JAKARTA – Staf Ahli Panglima TNI Bidang Kemanusiaan Mayjen TNI Meris Wiryadi, S.IP. didampingi Kepala Pusat Pendidikan dan Latihan (Kapusdiklat) Badan Nasional Penanggulangan Bencana Wisnu Wijaya, Deputy Director US Agency for International Development US. Embassy M. Derrick Brown dan Deputy Commander Army National Guard US. Army Pacific Major General Gary M. Hara, membuka Pacific Resilience Disaster Response Exercise and Exchange (PR DREE) di Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI Sentul Bogor Jawa Barat, Senin (3/6/2013).
PR DREE adalah latihan bersama antara TNI dengan United States Army Pasific Command (USARPAC) yang diselenggarakan setiap tahun dalam bidang penanggulangan bencana, dimana tahun 2013 ini merupakan latihan bersama yang keenam kali.
Latihan ini bertujuan untuk meningkatkan kerjasama, komunikasi, praktik di lapangan dan pembelajaran dari pengalaman, pengembangan rencana operasi terpadu dan latihan skenario tanggap darurat pada tingkat operasional dan taktis serta untuk meningkatkan kerjasama operasi sipil dan militer di bidang penanggulangan bencana, khususnya antara TNI, Kementrian/Lembaga, BNPB dan USARPAC sekaligus untuk mempererat persahabatan kedua negara.
Pada latihan bersama PR DREE 2013, materi yang akan dikembangakan adalah menekankan pada teknik pelatihan di lapangan pada tingkat operasional dan taktis untuk menghadapai dampak bencana di kawasan regional. Materi yang akan dikembangkan pada Field Training Exercise (FTX) PR DREE terbagi menjadi empat tahap, Pertama, Quick Reaction yaitu tahap tanggap darurat, proses masuknya Satuan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (SRC PB) ke lokasi bencana setelah terjadinya bencana.
Kedua, Integration of Foreign Humanitarian Assistance Disaster Relief Operations, mekanisme dan prosedur masuknya bantuan asing ke lokasi bencana. Ketiga, Urban Search and Rescue, fase operasi SAR. Keempat, Medical Triage and Stabilization, penanganan medis korban bencana dan pemulihan darurat daerah berdampak bencana.
TNI sebagai salah satu alat pertahanan negara dan mempunyai sumber daya yang memadai turut berkomitmen untuk mendukung upaya-upaya pemerintah dalam mengantisipasi dan menyiapkan personil beserta alutsistanya dalam menghadapi ancaman bencana yang dapat terjadi kapan saja. TNI juga berkomitmen untuk meningkatkan kemampuan prajuritnya dalam bidang manajemen penanggulangan bencana melalui personilnya yang tergabung dalam SRC PB.
PR DREE adalah latihan bersama antara TNI dengan United States Army Pasific Command (USARPAC) yang diselenggarakan setiap tahun dalam bidang penanggulangan bencana, dimana tahun 2013 ini merupakan latihan bersama yang keenam kali.
Latihan ini bertujuan untuk meningkatkan kerjasama, komunikasi, praktik di lapangan dan pembelajaran dari pengalaman, pengembangan rencana operasi terpadu dan latihan skenario tanggap darurat pada tingkat operasional dan taktis serta untuk meningkatkan kerjasama operasi sipil dan militer di bidang penanggulangan bencana, khususnya antara TNI, Kementrian/Lembaga, BNPB dan USARPAC sekaligus untuk mempererat persahabatan kedua negara.
Pada latihan bersama PR DREE 2013, materi yang akan dikembangakan adalah menekankan pada teknik pelatihan di lapangan pada tingkat operasional dan taktis untuk menghadapai dampak bencana di kawasan regional. Materi yang akan dikembangkan pada Field Training Exercise (FTX) PR DREE terbagi menjadi empat tahap, Pertama, Quick Reaction yaitu tahap tanggap darurat, proses masuknya Satuan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (SRC PB) ke lokasi bencana setelah terjadinya bencana.
Kedua, Integration of Foreign Humanitarian Assistance Disaster Relief Operations, mekanisme dan prosedur masuknya bantuan asing ke lokasi bencana. Ketiga, Urban Search and Rescue, fase operasi SAR. Keempat, Medical Triage and Stabilization, penanganan medis korban bencana dan pemulihan darurat daerah berdampak bencana.
TNI sebagai salah satu alat pertahanan negara dan mempunyai sumber daya yang memadai turut berkomitmen untuk mendukung upaya-upaya pemerintah dalam mengantisipasi dan menyiapkan personil beserta alutsistanya dalam menghadapi ancaman bencana yang dapat terjadi kapan saja. TNI juga berkomitmen untuk meningkatkan kemampuan prajuritnya dalam bidang manajemen penanggulangan bencana melalui personilnya yang tergabung dalam SRC PB.
Latihan bersama ini dilaksanakan mulai tanggal 3 s.d. 6 Juni 2013 bertempat di PMPP TNI Sentul Bogor Jawa Barat, diikuti oleh tiga negara yaitu Indonesia, Amerika Serikat, Australia serta LSM Lokal dan Internasional. Latihan ini melibatkan 175 orang yang terdiri dari : 15 orang Penyelenggara, 7 orang Sops Mabes TNI dan 8 orang Divisi 1 Kostrad, 125 orang Pelaku, 75 orang SRCPB Wilayah Barat, 30 orang USARPAC, 15 orang Australia, 5 orang LSM Lokal dan Internasional serta 35 orang pendukung.
Kadispenum Puspen TNI
Kolonel Cpl Ir. Minulyo Suprapto, M.Sc., M.Si., M.A.
Kadispenum Puspen TNI
Kolonel Cpl Ir. Minulyo Suprapto, M.Sc., M.Si., M.A.
● Poskota
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.