URAL 4320, Truk Reparasi dan Komunikasi Ranpur BMP-3F Marinir TNI AL [indomiliter] ☆
Kementerian Pertahanan Rusia dan Indonesia sedang mempersiapkan sepaket dokumen yang akan memungkinkan kedua negara untuk bergerak ke tingkat kerja sama teknis-militer yang lebih tinggi. Demikian hal tersebut dikabarkan media Rusia Sputnik, mengutip kepala staf umum angkatan bersenjata Rusia, Kamis (7/4).
"Kami fokus pada pengembangan hubungan dengan Indonesia secara konsisten, yang merupakan mitra lama kami di Asia Tenggara. Kami menjalin komunikasi secara reguler, baik pada tingkat kepala negara maupun pemerintah. Draf dokumen bilateral, yang akan memungkinkan kami untuk sepenuhnya bekerja sama di bidang militer dan teknis-militer, saat ini sedang dikerjakan," kata Jenderal Valery Gerasimov saat bertemu dengan rekannya Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.
Menurut Gerasimov, pemerintah Indonesia saat ini terus berusaha memperkuat hubungannya dengan Moskow di berbagai bidang. Sementara, Kementerian Pertahanan Rusia terus melakukan pertukaran pandangan terkait isu-isu keamanan internasional, kontraterorisme, dan kejahatan transnasional serta operasi kemanusiaan.
Gerasimov mengucapkan terima kasih kepada pemimpin militer dan politik Indonesia atas kesediaannya mengirimkan delegasi Indonesia untuk bepartisipasi dalam pertemuan Konferensi Keamanan Internasional Moskow yang kelima. Konferensi ini dijadwalkan akan dilaksanakan pada akhir April. Sang pejabat militer Rusia menambahkan bahwa ia sekali lagi akan bertemu Nurmantyo di Moskow menjelang KTT Rusia-ASEAN yang akan diselenggarakan di Sochi pada bulan Mei.
Indonesia Pernah Ditakuti Berkat Senjata Soviet
Indonesia tertarik untuk meningkatkan kerja sama teknis-militer dengan Rusia karena negara-negara Asia sangat membutuhkan senjata yang ampuh. Demikian hal tersebut diungkapkan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dalam kunjungannya ke Moskow, Kamis (7/4), sebagaimana yang dikutip Sputnik.
"Dulu, tentara Indonesia pernah ditakuti dan dihormati berkat senjata Soviet yang sangat kuat pada masa itu. Kami sangat berharap bahwa kerja sama di bidang militer (dengan Rusia) akan terus berjalan. Kami tertarik pada senjata-senjata yang kuat dan ampuh," kata Nurmantyo pada pertemuannya dengan Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia Jenderal Valery Gerasimov.
Nurmantyo mengatakan bahwa kunjungannya Moskow atas perintah langsung Presiden RI Joko Widodo.
Pada Maret lalu, Menteri Pertahanan Indonesia Ryamizard Ryacudu mengumumkan bahwa bulan ini Moskow dan Jakarta akan menandatangani kontrak pengiriman sepuluh unit pesawat tempur multiperan Su-35 Rusia untuk menggantikan armada pesawat tempur F-5 Tiger milik AU Indonesia yang telah usang.
Kementerian Pertahanan Rusia dan Indonesia sedang mempersiapkan sepaket dokumen yang akan memungkinkan kedua negara untuk bergerak ke tingkat kerja sama teknis-militer yang lebih tinggi. Demikian hal tersebut dikabarkan media Rusia Sputnik, mengutip kepala staf umum angkatan bersenjata Rusia, Kamis (7/4).
"Kami fokus pada pengembangan hubungan dengan Indonesia secara konsisten, yang merupakan mitra lama kami di Asia Tenggara. Kami menjalin komunikasi secara reguler, baik pada tingkat kepala negara maupun pemerintah. Draf dokumen bilateral, yang akan memungkinkan kami untuk sepenuhnya bekerja sama di bidang militer dan teknis-militer, saat ini sedang dikerjakan," kata Jenderal Valery Gerasimov saat bertemu dengan rekannya Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.
Menurut Gerasimov, pemerintah Indonesia saat ini terus berusaha memperkuat hubungannya dengan Moskow di berbagai bidang. Sementara, Kementerian Pertahanan Rusia terus melakukan pertukaran pandangan terkait isu-isu keamanan internasional, kontraterorisme, dan kejahatan transnasional serta operasi kemanusiaan.
Gerasimov mengucapkan terima kasih kepada pemimpin militer dan politik Indonesia atas kesediaannya mengirimkan delegasi Indonesia untuk bepartisipasi dalam pertemuan Konferensi Keamanan Internasional Moskow yang kelima. Konferensi ini dijadwalkan akan dilaksanakan pada akhir April. Sang pejabat militer Rusia menambahkan bahwa ia sekali lagi akan bertemu Nurmantyo di Moskow menjelang KTT Rusia-ASEAN yang akan diselenggarakan di Sochi pada bulan Mei.
Indonesia Pernah Ditakuti Berkat Senjata Soviet
Indonesia tertarik untuk meningkatkan kerja sama teknis-militer dengan Rusia karena negara-negara Asia sangat membutuhkan senjata yang ampuh. Demikian hal tersebut diungkapkan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dalam kunjungannya ke Moskow, Kamis (7/4), sebagaimana yang dikutip Sputnik.
"Dulu, tentara Indonesia pernah ditakuti dan dihormati berkat senjata Soviet yang sangat kuat pada masa itu. Kami sangat berharap bahwa kerja sama di bidang militer (dengan Rusia) akan terus berjalan. Kami tertarik pada senjata-senjata yang kuat dan ampuh," kata Nurmantyo pada pertemuannya dengan Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia Jenderal Valery Gerasimov.
Nurmantyo mengatakan bahwa kunjungannya Moskow atas perintah langsung Presiden RI Joko Widodo.
Pada Maret lalu, Menteri Pertahanan Indonesia Ryamizard Ryacudu mengumumkan bahwa bulan ini Moskow dan Jakarta akan menandatangani kontrak pengiriman sepuluh unit pesawat tempur multiperan Su-35 Rusia untuk menggantikan armada pesawat tempur F-5 Tiger milik AU Indonesia yang telah usang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.