morotai.
Namun, Dwi mengungkapkan, Lanud-lanud tersebut memang akan menjadi titik-titik operasi pengamanan wilayah udara.
"Mungkin tidak hanya di Morotai, di Tarakan, dan di daerah-daerah lain yang juga dianggap rawan," tandasnya.
★ metrotv
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.