Airbus A400 [airliners.net]✈️
Jerman menyatakan kekecewaannya terhadap banyaknya masalah yang ditemui di pesawat angkut militer Airbus A400. Inspektur militer Jerman telah memeriksa pesawat A400M pertama yang datang pada Desember 2014 lalu. Dari pemeriksaan itu mereka menemukan 875 cacat produksi, termasuk hilangnya isolasi kabel listrik dan minyak hidrolik pada roda pendaratan utama dan ban bocor, mengutip dokumen internal yang dilaporkan Spiegel.
Seorang juru bicara Airbus mengatakan bahwa perusahaan telah melakukan kontak dengan klien tentang masalah ini dan menolak untuk memberikan komentar lebih lanjut.
Seorang eksekutif perusahaan mengatakan Airbus Defence and Space akan mengungkapkan revisi jadwal pengiriman 2015 untuk A400M pada akhir Februari. Secara total, 170 A400Ms telah dikirimkan ke tujuh negara – Jerman, Belgia, Inggris, Perancis, Luksemburg, Spanyol dan Turki.
Parahnya lagi Airbus juga menunda pengiriman pesawat selanjutnya. Menteri Pertahanan Jerman mengkritik Airbus atas keterlambatan dalam pengiriman pesawat angkut militer A400M dan mengatakan perusahaan tersebut memiliki masalah serius dengan kualitas produk.
Angkatan bersenjata Jerman mengambil pengiriman pesawat pertama pada Desember 2014 dari total 53 pesawat A400M yang telah dikirimkan, dengan lima lagi harus diserahkan tahun 2015.
Namun, kementerian pertahanan mengatakan pekan lalu ada sinyal dari lembaga alutsista Eropa OCCAR, yang sedang melakukan negosiasi dengan Airbus atas nama pemerintah mengatakan pengiriman A400M bisa ditunda.
“Airbus mengumumkan penundaan A400M memukul kami pada saat yang paling nyaman,” kata Menteri Pertahanan Ursula von der Leyen kepada majalah Der Spiegel dalam wawancara yang diterbitkan dalam edisi Sabtu (24/01/2015).
“Yang dipertaruhkan bukan hanya citra perusahaan, tetapi juga kehandalan Jerman sebagai mitra aliansi,” tambahnya. “Airbus tampaknya memiliki masalah serius dengan pemahamannya tentang kualitas produk.”
Menteri mengatakan dia berharap Airbus untuk melakukan segala upaya untuk meminimalkan dampak dari penundaan di angkatan bersenjata.[Reuters]
Jerman menyatakan kekecewaannya terhadap banyaknya masalah yang ditemui di pesawat angkut militer Airbus A400. Inspektur militer Jerman telah memeriksa pesawat A400M pertama yang datang pada Desember 2014 lalu. Dari pemeriksaan itu mereka menemukan 875 cacat produksi, termasuk hilangnya isolasi kabel listrik dan minyak hidrolik pada roda pendaratan utama dan ban bocor, mengutip dokumen internal yang dilaporkan Spiegel.
Seorang juru bicara Airbus mengatakan bahwa perusahaan telah melakukan kontak dengan klien tentang masalah ini dan menolak untuk memberikan komentar lebih lanjut.
Seorang eksekutif perusahaan mengatakan Airbus Defence and Space akan mengungkapkan revisi jadwal pengiriman 2015 untuk A400M pada akhir Februari. Secara total, 170 A400Ms telah dikirimkan ke tujuh negara – Jerman, Belgia, Inggris, Perancis, Luksemburg, Spanyol dan Turki.
Parahnya lagi Airbus juga menunda pengiriman pesawat selanjutnya. Menteri Pertahanan Jerman mengkritik Airbus atas keterlambatan dalam pengiriman pesawat angkut militer A400M dan mengatakan perusahaan tersebut memiliki masalah serius dengan kualitas produk.
Angkatan bersenjata Jerman mengambil pengiriman pesawat pertama pada Desember 2014 dari total 53 pesawat A400M yang telah dikirimkan, dengan lima lagi harus diserahkan tahun 2015.
Namun, kementerian pertahanan mengatakan pekan lalu ada sinyal dari lembaga alutsista Eropa OCCAR, yang sedang melakukan negosiasi dengan Airbus atas nama pemerintah mengatakan pengiriman A400M bisa ditunda.
“Airbus mengumumkan penundaan A400M memukul kami pada saat yang paling nyaman,” kata Menteri Pertahanan Ursula von der Leyen kepada majalah Der Spiegel dalam wawancara yang diterbitkan dalam edisi Sabtu (24/01/2015).
“Yang dipertaruhkan bukan hanya citra perusahaan, tetapi juga kehandalan Jerman sebagai mitra aliansi,” tambahnya. “Airbus tampaknya memiliki masalah serius dengan pemahamannya tentang kualitas produk.”
Menteri mengatakan dia berharap Airbus untuk melakukan segala upaya untuk meminimalkan dampak dari penundaan di angkatan bersenjata.[Reuters]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.