Ternate ♼ Tim Ekspedisi Negara Kesataun Republik Indonesi (NKRI) Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD akan membawa sejumlah akademisi untuk melakukan petualangan memantau sumber daya alam di Maluku Utara (Malut).
Koordinator Tim Ekspedisi Kopassus, Letkol Inf Rafael G. Baay, di Ternate, Sabtu, mengemukakan, "Kegiatan yang bakal dilakukan pada Februari 2014 merupakan aksi nasional melibatkan TNI, polri, akademisi dan sejumlah kementerian terkait."
Menurut dia, ekspedisi ini merupakan program Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) yang pernah dilakukan di Bukit Belitan pada 2011 dan Kalimantan (2012).
"Pada 2013 ini baru kita selesai lakukan di Sulawesi," katanya. Kopassus melibatkan 53 perguruan tinggi se-Indonesia dalam ekspedisi di Sulawesi.
Ekspedisi Kopassus juga akan meneliti aspek biologi, bencana, sosial budaya, kerusakan hutan, flora dan fauna. Setelah melakukan penelitian, seluruh hasilnya akan dikembalikan ke pemerintah daerah setempat untuk mengelola lebih jauh, ujarnya.
"Jika terdapat spesies baru dari flora dan fauna yang kita temukan, maka akan kita tindaklanjuti hingga ke pemerintah pusat untuk dipublikasikan ke masyarakat internasional," ujarnya.
Ia mencontohkan kekayaan yang ada di Morotai. "Inilah kekayaan Pulau Morotai, jika bisa olah dengan baik, maka akan menciptakan kesejahteraan rakyat Morotai," ujarnya.
Koordinator Tim Ekspedisi Kopassus, Letkol Inf Rafael G. Baay, di Ternate, Sabtu, mengemukakan, "Kegiatan yang bakal dilakukan pada Februari 2014 merupakan aksi nasional melibatkan TNI, polri, akademisi dan sejumlah kementerian terkait."
Menurut dia, ekspedisi ini merupakan program Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) yang pernah dilakukan di Bukit Belitan pada 2011 dan Kalimantan (2012).
"Pada 2013 ini baru kita selesai lakukan di Sulawesi," katanya. Kopassus melibatkan 53 perguruan tinggi se-Indonesia dalam ekspedisi di Sulawesi.
Ekspedisi Kopassus juga akan meneliti aspek biologi, bencana, sosial budaya, kerusakan hutan, flora dan fauna. Setelah melakukan penelitian, seluruh hasilnya akan dikembalikan ke pemerintah daerah setempat untuk mengelola lebih jauh, ujarnya.
"Jika terdapat spesies baru dari flora dan fauna yang kita temukan, maka akan kita tindaklanjuti hingga ke pemerintah pusat untuk dipublikasikan ke masyarakat internasional," ujarnya.
Ia mencontohkan kekayaan yang ada di Morotai. "Inilah kekayaan Pulau Morotai, jika bisa olah dengan baik, maka akan menciptakan kesejahteraan rakyat Morotai," ujarnya.
♞ Antara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.