Ilustrasi/ Dok detikcom
Tim penyelam gabungan TNI AL siang ini berhasil mengangkat 5 serpihan pesawat AirAsia QZ8501 dari Laut Jawa. Salah satu serpihan berupa dua frame jendela pesawat bercat merah.
Temuan-temuan ini berhasil diangkat ke KRI Banda Aceh pada sekitar pukul 09.00 WIB.
"Masing-masing penyelam, mereka membawa apa yang mereka angkat dari bawah. Terdapat frame bernomor C58, lampu, gir punti dan stang, saya juga nggak tahu apa. Mungkin AirAsia lebih tahu," jelas Panglima Armada RI Kawasan Barat TNI AL Laksda Widodo di KRI Banda Aceh yang berada di perairan Karimata, Kalimantan Tengah, Minggu (19/1/2015).
Selain itu, penyelam juga menemukan sayap dan tempat bahan bakar pesawat. Namun keduanya tidak diangkat ke permukaan.
Para penyelam mulai terjun pada sekitar pukul 05.00 WIB. Terdapat dua tim, tim pertama turun untuk memantau situasi bawah air dan alat penanda yang telah dipasang kemarin.
"Ada satu tanda yang ilang karena ombak besar kemarin," ujar Widodo.
"Penyelam kedua melihat sayap, tempat bahan bakar, lalu penyelam ketiga, keempat, kelima, dan keenam melakukan maping pemetaan bawah air," tuturnya.
Pemetaan ini dibutuhkan untuk merencanakan strategi kegiatan selanjutnya. Semua tim penyelam yang diterjunkan tadi pagi kini telah kembali ke KRI Banda Aceh.
Rencananya, akan ada tim penyelam lagi yang akan turun. "Mudah-mudahan cuaca bagus. Kami mohon doanya," kata Widodo.
Barang-barang temuan ini akan dikumpulkan terlebih dahulu di KRI Banda Aceh sebelum nantinya diserahkan ke KNKT. Sedangkan untuk pencarian jenazah, misi pagi hingga siang hari ini masih belum membuahkan hasil.
"Belum, karena tadi visibility masih kurang. Semoga di usaha berikutnya kita bisa mendapat hasil yang maksimal," kata Widodo.(sip/try)
Tim penyelam gabungan TNI AL siang ini berhasil mengangkat 5 serpihan pesawat AirAsia QZ8501 dari Laut Jawa. Salah satu serpihan berupa dua frame jendela pesawat bercat merah.
Temuan-temuan ini berhasil diangkat ke KRI Banda Aceh pada sekitar pukul 09.00 WIB.
"Masing-masing penyelam, mereka membawa apa yang mereka angkat dari bawah. Terdapat frame bernomor C58, lampu, gir punti dan stang, saya juga nggak tahu apa. Mungkin AirAsia lebih tahu," jelas Panglima Armada RI Kawasan Barat TNI AL Laksda Widodo di KRI Banda Aceh yang berada di perairan Karimata, Kalimantan Tengah, Minggu (19/1/2015).
Selain itu, penyelam juga menemukan sayap dan tempat bahan bakar pesawat. Namun keduanya tidak diangkat ke permukaan.
Para penyelam mulai terjun pada sekitar pukul 05.00 WIB. Terdapat dua tim, tim pertama turun untuk memantau situasi bawah air dan alat penanda yang telah dipasang kemarin.
"Ada satu tanda yang ilang karena ombak besar kemarin," ujar Widodo.
"Penyelam kedua melihat sayap, tempat bahan bakar, lalu penyelam ketiga, keempat, kelima, dan keenam melakukan maping pemetaan bawah air," tuturnya.
Pemetaan ini dibutuhkan untuk merencanakan strategi kegiatan selanjutnya. Semua tim penyelam yang diterjunkan tadi pagi kini telah kembali ke KRI Banda Aceh.
Rencananya, akan ada tim penyelam lagi yang akan turun. "Mudah-mudahan cuaca bagus. Kami mohon doanya," kata Widodo.
Barang-barang temuan ini akan dikumpulkan terlebih dahulu di KRI Banda Aceh sebelum nantinya diserahkan ke KNKT. Sedangkan untuk pencarian jenazah, misi pagi hingga siang hari ini masih belum membuahkan hasil.
"Belum, karena tadi visibility masih kurang. Semoga di usaha berikutnya kita bisa mendapat hasil yang maksimal," kata Widodo.(sip/try)
♞ detik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.