Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Teluk Bintuni-520 yang dikomandani Letkol Laut (P) Ahmad Muharam dan berada di jajaran Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) melaksanakan uji Gladi Tugas Tempur (Glagaspur) Tingkat L-1 yang dilaksanakan diatas kapal di Dermaga Mako Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (29/07/2015).
Menurut Asisten Operasi Pangkolinlamil (Asops) Kolonel Laut (P) P. Rahmad Wahyudi S.E., bahwa sebelum melaksanakan latihan Glagaspur tingkat I, personel KRI Teluk Bintuni-520 telah mengikuti ujian secara tertulis di Komando Latihan (Kolat) Koarmabar, yang dibagi dalam tiga tahapan yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan selanjutnya adalah tahap pengakhiran. Dalam pelaksanaan latihan tersebut, dilaksanakan peran-peran seperti peran operatif meliputi peran tempur bahaya kapal permukaan, kapal selam dan peran tempur bahaya udara. Sedangkan peran-peran yang lainnya yaitu peran administratif, peran darurat dan peran khusus.
Lebih lanjut Asops Pangkolinlamil mengatakan bahwa latihan Glagaspur tingkat I dilaksanakan secara rutin dua tahun sekali oleh setiap KRI yang aktif dalam menjalankan operasi sedangkan kapal yang tidak aktif atau berada dipangkalan dalam waktu yang lama maka uji L-1 harus dilaksanakan setiap enam bulan sekali. Selain itu uji L-1 juga wajib dilaksanakan oleh KRI jika kapal selesai perbaikan dengan skala besar dan terjadi pergantian sepertiga dari jumlah personel yang ada atau menjalankan program yang di rencanakan oleh Komado Utama (Kotama).
Sasaran yang akan dicapai dalam latihan ini agar masing-masing anggota mampu mengawaki setiap Pos Tempur dan Pos Komando sesuai standard yang dipersyaratkan, sehingga memiliki kemampuan tempur sesuai dengan fungsi azasinya serta siap menghadapi tujuan operasi yang akan datang serta dapat mencapai hasil yang maksimal dalam Uji Terampil Gladi Tugas Tempur Tingkat I / L1. Latihan ini bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme dan memantapkan pengetahuan, kemampuan, serta keterampilan tempur ABK secara individu maupun kelompok dalam bidang administrasi, prosedur dan komando yang berlaku dengan baik dan benar dalam rangka menghadapi pelaksanaan Uji Terampil Gladi Tugas Tempur Tingkat I, tambah Asops Pangkolinlamil.
Sedangkan menurut Komandan KRI Teluk Bintuni-520, bahwa kapal perang yang dikomandaninya merupakan jenis Landing Ship Tank (LST) yang baru diresmikan pada 29 September 2014 dan diserahterimakan kepada TNI Angkatan Laut pada 17 Juni 2015 yang mempunyai panjang 120 meter, lebar 18 meter, dan tinggi 11 meter ini bermesin ganda dengan kekuatan 6.570 KW itu mampu berlayar dengan kecepatan maksimum 16 knot. Kapal perang berbobot mati 2.300 ton ini merupakan kapal berteknologi canggih, yang dirancang untuk mengangkut 10 tank tank MBT Leopard milik TNI AD yang berbobot 62,5 ton dan tank BMP-3F milik Marinir.
(Dispen Kolinlamil)
Menurut Asisten Operasi Pangkolinlamil (Asops) Kolonel Laut (P) P. Rahmad Wahyudi S.E., bahwa sebelum melaksanakan latihan Glagaspur tingkat I, personel KRI Teluk Bintuni-520 telah mengikuti ujian secara tertulis di Komando Latihan (Kolat) Koarmabar, yang dibagi dalam tiga tahapan yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan selanjutnya adalah tahap pengakhiran. Dalam pelaksanaan latihan tersebut, dilaksanakan peran-peran seperti peran operatif meliputi peran tempur bahaya kapal permukaan, kapal selam dan peran tempur bahaya udara. Sedangkan peran-peran yang lainnya yaitu peran administratif, peran darurat dan peran khusus.
Lebih lanjut Asops Pangkolinlamil mengatakan bahwa latihan Glagaspur tingkat I dilaksanakan secara rutin dua tahun sekali oleh setiap KRI yang aktif dalam menjalankan operasi sedangkan kapal yang tidak aktif atau berada dipangkalan dalam waktu yang lama maka uji L-1 harus dilaksanakan setiap enam bulan sekali. Selain itu uji L-1 juga wajib dilaksanakan oleh KRI jika kapal selesai perbaikan dengan skala besar dan terjadi pergantian sepertiga dari jumlah personel yang ada atau menjalankan program yang di rencanakan oleh Komado Utama (Kotama).
Sasaran yang akan dicapai dalam latihan ini agar masing-masing anggota mampu mengawaki setiap Pos Tempur dan Pos Komando sesuai standard yang dipersyaratkan, sehingga memiliki kemampuan tempur sesuai dengan fungsi azasinya serta siap menghadapi tujuan operasi yang akan datang serta dapat mencapai hasil yang maksimal dalam Uji Terampil Gladi Tugas Tempur Tingkat I / L1. Latihan ini bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme dan memantapkan pengetahuan, kemampuan, serta keterampilan tempur ABK secara individu maupun kelompok dalam bidang administrasi, prosedur dan komando yang berlaku dengan baik dan benar dalam rangka menghadapi pelaksanaan Uji Terampil Gladi Tugas Tempur Tingkat I, tambah Asops Pangkolinlamil.
Sedangkan menurut Komandan KRI Teluk Bintuni-520, bahwa kapal perang yang dikomandaninya merupakan jenis Landing Ship Tank (LST) yang baru diresmikan pada 29 September 2014 dan diserahterimakan kepada TNI Angkatan Laut pada 17 Juni 2015 yang mempunyai panjang 120 meter, lebar 18 meter, dan tinggi 11 meter ini bermesin ganda dengan kekuatan 6.570 KW itu mampu berlayar dengan kecepatan maksimum 16 knot. Kapal perang berbobot mati 2.300 ton ini merupakan kapal berteknologi canggih, yang dirancang untuk mengangkut 10 tank tank MBT Leopard milik TNI AD yang berbobot 62,5 ton dan tank BMP-3F milik Marinir.
(Dispen Kolinlamil)
♔ TNI AL
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.