Jumat, 07 Desember 2012

★ Kobra Class

Kobra Class TNI AL manuever di Laut
SAAT ini TNI AL memiliki beberapa kapal tempur ringan yang dibina oleh satuan kapal Patroli Cepat (Satrol). Dapat dikatakan pengembangan kapal Patroli Cepat (PC) PC-36 dan PC-40 merupakan program Dislitbang AL yang sangat mengesankan.

Pada tahun 2000 Dislitbang AL menyelesaikan prototype kapal patroli ringan dengan konstruksi lambung berbahan fibreglass dan menerapkan desain kapal berteknologi siluman (Stealth).

Kapal ini memiliki spesifikasi teknis panjang keseluruhan 36 meter, lebar 5,75 meter, sarat air 1,30 meter dan berbobot 90 ton.

Kapal ini digerakkan oleh tiga mesin pokok masing-masing berkekuatan 1100 HP, mampu melaju hingga 25 knot. Dengan kecepatan jelajah 15 knot, kapal ini bisa berlayar hingga lima hari dengan 20 orang ABK.

Bagian haluannya dilengkapi dengan dudukan senjata untuk kanon kaliber 20 mm. PC-36 diproduksi dalam jumlah massal yang kemudian dikenal dengan Kobra Class.

Kapal patroli 36 meter ini dinamakan binatang buas sejenis ular yang dikenal liar dan berbahaya.

Kapal patroli buatan lokal ini biarpun kecil tapi banyak berguna dan berjasa dalam beberapa operasi militer selain perang (OMSP) sebagai kapal pencari korban kecelakaan maupun tugas memantau perairan Inonesia dari kemungkinan penyelundupan maupun lintas batas tanpa izin. 

KRI jenis ini dibangun Fasharkan TNI AL bersama dengan galangan mitra kerja.

Berikut kapal yang termasuk Kobra Class

No.        Nama          Tahun Dibangun                   Dibangun di      
867        Kobra                 2003                      Fasharkan TNI AL Tanjung Pinang  
868        Anakonda           2003                      Fasharkan TNI AL Jakarta  
869        Patola                2003                      Fasharkan TNI AL Mentigi  
870        Taliwangsa         2004                      Fasharkan TNI AL Manokwari
---          Kalagian

Persenjataan :
  1. Kanon Oerlikon 20 mm/70 : 1 pucuk, kecepatan tembakan 250-320 rpm, 
dengan jangkauan maksimum 4,3 km dengan berat amunisi 0,1 kg, 
anti kapal (terbatas), pesawat udara, helikopter. 
  2. Senapan Mesin 12,7 mm : 1-2 pucuk.
Berikut Foto Kobra Class :

 KRI 867 Kobra 

KRI Kobra (867) telah diresmikan pada 14 April 2003 oleh Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto di Dermaga Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamir) Priok Jakarta. KRI Kobra diperbaiki/dipelihara oleh Fasilitas Pemeliharaan dan Perbaikan (Fasharkan) dengan biaya Rp 12 Juta yang ditanggung oleh pihak TNI-AL.

Dalam upacara tersebut juga diadakan penyerahan jabatan komandan dan penyerahan tanda pangkat bagi Kapten (L) Edi Haryanto sebagai Komandan KRI Kobra yang pertama.

Markas KRI Kobra 867 berada di Lantamal III Armabar di Tanjung Priok, Jakarta Utara.

KRI Kobra adalah produk Indonesia asli, dibuat di Pangkal Pinang, Riau pada 2003. Kapal patroli ini dilengkapi dengan peralatan radar serta memiliki senjata tempur di buritan dan haluan dengan peluru berkaliber 20 mm dan 12,7 mm. KRI ini terdiri dari 3 lantai. Lantai paling atas digunakan untuk tempat kemudi dan pengamatan, lantai di bawahnya terdapat peralatan radar, serta kamar-kamar bagi komandan kapal dan ruangan. 

KRI Kobra 867 ini berjasa dalam menyelamatkan 22 orang dalam insiden Kebakaran KM Levina I.

KRI Kobra 867

 KRI 868 Anakonda 

KRI Anakonda 868

 KRI 869 Patola 

KRI Patola 869

 KRI 870 Taliwangsa 

Menurut salah satu media metro TV tanggal 16 Maret 2010 diberitakan KRI Taliwangsa tenggelam dan 18 ABK selamat di perairan Selat Makasar. Kapal ini sangat berjasa saat ambalat memanas.

KRI Taliwangsa 870

 KRI Kalagian 

Tidak ada info maupun gambarnya hanya tercatum nama dan termasuk dalam Kobra Class

(sumber data dan foto dari google dan TNI AL)

 Garuda Militer 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...