Jakarta - Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro, terus berusaha
membenahi alat-alat persenjataan militer Indonesia. Dia pun meminta agar
prajurit bisa terus mengobarkan semangat juang yang bakal mampu
mengalahkan apapun.
Inilah pesan yang disampaikan Purnomo usai menghadiri acara peluncuran buku 'Pasukan-M, Menang tak Dibilang Gugur tak Dikenang'. Buku ini diluncurkan di Gedung Smesco, Jl Gatot Subroto, Jakarta, Senin (3/12/2012). Selain Purnomo, Hadir dalam acara ini KSAL Laksamana TNI Soeparno dan keluarga dari Kapten Markadi.
"Apapun alutsista yang kita punya itu tetapi yang terpenting semangat juang, nilai-nilai kejuangan yang terus kita kobarkan dari waktu ke waktu," kata Purnomo.
Buku setebal 240 halaman ini menceritakan kisah operasi lintas laut Banyuwangi-Bali. Operasi ini adalah pertempuran laut pertama sejak Indonesia berdiri di bawah komando Kapten Markadi.
Meski dengan kapal yang sangat sederhana, serta senjata seadanya, mereka menempuh rute laut yang dijaga ketat armada laut Belanda. Hebatnya, pasukan ini bahkan berhasil menenggelamkan kapal Belanda.
"Dengan semangat juang yang tinggi bisa kalahkan Belanda," lanjut Purnomo.
Dalam kesempatan ini, Purnomo juga berbicara mengenai RUU Kamnas yang kini bolanya ada di tangan DPR. Purnomo meminta publik jangan salah kaprah mengenai keberadaan RUU ini.
Kehadiran RUU ini bukan untuk mengkerdilkan peran Polri. Bukan juga untuk menaikkan lagi posisi TNI.
"Pesannya untuk menghadapi ancaman berbeda, kalau dulu ancaman militer sekarang adalah ancaman non militer," tegasnya
Inilah pesan yang disampaikan Purnomo usai menghadiri acara peluncuran buku 'Pasukan-M, Menang tak Dibilang Gugur tak Dikenang'. Buku ini diluncurkan di Gedung Smesco, Jl Gatot Subroto, Jakarta, Senin (3/12/2012). Selain Purnomo, Hadir dalam acara ini KSAL Laksamana TNI Soeparno dan keluarga dari Kapten Markadi.
"Apapun alutsista yang kita punya itu tetapi yang terpenting semangat juang, nilai-nilai kejuangan yang terus kita kobarkan dari waktu ke waktu," kata Purnomo.
Buku setebal 240 halaman ini menceritakan kisah operasi lintas laut Banyuwangi-Bali. Operasi ini adalah pertempuran laut pertama sejak Indonesia berdiri di bawah komando Kapten Markadi.
Meski dengan kapal yang sangat sederhana, serta senjata seadanya, mereka menempuh rute laut yang dijaga ketat armada laut Belanda. Hebatnya, pasukan ini bahkan berhasil menenggelamkan kapal Belanda.
"Dengan semangat juang yang tinggi bisa kalahkan Belanda," lanjut Purnomo.
Dalam kesempatan ini, Purnomo juga berbicara mengenai RUU Kamnas yang kini bolanya ada di tangan DPR. Purnomo meminta publik jangan salah kaprah mengenai keberadaan RUU ini.
Kehadiran RUU ini bukan untuk mengkerdilkan peran Polri. Bukan juga untuk menaikkan lagi posisi TNI.
"Pesannya untuk menghadapi ancaman berbeda, kalau dulu ancaman militer sekarang adalah ancaman non militer," tegasnya
Buang kesampah itu keamanan tampa dukungan rakyat sia sia bukan samannya lagi !!! Bertingkah diktator ala orde baru nkri bakal hancur ! Mari uud tuk mengkerut kekayaan nkri dan menakuti nakuti rakyat itu bangsat ,patut di pertayakan para jendral sennang sruduk sana sruduuk sini gimana tanggung jawapnya????
BalasHapus