Ilustrasi senjata Pindad ✬
PT Pindad (Persero) menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) andalan untuk menciptakan alat-alat dan sistem pertahanan Indonesia. Terbaru, Pindad tengah menjajaki pengembangan teleskop khusus untuk Senapan Penembak Runduk (SPR) atau senjata penembak jarak jauh.
Direktur Utama Pindad Abraham Mose mengaku, rencana pengembangan ini dilakukan karena dirinya kagum dengan percepatan perkembangan teknologi pertahanan di dunia, khususnya di Israel. Saat ini, Israel tengah mengembangkan teknologi teleskop yang mampu meningkatkan akurasi para penembak jitu.
"Jadi jarak 1-2 kilometer (km) secara kasat mata kita sudah pas, tapi kalau teleskop itu belum pas, senjata itu tidak bisa menembak. Jadi kalau sudah benar-benar pas, baru kena. Ini meningkatkan akurasi," kata Abraham saat berbincang dengan Liputan6.com seperti ditulis, Kamis (29/6/2017).
Melihat hal itu, Abraham bertekat untuk tidak mau kalah dengan apa yang dibuat oleh Israel. "Itu pengembangan teknologi baru yang tengah dilakukan di Israel. Kia lagi coba," tegasnya.
Tak hanya itu, teknologi canggih yang direncanakan Abraham untuk bisa dikembangkan Pindad adalah teknologi kamera tembus pandang.
Dijelaskan Abraham, teknologi ini terpasang di gawai sejenis i-Pad. Dalam penggunaannya, i-Pad ini hanya ditempelkan di sebuah dinding ruangan sisi luar. Hanya saja, di layar i-Pad tersebut terpampang gambar situasi yang ada di dalam ruangan di balik dinding tersebut.
"Saya melihat sendiri demonya waktu itu. Ini akan mendukung menangkap teroris, bagaimana menyelamatkan sandera oleh teroris," tegas dia.
PT Pindad (Persero) menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) andalan untuk menciptakan alat-alat dan sistem pertahanan Indonesia. Terbaru, Pindad tengah menjajaki pengembangan teleskop khusus untuk Senapan Penembak Runduk (SPR) atau senjata penembak jarak jauh.
Direktur Utama Pindad Abraham Mose mengaku, rencana pengembangan ini dilakukan karena dirinya kagum dengan percepatan perkembangan teknologi pertahanan di dunia, khususnya di Israel. Saat ini, Israel tengah mengembangkan teknologi teleskop yang mampu meningkatkan akurasi para penembak jitu.
"Jadi jarak 1-2 kilometer (km) secara kasat mata kita sudah pas, tapi kalau teleskop itu belum pas, senjata itu tidak bisa menembak. Jadi kalau sudah benar-benar pas, baru kena. Ini meningkatkan akurasi," kata Abraham saat berbincang dengan Liputan6.com seperti ditulis, Kamis (29/6/2017).
Melihat hal itu, Abraham bertekat untuk tidak mau kalah dengan apa yang dibuat oleh Israel. "Itu pengembangan teknologi baru yang tengah dilakukan di Israel. Kia lagi coba," tegasnya.
Tak hanya itu, teknologi canggih yang direncanakan Abraham untuk bisa dikembangkan Pindad adalah teknologi kamera tembus pandang.
Dijelaskan Abraham, teknologi ini terpasang di gawai sejenis i-Pad. Dalam penggunaannya, i-Pad ini hanya ditempelkan di sebuah dinding ruangan sisi luar. Hanya saja, di layar i-Pad tersebut terpampang gambar situasi yang ada di dalam ruangan di balik dinding tersebut.
"Saya melihat sendiri demonya waktu itu. Ini akan mendukung menangkap teroris, bagaimana menyelamatkan sandera oleh teroris," tegas dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.