Alberto Nisman menuduh Presiden Cristina Fernandez berusaha mencari jalan membebaskan tersangka pengeboman pusat pertemuan Yahudi asal Iran bebas agar bisa mendapatkan minyak. (Reuters/Marcos Brindicci)★
Jaksa Argentina yang menuduh Presiden Cristina Fernandez mendalangi upaya menutup-nutupi penyelidikan terhadap Iran terkait pengeboman pusat komunitas Yahudi 1994, ditemukan tewas di rumahnya.
“Alberto Nisman ditemukan tewas pada Minggu malam di apartemennya di menara Le Parc, lantai 13, di daerah Puerto Madero Buenos Aires,” bunyi pernyataan tertulis Kementerian Keamanan Argentina.
Kementerian Keamanan menyatakan bahwa penjaga keamanan Nisman telah memberitahu ibunya pada Minggu Sore setelah dia tidak menjawab panggilan telepon dan koran Minggu masih belum diambil dari depan apartemennya.
Ibu Nisman menemukan bahwa apartemen terkunci dari dalam, dan memanggil tukang kunci untuk membukanya.
Dia menemukan jenazah anaknya di lantai kamar mandi dan segera memanggil polisi.
“Di sebelah jenazah Nisman…tergeletak pistol kaliber 22, dan satu tempat peluru,” ujar pernyataan tertulis Kementerian Keamanan.
Alberto Nisman, yang sedang menyelidiki ledakan di pusat pertemuan komunitas Yahudi AMIA di Buenos Aires dengan korban 85 orang, mengatakan pada Rabu (14/1) bahwa Presiden Fernandez telah membuka saluran belakang rahasia untuk sekelompok warga Iran yang diduga memasang bom mematikan itu.
Dia mengatakan skema ini bertujuan membebaskan tersangka dari tuduhan itu sehingga Argentina bisa melakukan program tukar guling komoditi dengan minyak Iran yang sangat dibutuhkan negara itu.
Iran sendiri menyangkal terkait dengan aksi pengeboman tersebut.
Nisman, 51 tahun, sebelumnya dijadwalkan mengadakan dengar pendapat tertutup di parlemen pada Senin untuk menjelaskan tuduhannya terhadap Fernandez.
Harian Clarin melaporkan bahwa beberapa hari sebelumnya dia mengatakan kepada koran itu bahwa: “saya bisa mati karena ini.”
Dalam wawancara dengan televisi yang lain, Nisman mengatakan sedang mempertimbangkan usul peningkatan keamanannya.Komisi Kebenaran Ambulans membawa jenazah Alberto Nisman dari lokasi kejadian di apartemennya di Buenos Aires, dan pihak berwenang akan melakukan otopsi untuk mengetahui penyebab kematiannya. (Reuters/Marcos Brindicci)★
“Dalam beberapa hari ini kami akan bisa menentukan penyebab kematian ini berdasarkan otopsi,” ujar jaksa Viviana Fein kepada wartawan di tempat kejadian perkara.
“Saya meminta keseriusan, saya meminta ketelitian.”
Minggu lalu, hakim yang mengadili kasus pengeboman 1994 ini mengkritik Nisman karena “melakukan penyelidikan tanpa kendali pengadilan” dan bahwa bukti yang diajukan memiliki kelemahan.
Kepala Kabinet Argentina Jorge Capitanich mengatakan tuduhan Nisman itu “gila, tidak masuk akal, tidak logis, irasional, keterlaluan dan tidak konstitusional”.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Israel mengeluarkan pernyataan berduka atas kematian Nisman dan mendesak aparat Argentina melanjutkan hasil penyelidikannya.
Pengadilan Argentina menuduh Iran mensponsori pengeboman 1994 ini dan pada 2007 pihak berwenang negara itu berhasil mendapatkan surat perintah penangkapan interpol untuk lima orang warga Iran dan seorang warga Libanon terkait kasus ini.
Pada 2013, Fernandez mencoba membentuk “komisi kebenaran” dengan Iran untuk menyelidiki kasus ini bersama-sama.
Saat itu dia mengatakan perjanjian tersebut akan membuka kembali penyelidikan, tetapi Israel dan kelompok-kelompok Yahudi mengatakan langkah ini akan menggagalkan persidangan kriminal kasus tersebut.
Perjanjian komisi kebenaran ini ditolak oleh pengadilan Argentina dan Iran tidak pernah meratifikasinya.
