Senin, 7 Januari 2013 saya dihadiahkan sebuah buku berjudul:"Legiunku," oleh Letjen (Purn) Rais Abin, Panglima Pasukan Perdamaian PBB 1976-1979 dan sekarang Ketua Umum Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI). Beliau terpilih kembali menjadi Ketua Umum lima tahun ke depan dalam Kongres X 8-11 Oktober 2012 yang sebelumnya Ketua Umum 2007-2012.
Usia sudah memasuki 86 tahun tetapi jiwa patriotnya terhadap bangsa dan negara ini masih menggebu-gebu.Tampil necis, masih segar bugar, beliau selalu berbicara mengenai nasib Veteran, nasib para pejuang-pejuang bangsa yang telah mendharmabhaktikan seluruh pikirannya demi tegaknya negara Republik Indonesia ini. Buku ini sangat tebal, 272 halaman, hard cover, edisi lux.
Sayangnya buku ini tidak diperjualbelikan. Saya menganggapnya seperti sebuah kamus, yang memberi petunjuk para peneliti yang ingin mengetahui Sejarah LVRI. Veteran memang terdiri dari orang-orang tua. Tetapi kita tidak berbicara umur, apalah arti umur tanpa menorehkan secuil pengabdian terhadap bangsa dan negara. Mereka masih eksis di LVRI, disiplin militernya masih terlihat karena mereka tahu, bangsa dan negara ini tidak mungkin berlanjut tanpa peranan mereka.
Tetapi sebaliknya mereka sangat rendah hati. Mereka bukanlah orang-orang yang mendirikan candi-candi, tetapi hanya sebagai pengangkat batu-batu agar kelak candi yang dibuat bisa dinikmati generasi penerus.
Mereka hanya ingin mengingatkan, jangan sekali-kali melupakan sejarah. Mereka hanya ingin menggarisbawahi kepada generasi muda, tolong jaga negeri ini, setelah teman-teman kami mempertahankannya dengan darah dan air mata.Jagalah persatuan bangsa. Lebih dari itu mereka berpesan agar di atas pusara kami nantinya lahir generasi-generasi atau pemimpin-pemimpin yang lebih baik.Selamat HUT LVRI, setiap tanggal 2 Januari.
Usia sudah memasuki 86 tahun tetapi jiwa patriotnya terhadap bangsa dan negara ini masih menggebu-gebu.Tampil necis, masih segar bugar, beliau selalu berbicara mengenai nasib Veteran, nasib para pejuang-pejuang bangsa yang telah mendharmabhaktikan seluruh pikirannya demi tegaknya negara Republik Indonesia ini. Buku ini sangat tebal, 272 halaman, hard cover, edisi lux.
Sayangnya buku ini tidak diperjualbelikan. Saya menganggapnya seperti sebuah kamus, yang memberi petunjuk para peneliti yang ingin mengetahui Sejarah LVRI. Veteran memang terdiri dari orang-orang tua. Tetapi kita tidak berbicara umur, apalah arti umur tanpa menorehkan secuil pengabdian terhadap bangsa dan negara. Mereka masih eksis di LVRI, disiplin militernya masih terlihat karena mereka tahu, bangsa dan negara ini tidak mungkin berlanjut tanpa peranan mereka.
Tetapi sebaliknya mereka sangat rendah hati. Mereka bukanlah orang-orang yang mendirikan candi-candi, tetapi hanya sebagai pengangkat batu-batu agar kelak candi yang dibuat bisa dinikmati generasi penerus.
Mereka hanya ingin mengingatkan, jangan sekali-kali melupakan sejarah. Mereka hanya ingin menggarisbawahi kepada generasi muda, tolong jaga negeri ini, setelah teman-teman kami mempertahankannya dengan darah dan air mata.Jagalah persatuan bangsa. Lebih dari itu mereka berpesan agar di atas pusara kami nantinya lahir generasi-generasi atau pemimpin-pemimpin yang lebih baik.Selamat HUT LVRI, setiap tanggal 2 Januari.
● Wikimu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.