Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan tak sabar ingin merasakan terbang dengan pesawat CN295 produksi PT Dirgantara Indonesia (Persero). Dahlan ingin pesawat yang diproduksi di Bandung, Jawa Barat ini bisa digunakan untuk keperluan komersial di luar militer, sehingga bisa dipakai maskapai penerbangan.
Dahlan telah meminta izin kepada PT Dirgantara Indonesia agar menyediakan pesawat CN295 versi penerbangan komersial. Hal ini dilakukan untuk mendukung promosi pesawat hasil kerjasama dengan Airbus Military ini. Rencananya jika bisa dipakai untuk pesawat komersial, CN295 bisa digunakan untuk perjalanan dinasnya di dalam negeri.
"Saya bilang ke mereka perjalanan (dinas) dalam negeri menggunakan CN295. Supaya ada support yang lebih cepat ke PTDI, boleh nggak?," ucap Dahlan di Kementerian BUMN Jakarta, Slasa (4/6/2013).
Pesawat yang dibandrol seharga US$ 39 juta dan bisa mengangkut 72 penumpang ini, masih diproduksi untuk keperluan militer. Namun pesawat ini, bisa dikembangkan untuk penerbangan sipil atau komersial.
Pada kesempatan itu, Dahlan mengucapkan rasa terimakasih kepada Wakil Menteri Pertahanan Letjen (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin. Ia mengaku bangga karena Wamenhan telah menggunakan pesawat CN295 untuk promosi keliling ke-6 negara di ASEAN.
"Kemarin saya mengucapkan terimakasih ke Wamenhan karena Wamenhan naik pesawat itu. Dari Jakarta ke Makassar-Manado terus langsung ke Manila. Dari Manila ke Brunai, Ho Chi Minh City terus Hanoi. Kemudian ke Myanmar, Bangkok, Kuala Lumpur. Terus itu kembali ke Jakarta dengan menggunakan CN295," ujarnya
Dahlan telah meminta izin kepada PT Dirgantara Indonesia agar menyediakan pesawat CN295 versi penerbangan komersial. Hal ini dilakukan untuk mendukung promosi pesawat hasil kerjasama dengan Airbus Military ini. Rencananya jika bisa dipakai untuk pesawat komersial, CN295 bisa digunakan untuk perjalanan dinasnya di dalam negeri.
"Saya bilang ke mereka perjalanan (dinas) dalam negeri menggunakan CN295. Supaya ada support yang lebih cepat ke PTDI, boleh nggak?," ucap Dahlan di Kementerian BUMN Jakarta, Slasa (4/6/2013).
Pesawat yang dibandrol seharga US$ 39 juta dan bisa mengangkut 72 penumpang ini, masih diproduksi untuk keperluan militer. Namun pesawat ini, bisa dikembangkan untuk penerbangan sipil atau komersial.
Pada kesempatan itu, Dahlan mengucapkan rasa terimakasih kepada Wakil Menteri Pertahanan Letjen (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin. Ia mengaku bangga karena Wamenhan telah menggunakan pesawat CN295 untuk promosi keliling ke-6 negara di ASEAN.
"Kemarin saya mengucapkan terimakasih ke Wamenhan karena Wamenhan naik pesawat itu. Dari Jakarta ke Makassar-Manado terus langsung ke Manila. Dari Manila ke Brunai, Ho Chi Minh City terus Hanoi. Kemudian ke Myanmar, Bangkok, Kuala Lumpur. Terus itu kembali ke Jakarta dengan menggunakan CN295," ujarnya
● detik
smoga Bapak jadi presiden, krn kita kangen presiden yg benar-benar cinta produk RI bukan hanya slogan, cinta produk RI tapi malah beli boeing utk pesawat kepresidenan. negara suka punya PT DI kenapa presidennya malah beli boeing? kepala negara pakai punya DI, kenapa kita pakai punya orang?
BalasHapus