Nisman mengatakan komisi itu bertujuan membuat surat perintah penangkapan terhadap tersangka Iran dicabut, dalam upaya menormalisasi hubungan bilateral kedua negara dan membuka pintu mendapatkan minyak dari Iran untuk membantu mengurangi defisit energi Argentina yang setiap tahun mencapai US$ 7 miliar.(yns)
Jaksa Argentina yang menuduh Presiden Cristina Fernandez mendalangi upaya menutup-nutupi penyelidikan terhadap Iran terkait pengeboman pusat komunitas Yahudi 1994, ditemukan tewas di rumahnya.
“Alberto Nisman ditemukan tewas pada Minggu malam di apartemennya di menara Le Parc, lantai 13, di daerah Puerto Madero Buenos Aires,” bunyi pernyataan tertulis Kementerian Keamanan Argentina.
Kementerian Keamanan menyatakan bahwa penjaga keamanan Nisman telah memberitahu ibunya pada Minggu Sore setelah dia tidak menjawab panggilan telepon dan koran Minggu masih belum diambil dari depan apartemennya.
Ibu Nisman menemukan bahwa apartemen terkunci dari dalam, dan memanggil tukang kunci untuk membukanya.
Dia menemukan jenazah anaknya di lantai kamar mandi dan segera memanggil polisi.
“Di sebelah jenazah Nisman…tergeletak pistol kaliber 22, dan satu tempat peluru,” ujar pernyataan tertulis Kementerian Keamanan.
Alberto Nisman, yang sedang menyelidiki ledakan di pusat pertemuan komunitas Yahudi AMIA di Buenos Aires dengan korban 85 orang, mengatakan pada Rabu (14/1) bahwa Presiden Fernandez telah membuka saluran belakang rahasia untuk sekelompok warga Iran yang diduga memasang bom mematikan itu.
Dia mengatakan skema ini bertujuan membebaskan tersangka dari tuduhan itu sehingga Argentina bisa melakukan program tukar guling komoditi dengan minyak Iran yang sangat dibutuhkan negara itu.
Iran sendiri menyangkal terkait dengan aksi pengeboman tersebut.
Nisman, 51 tahun, sebelumnya dijadwalkan mengadakan dengar pendapat tertutup di parlemen pada Senin untuk menjelaskan tuduhannya terhadap Fernandez.
Harian Clarin melaporkan bahwa beberapa hari sebelumnya dia mengatakan kepada koran itu bahwa: “saya bisa mati karena ini.”
Dalam wawancara dengan televisi yang lain, Nisman mengatakan sedang mempertimbangkan usul peningkatan keamanannya.Komisi Kebenaran Ambulans membawa jenazah Alberto Nisman dari lokasi kejadian di apartemennya di Buenos Aires, dan pihak berwenang akan melakukan otopsi untuk mengetahui penyebab kematiannya. (Reuters/Marcos Brindicci)★
“Dalam beberapa hari ini kami akan bisa menentukan penyebab kematian ini berdasarkan otopsi,” ujar jaksa Viviana Fein kepada wartawan di tempat kejadian perkara.
“Saya meminta keseriusan, saya meminta ketelitian.”
Minggu lalu, hakim yang mengadili kasus pengeboman 1994 ini mengkritik Nisman karena “melakukan penyelidikan tanpa kendali pengadilan” dan bahwa bukti yang diajukan memiliki kelemahan.
Kepala Kabinet Argentina Jorge Capitanich mengatakan tuduhan Nisman itu “gila, tidak masuk akal, tidak logis, irasional, keterlaluan dan tidak konstitusional”.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Israel mengeluarkan pernyataan berduka atas kematian Nisman dan mendesak aparat Argentina melanjutkan hasil penyelidikannya.
Pengadilan Argentina menuduh Iran mensponsori pengeboman 1994 ini dan pada 2007 pihak berwenang negara itu berhasil mendapatkan surat perintah penangkapan interpol untuk lima orang warga Iran dan seorang warga Libanon terkait kasus ini.
Pada 2013, Fernandez mencoba membentuk “komisi kebenaran” dengan Iran untuk menyelidiki kasus ini bersama-sama.
Saat itu dia mengatakan perjanjian tersebut akan membuka kembali penyelidikan, tetapi Israel dan kelompok-kelompok Yahudi mengatakan langkah ini akan menggagalkan persidangan kriminal kasus tersebut.
Perjanjian komisi kebenaran ini ditolak oleh pengadilan Argentina dan Iran tidak pernah meratifikasinya.
Nisman mengatakan komisi itu bertujuan membuat surat perintah penangkapan terhadap tersangka Iran dicabut, dalam upaya menormalisasi hubungan bilateral kedua negara dan membuka pintu mendapatkan minyak dari Iran untuk membantu mengurangi defisit energi Argentina yang setiap tahun mencapai US$ 7 miliar.(yns)
♞ CNN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.