Saab Grippen NG
Oleh: Tengku Noor Shamsiah Tengku Abdullah
Perusahaan Pertahanan dan keamanan Saab Swedia telah menandatangani perjanjian baru kerjasama industri pesawat tempur Gripen dengan industri Pertahanan dan Teknologi Malaysia, Deftech, sebuah unit yang bernaung di bawah DRB HICOM Bhd.
Dalam sebuah pernyataan hari Selasa, kepala Saab Malaysia, Thomas Linden, mengatakan perjanjian itu meliputi pemeliharaan dan dukungan atas kegiatan Gripen terkait dengan desain dan pembuatan sistem komposit canggih serta ikatan terhadap transfer teknologi.
“Untuk Saab, perjanjian dengan Deftech merupakan langkah penting dalam melakukan bisnis lebih lanjut di Malaysia dan negara-negara sekitarnya.
“Selain mendukung program pertahanan pemerintah Malaysia dengan solusi yang meningkatkan kemampuan operasional bangsa, perjanjian baru juga akan menciptakan peluang bisnis bagi kedua belah pihak,” kata Linden.
Ia mengatakan pada tahun 2011, kedua perusahaan menandatangani kerjasama dalam kesepakatan industri untuk berkolaborasi pada sistem peringatan dini dan sistem kontrol udara.
“Kerjasama ini lebih diperluas pada Maret 2013 dengan nota kesepahaman meliputi berbagai bidang teknologi,” katanya.
Saab memiliki sejarah panjang dalam memasok alutsita berkinerja tinggi dan hemat untuk Angkatan Bersenjata Malaysia.
Pasokan ini termasuk untuk angkatan laut, radar darat, sistem perlindungan diri udara untuk helikopter dan pesawat tempur, sistem kontrol dan senjata untuk alutsista laut, persenjataan angkatan darat, termasuk senjata anti-tank.(Bernama)
Oleh: Tengku Noor Shamsiah Tengku Abdullah
Perusahaan Pertahanan dan keamanan Saab Swedia telah menandatangani perjanjian baru kerjasama industri pesawat tempur Gripen dengan industri Pertahanan dan Teknologi Malaysia, Deftech, sebuah unit yang bernaung di bawah DRB HICOM Bhd.
Dalam sebuah pernyataan hari Selasa, kepala Saab Malaysia, Thomas Linden, mengatakan perjanjian itu meliputi pemeliharaan dan dukungan atas kegiatan Gripen terkait dengan desain dan pembuatan sistem komposit canggih serta ikatan terhadap transfer teknologi.
“Untuk Saab, perjanjian dengan Deftech merupakan langkah penting dalam melakukan bisnis lebih lanjut di Malaysia dan negara-negara sekitarnya.
“Selain mendukung program pertahanan pemerintah Malaysia dengan solusi yang meningkatkan kemampuan operasional bangsa, perjanjian baru juga akan menciptakan peluang bisnis bagi kedua belah pihak,” kata Linden.
Ia mengatakan pada tahun 2011, kedua perusahaan menandatangani kerjasama dalam kesepakatan industri untuk berkolaborasi pada sistem peringatan dini dan sistem kontrol udara.
“Kerjasama ini lebih diperluas pada Maret 2013 dengan nota kesepahaman meliputi berbagai bidang teknologi,” katanya.
Saab memiliki sejarah panjang dalam memasok alutsita berkinerja tinggi dan hemat untuk Angkatan Bersenjata Malaysia.
Pasokan ini termasuk untuk angkatan laut, radar darat, sistem perlindungan diri udara untuk helikopter dan pesawat tempur, sistem kontrol dan senjata untuk alutsista laut, persenjataan angkatan darat, termasuk senjata anti-tank.(Bernama)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.