"Namun keberhasilan itu harus dibayar mahal dengan ditembaknya pesawat Dakota VT-CLT yang membawa obat-obatan bantuan palang merah Malaya," ujar Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI I.B. Putu Dunia dalam sambutannya yang dibacakan Irup Kolonel Pnb Fajar di Taxy Way Echo Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta, Senin, (29/7/2013).
Penembakan yang dilakukan oleh pesawat pemburu Kitiy Hawk Belanda tersebut, jelas Kasau mengakibatkan gugurnya para pelopor dan perintis angkatan udara yaitu Komodor Udara Agustinus Adisucipto, Komodor Udara Prof. Dr. Abdulrahman Saleh dan Opsir Muda Udara I Adisoemarmo dan peristiwa itu dijadikan Hari Bhakti TNI Angkatan Udara yang diperingati setiap tahun. lanjut Kasau.
Sebagai komponen bangsa, lanjut Kasau, dalam melanjutkan nilai-nilai Hari Bhakti TNI Angkatan Udara tidak pernah ragu mengerahkan segenap kemampuan yang dimiliki jika tugas bangsa dan negara memanggil,.
"Hal ini terbukti dari operasi udara yang dilaksanakan TNI AU diberbagai operasi, disamping itu TNI AU juga melaksanakan operasi Militer selain perang dan bantuan kemanusiaan di dalam maupun di luar negeri," tambahnya.
Upacara memperingati Hari Bakti TNI Angkatan Udara ke 66, yang diikuti para pejabat dan anggota baik militer maupun PNS Dispotrudau, Koopsau I, Kodikau, Kohanudnas dan Sekkau.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.