Dalam serial Boardex (Boarding Exercise), timVBSS (Visit Board Search and Seizure) KRI Diponegoro-365 melaksanakan latihan bersama dengan BNS Osman, kapal perang Bangladesh. Latihan ini bertujuan melatih kesiapan tim VBSS dalam melaksanakan pemeriksaan di kapal-kapal niaga yang dicurigai. Latihan dilaksanakan di Laut Mediterania.
Tim VBSS merupakan tim yang bertugas melaksanakan pemeriksaan dan penggeledahan terhadap kapal lain yang dianggap berbahaya dan dicurigai membawa barang terlarang atau senjata illegal. Seluruh unsur MTF 448 dituntut memiliki tim VBSS yang mampu untuk melaksanakan pemeriksaan terhadap kapal-kapal yang dicurigai di AMO (Area of Maritime Operation). Hal ini sesuai dengan Resolusi Dewan Keamanan PBB no. 1701 yang menjadi dasar pembentukan MTF 448/UNIFIL.
Pada serial Boardex kali ini diskenariokan KRI Diponegoro sebagai kapal pemeriksa yang sedang melaksanakan patrol sektor, sedangkan BNS Osman sebagai kapal sipil/niaga dengan nama panggilan M/V Golden Fish. Kapal niaga tersebut sedang berlayar dari Lattakia (Syria) menuju Sidon (Lebanon) dan dicurigai menyelundupkan senjata untuk Al-Qaeda.
Dalam pelayaran tersebut M/V Golden Fish teridentifikasi oleh radar KRI Diponegoro. Selanjutnya perwira jaga anjungan KRI Diponegoro melaksanakan hailing (menanyakan data-data kapal, muatan dan tujuannya) terhadap M/V Golden Fish. Dari hasil hailing tersebut diketahui bahwa M/V Golden Fish diduga kuat akan melaksanakan penyelundupan senjata ke Sidon. Selanjutnya MIO Commander memerintahkan KRI Diponegoro untuk melaksanakan boarding terhadap M/V Golden Fish tersebut.
Menindaklanjuti perintah MIO Commander tersebut, KRI Diponegoro melaksanakan peran tempur bahaya umum. Tim VBSS KRI Diponegoro yang berjumlah 14 orang dengan cepat mempersiapkan diri di geladak heli, selanjutnya bergerak menuju M/V Golden Fish dengan menggunakan dua buah RHIB (Rigid Hull Inflatable Boat).
Selanjutnya tim VBSS melaksanakan prosedur penggeledahan terhadap ABK yang sebelumnya telah berkumpul di geladak BNS Osman. Setelah semua ABK dipastikan tidak berbahaya, tim VBSS melaksanakan pemeriksaan di anjungan dan ruangan-ruangan untuk mencari barang-barang ilegal. Pemeriksaan meliputi juga dokumen-dokumen kapal yang sudah disiapkan sebelumnya oleh nahkoda.
Dari pemeriksaan dan penggeledahan yang dilaksanakan, tim VBSS KRI Diponegoro tidak menemukan adanya barang-barang ilegal. Tidak juga ditemukan hal-hal yang mencurigakan dari pemeriksaan dokumen-dokumen kapal. Selanjutnya M/V Golden Fish yang diperankan oleh kapal perang bernomor lambung F-18 ini dinyatakan clear dan diijinkan melanjutkan pelayaran.
Latihan yang berlangsung selama 3 jam ini berjalan dengan lancar. Seluruh personel dan material dalam keadaan aman. Komandan beserta Prajurit BNS Osman memberikan apresiasi terhadap kinerja tim VBSS KRI Diponegoro selama melaksanakan latihan di BNS Osman.
Tim VBSS merupakan tim yang bertugas melaksanakan pemeriksaan dan penggeledahan terhadap kapal lain yang dianggap berbahaya dan dicurigai membawa barang terlarang atau senjata illegal. Seluruh unsur MTF 448 dituntut memiliki tim VBSS yang mampu untuk melaksanakan pemeriksaan terhadap kapal-kapal yang dicurigai di AMO (Area of Maritime Operation). Hal ini sesuai dengan Resolusi Dewan Keamanan PBB no. 1701 yang menjadi dasar pembentukan MTF 448/UNIFIL.
Pada serial Boardex kali ini diskenariokan KRI Diponegoro sebagai kapal pemeriksa yang sedang melaksanakan patrol sektor, sedangkan BNS Osman sebagai kapal sipil/niaga dengan nama panggilan M/V Golden Fish. Kapal niaga tersebut sedang berlayar dari Lattakia (Syria) menuju Sidon (Lebanon) dan dicurigai menyelundupkan senjata untuk Al-Qaeda.
Dalam pelayaran tersebut M/V Golden Fish teridentifikasi oleh radar KRI Diponegoro. Selanjutnya perwira jaga anjungan KRI Diponegoro melaksanakan hailing (menanyakan data-data kapal, muatan dan tujuannya) terhadap M/V Golden Fish. Dari hasil hailing tersebut diketahui bahwa M/V Golden Fish diduga kuat akan melaksanakan penyelundupan senjata ke Sidon. Selanjutnya MIO Commander memerintahkan KRI Diponegoro untuk melaksanakan boarding terhadap M/V Golden Fish tersebut.
Menindaklanjuti perintah MIO Commander tersebut, KRI Diponegoro melaksanakan peran tempur bahaya umum. Tim VBSS KRI Diponegoro yang berjumlah 14 orang dengan cepat mempersiapkan diri di geladak heli, selanjutnya bergerak menuju M/V Golden Fish dengan menggunakan dua buah RHIB (Rigid Hull Inflatable Boat).
Selanjutnya tim VBSS melaksanakan prosedur penggeledahan terhadap ABK yang sebelumnya telah berkumpul di geladak BNS Osman. Setelah semua ABK dipastikan tidak berbahaya, tim VBSS melaksanakan pemeriksaan di anjungan dan ruangan-ruangan untuk mencari barang-barang ilegal. Pemeriksaan meliputi juga dokumen-dokumen kapal yang sudah disiapkan sebelumnya oleh nahkoda.
Dari pemeriksaan dan penggeledahan yang dilaksanakan, tim VBSS KRI Diponegoro tidak menemukan adanya barang-barang ilegal. Tidak juga ditemukan hal-hal yang mencurigakan dari pemeriksaan dokumen-dokumen kapal. Selanjutnya M/V Golden Fish yang diperankan oleh kapal perang bernomor lambung F-18 ini dinyatakan clear dan diijinkan melanjutkan pelayaran.
Latihan yang berlangsung selama 3 jam ini berjalan dengan lancar. Seluruh personel dan material dalam keadaan aman. Komandan beserta Prajurit BNS Osman memberikan apresiasi terhadap kinerja tim VBSS KRI Diponegoro selama melaksanakan latihan di BNS Osman.
● TNI AL
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.