Polisi Inggris menangkap seorang perempuan berusia 18 tahun di sebuah bandara di London atas tuduhan mempersiapkan aksi terorisme dan menjadi anggota organisasi yang dilarang, demikian pernyataan kepolisian. Polisi Inggris mengatakan, penangkapan perempuan berusia 18 tahun ini terkait penangkapan pria 21 tahun pada tahun lalu.
Seperti dilaporkan Kantor berita Reuters, perempuan itu dibawa ke Kantor kepolisian London dan kemudian ditahan, kata polisi.
Dia ditangkap pada Jumat (16/01) setelah dia tiba dari sebuah penerbangan di bandar udara Stansted, London, menurut Kantor berita Press Association.
Menurut polisi, perempuan itu ditahan terkait penyelidikan terhadap penangkapan seorang pria berusia 21 tahun pada Oktober tahun lalu.
Pria ini ditangkap di Hackney pada Rabu 29 Oktober lalu karena dicurigai membantu orang lain untuk melakukan tindakan terorisme.
Adapun penangkapan terhadap perempuan berusia 18 tahun itu merupakan penangkapan pertama semenjak Inggris meningkatkan pengamanan pada level tertinggi kedua sejak Agustus 2014 lalu.Antisipasi serangan Sejumlah negara Eropa sebelumnya telah menyatakan wilayahnya dalam kondisi siaga tinggi menyusul operasi anti teror.
Kebijakan ini diambil sebagai antisipasi ancaman serangan terorisme terutama terkait keberadaan dan sepak terjang kelompok militan Negara Islam di Irak dan Suriah, atau dulu menyebut sebagai ISIS.
Sebelumnya, sejumlah negara di Eropa menyatakan dalam kondisi siaga tinggi menyusul operasi anti teror dan penangkapan terhadap orang-orang yang diduga sebagai militan Islam. Sejumlah negara Eropa sebelumnya telah menyatakan wilayahnya dalam kondisi siaga tinggi menyusul operasi anti teror.
Lebih dari 20 orang ditangkap di Belgia, Prancis dan Jerman. Belgia juga mengikuti jejak Prancis dengan mengerahkan tentara untuk berjaga bersama polisi.
Keamanan diperketat di beberapa negara menyusul serangan yang menewaskan 17 orang di Paris.
Perdana Menteri Inggris David Cameron saat bertemu Presiden AS Barack Obama mengatakan mereka siap menghadapi serangan kelompok militan.
Seperti dilaporkan Kantor berita Reuters, perempuan itu dibawa ke Kantor kepolisian London dan kemudian ditahan, kata polisi.
Dia ditangkap pada Jumat (16/01) setelah dia tiba dari sebuah penerbangan di bandar udara Stansted, London, menurut Kantor berita Press Association.
Menurut polisi, perempuan itu ditahan terkait penyelidikan terhadap penangkapan seorang pria berusia 21 tahun pada Oktober tahun lalu.
Pria ini ditangkap di Hackney pada Rabu 29 Oktober lalu karena dicurigai membantu orang lain untuk melakukan tindakan terorisme.
Adapun penangkapan terhadap perempuan berusia 18 tahun itu merupakan penangkapan pertama semenjak Inggris meningkatkan pengamanan pada level tertinggi kedua sejak Agustus 2014 lalu.Antisipasi serangan Sejumlah negara Eropa sebelumnya telah menyatakan wilayahnya dalam kondisi siaga tinggi menyusul operasi anti teror.
Kebijakan ini diambil sebagai antisipasi ancaman serangan terorisme terutama terkait keberadaan dan sepak terjang kelompok militan Negara Islam di Irak dan Suriah, atau dulu menyebut sebagai ISIS.
Sebelumnya, sejumlah negara di Eropa menyatakan dalam kondisi siaga tinggi menyusul operasi anti teror dan penangkapan terhadap orang-orang yang diduga sebagai militan Islam. Sejumlah negara Eropa sebelumnya telah menyatakan wilayahnya dalam kondisi siaga tinggi menyusul operasi anti teror.
Lebih dari 20 orang ditangkap di Belgia, Prancis dan Jerman. Belgia juga mengikuti jejak Prancis dengan mengerahkan tentara untuk berjaga bersama polisi.
Keamanan diperketat di beberapa negara menyusul serangan yang menewaskan 17 orang di Paris.
Perdana Menteri Inggris David Cameron saat bertemu Presiden AS Barack Obama mengatakan mereka siap menghadapi serangan kelompok militan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.