Saat Misi Intelijen Helikopter militer Perancis yang diberangkatkan untuk misi ke Libya (VoA)
Tiga tentara Prancis tewas dalam misi intelijen di Libya. Presiden Prancis Francois Hollande mengatakan pasukan tersebut tewas dalam kecelakaan helikopter.
"Pasukan itu tewas dalam kecelakaan helikopter saat mengambil bagian dalam operasi intelijen yang berbahaya," ujar Hollande, seperti dilansir AFP, Kamis (21/7/2016).
Hollande yang dikonfirmasi secara resmi mengatakan Prancis memiliki pasukan di negara yang dikuasai ISIS. Namun, Hollande tidak menyebutkan kapan insiden itu terjadi.
Sumber Libya mengatakan kepada AFP, sebuah helikopter M17 ditembak jatuh oleh rudal. Dugaan sementara, pasukan tersebut menjadi target oleh militan ISIS.
"Mungkin ditargetkan oleh kelompok ISIS di wilayah Magroun, sekitar 65 kilometer sebelah barat dari Benghazi pada Minggu," ujar seorang komandan pasukan yang setia kepada jenderal kontroversial, Khalifa Haftar.
Sumber lainnya yang dekat dengan Haftar, yakni seorang penentang pemerintah yang didukung oleh persatuan kelompok internasional di Tripoli dan faksi-faksi Islami yang telah dikuasai sebagian besar negara mengatakan, tentara Prancis yang tewas adalah penasehat militer.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Jean Yves Le Drian memuji 'keberanian pengabdian' para petugas saat mengumumkan kematian prajurit. Namun, dia tidak memberikan informasi lebih rinci tentang bagaimana mereka terbunuh.
Milisi saingan di Libya telah berlomba-lomba untuk meraih kekuasaan sejak penggulingan veteran diktator M Kadhafi pada tahun 2011. Para analis menyebut beberapa kelompok islam radikal termasuk ISIS telah berada di sekitar Benghazi yang terletak di timur.
Benteng utama ISIS ada di kota pesisir tengah Sirte, Libia. Pasukan yang setia kepada pemerintah telah terlibat dalam pertempuran selama dua bulan untuk berupaya merebut kembali kota dari kelompok jihad. (dhn/dhn)
Tiga tentara Prancis tewas dalam misi intelijen di Libya. Presiden Prancis Francois Hollande mengatakan pasukan tersebut tewas dalam kecelakaan helikopter.
"Pasukan itu tewas dalam kecelakaan helikopter saat mengambil bagian dalam operasi intelijen yang berbahaya," ujar Hollande, seperti dilansir AFP, Kamis (21/7/2016).
Hollande yang dikonfirmasi secara resmi mengatakan Prancis memiliki pasukan di negara yang dikuasai ISIS. Namun, Hollande tidak menyebutkan kapan insiden itu terjadi.
Sumber Libya mengatakan kepada AFP, sebuah helikopter M17 ditembak jatuh oleh rudal. Dugaan sementara, pasukan tersebut menjadi target oleh militan ISIS.
"Mungkin ditargetkan oleh kelompok ISIS di wilayah Magroun, sekitar 65 kilometer sebelah barat dari Benghazi pada Minggu," ujar seorang komandan pasukan yang setia kepada jenderal kontroversial, Khalifa Haftar.
Sumber lainnya yang dekat dengan Haftar, yakni seorang penentang pemerintah yang didukung oleh persatuan kelompok internasional di Tripoli dan faksi-faksi Islami yang telah dikuasai sebagian besar negara mengatakan, tentara Prancis yang tewas adalah penasehat militer.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Jean Yves Le Drian memuji 'keberanian pengabdian' para petugas saat mengumumkan kematian prajurit. Namun, dia tidak memberikan informasi lebih rinci tentang bagaimana mereka terbunuh.
Milisi saingan di Libya telah berlomba-lomba untuk meraih kekuasaan sejak penggulingan veteran diktator M Kadhafi pada tahun 2011. Para analis menyebut beberapa kelompok islam radikal termasuk ISIS telah berada di sekitar Benghazi yang terletak di timur.
Benteng utama ISIS ada di kota pesisir tengah Sirte, Libia. Pasukan yang setia kepada pemerintah telah terlibat dalam pertempuran selama dua bulan untuk berupaya merebut kembali kota dari kelompok jihad. (dhn/dhn)
♖ detik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.