Iran Bersumpah Balas IsraelSerangan Udara Israel Hantam Konsulat Iran di Damaskus, Dua Komandan Garda Revolusi Tewas. (SANA Via AP) 👹
Pemerintahan Ali Khamenei mengancam akan membalas serangan Israel yang menggempur Konsulat Iran di Damaskus, Suriah pada Senin (1/4).
Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian menyerukan kepada komunitas internasional untuk bertindak usai serangan Israel tersebut.
Amir-Abdollahian menegaskan akan ada konsekuensi dari tindakan ini pada rezim Zionis dan perlunya tanggapan serius dari komunitas internasional terhadap tindakan tersebut.
"(Perdana Menteri Israel) Netanyahu benar-benar kehilangan keseimbangan mental karena kegagalan berturut-turut rezim Israel di Gaza dan tidak mencapai tujuan ambisius Zionis," kata Amir-Abdollahian, dikutip AFP.
Dalam pernyataan terpisah, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanani mengecam keras serangan itu. Dia mengatakan Iran berhak untuk melakukan reaksi dan akan memutuskan "jenis respons dan hukuman bagi agresor".
Sebelumnya Duta Besar Iran untuk Suriah Hossein Akbari mengatakan pemerintah Teheran akan membalas Israel di saat yang tepat.
"Kami akan membalas di waktu yang kami tentukan," kata Hossein di X. Kedutaan Besar Iran di Suriah juga "bersumpah akan membalas tindakan tepat terhadap agresi pengecut ini."
Di kesempatan itu, Akbari mengatakan serangan Israel ke konsulat menunjukkan mereka tak mematuhi hukum internasional.
"Dan melakukan segala cara yang tak manusiawi untuk mencapai apa yang diinginkan," kata Akbari di X.
Akbari mengungkap saat pesawat tempur F-35 dan enam rudal menyerang kompleks kedutaan. Saat serangan terjadi, dia berada di ruang kerja. Jarak konsulat Iran ke kediaman Dubes itu di Suriah hanya berjarak 2 kilometer.
"Saya melihat dari kamar ada bangunan yang rusak," ungkap Akbari, dikutip National News.
Serangan Israel ke Damaskus menyebabkan 11 orang meninggal. Mereka di antaranya sembilan warga Iran, dua warga Suriah, dan satu warga Lebanon. Dua di antaranya merupakan komandan pasukan elite di Korps Garda Revolusi Iran (IRGC).
Serangan Israel ini juga terjadi saat pasukan masih melancarkan agresi sejak 7 Oktober. Imbas insiden itu, lebih dari 32.500 orang meninggal. (isa/dan)
Langgar Hukum Internasional
Pemerintah Indonesia mengutuk keras serangan Israel terhadap fasilitas diplomatik Iran di Damaskus, Suriah.
Pada Senin (1/4), serangan udara Israel menewaskan tujuh pejabat Korps Garda Revolusi Iran dan menghancurkan gedung konsulat Iran di Damaskus.
"Indonesia mengutuk keras serangan Israel terhadap gedung dan fasilitas diplomatik Iran di Damaskus," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri RI di akun X resmi.
Kemlu RI menyebut serangan ini tergolong dalam pelanggaran hukum internasional dan meningkatkan eskalasi konflik di kawasan.
"Serangan ini adalah pelanggaran hukum internasional dan Piagam PBB. Serangan ini merupakan satu dari sekian banyak aksi Israel, yang meningkatkan eskalasi konflik dan dapat menghapus prospek perdamaian di kawasan," lanjut pernyataan itu.
Sebelumnya dilansir CNN, dua komandan tinggi militer Iran termasuk dalam tujuh pejabat Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) yang tewas dalam serangan udara di Suriah.
Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan komandan senior IRGC Mohmmed Reza Zahedi dan Haji Rahimi tewas dalam serangan udara di gedung Konsulat Iran di Damaskus, Suriah.
Iran menuduh serangan yang terjadi pada Senin (1/4) malam waktu setempat, didalangi oleh Israel.
Selain Zahedi dan Rahimi, lima pejabat IRGC lain yang tewas di antaranya Hossein Aman Elahi, Mehdi Jalalati, Mohsen Sedaghat, Ali Aghababaee, dan Ali Salehi Roozbahani. Staf kedutaan dan penasihat militer juga tewas dalam serangan ini.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanaani, memperingatkan kemungkinan "tindakan timbal balik" dari insiden itu.
"Iran mempunyai hak untuk mengambil tindakan timbal balik dan akan memutuskan jenis tanggapan dan hukuman terhadap agresor," kata Kanaani.
Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian menyebut serangan itu sebagai pelanggaran terhadap semua kewajiban dan konvensi internasional. Dia pun menuntut "tanggapan serius" dari semua komunitas internasional. (dna)
Pemerintahan Ali Khamenei mengancam akan membalas serangan Israel yang menggempur Konsulat Iran di Damaskus, Suriah pada Senin (1/4).
Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian menyerukan kepada komunitas internasional untuk bertindak usai serangan Israel tersebut.
Amir-Abdollahian menegaskan akan ada konsekuensi dari tindakan ini pada rezim Zionis dan perlunya tanggapan serius dari komunitas internasional terhadap tindakan tersebut.
"(Perdana Menteri Israel) Netanyahu benar-benar kehilangan keseimbangan mental karena kegagalan berturut-turut rezim Israel di Gaza dan tidak mencapai tujuan ambisius Zionis," kata Amir-Abdollahian, dikutip AFP.
Dalam pernyataan terpisah, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanani mengecam keras serangan itu. Dia mengatakan Iran berhak untuk melakukan reaksi dan akan memutuskan "jenis respons dan hukuman bagi agresor".
Sebelumnya Duta Besar Iran untuk Suriah Hossein Akbari mengatakan pemerintah Teheran akan membalas Israel di saat yang tepat.
"Kami akan membalas di waktu yang kami tentukan," kata Hossein di X. Kedutaan Besar Iran di Suriah juga "bersumpah akan membalas tindakan tepat terhadap agresi pengecut ini."
Di kesempatan itu, Akbari mengatakan serangan Israel ke konsulat menunjukkan mereka tak mematuhi hukum internasional.
"Dan melakukan segala cara yang tak manusiawi untuk mencapai apa yang diinginkan," kata Akbari di X.
Akbari mengungkap saat pesawat tempur F-35 dan enam rudal menyerang kompleks kedutaan. Saat serangan terjadi, dia berada di ruang kerja. Jarak konsulat Iran ke kediaman Dubes itu di Suriah hanya berjarak 2 kilometer.
"Saya melihat dari kamar ada bangunan yang rusak," ungkap Akbari, dikutip National News.
Serangan Israel ke Damaskus menyebabkan 11 orang meninggal. Mereka di antaranya sembilan warga Iran, dua warga Suriah, dan satu warga Lebanon. Dua di antaranya merupakan komandan pasukan elite di Korps Garda Revolusi Iran (IRGC).
Serangan Israel ini juga terjadi saat pasukan masih melancarkan agresi sejak 7 Oktober. Imbas insiden itu, lebih dari 32.500 orang meninggal. (isa/dan)
Langgar Hukum Internasional
Pemerintah Indonesia mengutuk keras serangan Israel terhadap fasilitas diplomatik Iran di Damaskus, Suriah.
Pada Senin (1/4), serangan udara Israel menewaskan tujuh pejabat Korps Garda Revolusi Iran dan menghancurkan gedung konsulat Iran di Damaskus.
"Indonesia mengutuk keras serangan Israel terhadap gedung dan fasilitas diplomatik Iran di Damaskus," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri RI di akun X resmi.
Kemlu RI menyebut serangan ini tergolong dalam pelanggaran hukum internasional dan meningkatkan eskalasi konflik di kawasan.
"Serangan ini adalah pelanggaran hukum internasional dan Piagam PBB. Serangan ini merupakan satu dari sekian banyak aksi Israel, yang meningkatkan eskalasi konflik dan dapat menghapus prospek perdamaian di kawasan," lanjut pernyataan itu.
Sebelumnya dilansir CNN, dua komandan tinggi militer Iran termasuk dalam tujuh pejabat Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) yang tewas dalam serangan udara di Suriah.
Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan komandan senior IRGC Mohmmed Reza Zahedi dan Haji Rahimi tewas dalam serangan udara di gedung Konsulat Iran di Damaskus, Suriah.
Iran menuduh serangan yang terjadi pada Senin (1/4) malam waktu setempat, didalangi oleh Israel.
Selain Zahedi dan Rahimi, lima pejabat IRGC lain yang tewas di antaranya Hossein Aman Elahi, Mehdi Jalalati, Mohsen Sedaghat, Ali Aghababaee, dan Ali Salehi Roozbahani. Staf kedutaan dan penasihat militer juga tewas dalam serangan ini.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanaani, memperingatkan kemungkinan "tindakan timbal balik" dari insiden itu.
"Iran mempunyai hak untuk mengambil tindakan timbal balik dan akan memutuskan jenis tanggapan dan hukuman terhadap agresor," kata Kanaani.
Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian menyebut serangan itu sebagai pelanggaran terhadap semua kewajiban dan konvensi internasional. Dia pun menuntut "tanggapan serius" dari semua komunitas internasional. (dna)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.