Sidescan Sonar TNI AL Deteksi Objek yang Diduga Main Body QZ8501 Alat sidescan sonar milik Dinas Hidrooceanografi TNI AL dini hari tadi berhasil mendeteksi keberadaan objek yang diduga main body QZ8501. Sebanyak 3 marker langsung dipasang di koordinat tersebut.
Kegiatan survei dilakukan pada sekitar pukul 19.00 WIB, Rabu (21/1), sesaat setelah KRI Banda Aceh lego jangkar di Selat Karimata. Sekitar pukul 02.00 WIB, Kamis (22/1/2014) marker yang berupa jangkar disambungkan dengan pelampung berwarna orange langsung dipasang di koordinat tersebut.
Marker inilah yang menjadi titik kerja para penyelam selanjutnya. Alat-alat canggih disiapkan di KRI Banda Aceh setelah pencarian pada minggu lalu terkendala cuaca dan koordinat yang diberikan oleh SV Swift milik Singapura dinyatakan nihil.
"Lintang bujurnya sudah jelas. Tapi tidak mendapatkan apa-apa. Sekarang kita optimalkan alat-alat canggih, GPS kita kesalahannya cuma hitungan centimeter," kata Panglima Armada RI Kawasan Barat Laksda Widodo, Rabu (21/1) malam.
Sidescan sonar adalah alat yang mampu mengeluarkan sinyal akustik dan nantinya diubah menjadi gambar atau visual 2 dimensi. Alat ini bisa menyapu area dengan lebar 300 meter.(sip/fjr)Bodi Besar Pesawat Ditemukan Penyelam TNI AL, di Dalamnya Ada Jenazah TNI AL telah menemukan koordinat lokasi badan pesawat AirAsia QZ8501. Sebanyak 8 tim diterjunkan. Di dalam bodi pesawat nahas itu, ada beberapa jenazah.
Penyelaman dilakukan di lokasi yang ditemukan oleh alat sidescan sonar milik Dinas Hidrooceanografi TNI AL. Letaknya sekitar 3400 meter dari ekor pesawat yang telah ditemukan sebelumnya.
"Tim dari Dinas Hidrooceanografi telah menemukan posisi. Pagi ini kami coba selami, ternyata benar itu badan pesawat yang kita cari," ujar Panglima Armada RI Kawasan Barat Laksda TNI Widodo kepada wartawan di KRI Banda Aceh yang berada di perairan Karimata, Kalimantan Tengah, Kamis (22/1/2015).
Widodo menambahkan di dalam badan pesawat tersebut terdapat sejumlah jenazah. Namun pihaknya belum bisa memastikan jumlahnya.
"Ada beberapa jenazah di dalam bodi," kata Widodo.
Saat ini, penyelaman masih terus dilakukan. Kondisi cuaca terpantau baik. Menurut informasi, arus bawah laut sekitar 0,3 knot, kecepatan angin 20 knot, dan tinggi gelombang 1-2 meter.(sip/try)
Kegiatan survei dilakukan pada sekitar pukul 19.00 WIB, Rabu (21/1), sesaat setelah KRI Banda Aceh lego jangkar di Selat Karimata. Sekitar pukul 02.00 WIB, Kamis (22/1/2014) marker yang berupa jangkar disambungkan dengan pelampung berwarna orange langsung dipasang di koordinat tersebut.
Marker inilah yang menjadi titik kerja para penyelam selanjutnya. Alat-alat canggih disiapkan di KRI Banda Aceh setelah pencarian pada minggu lalu terkendala cuaca dan koordinat yang diberikan oleh SV Swift milik Singapura dinyatakan nihil.
"Lintang bujurnya sudah jelas. Tapi tidak mendapatkan apa-apa. Sekarang kita optimalkan alat-alat canggih, GPS kita kesalahannya cuma hitungan centimeter," kata Panglima Armada RI Kawasan Barat Laksda Widodo, Rabu (21/1) malam.
Sidescan sonar adalah alat yang mampu mengeluarkan sinyal akustik dan nantinya diubah menjadi gambar atau visual 2 dimensi. Alat ini bisa menyapu area dengan lebar 300 meter.(sip/fjr)Bodi Besar Pesawat Ditemukan Penyelam TNI AL, di Dalamnya Ada Jenazah TNI AL telah menemukan koordinat lokasi badan pesawat AirAsia QZ8501. Sebanyak 8 tim diterjunkan. Di dalam bodi pesawat nahas itu, ada beberapa jenazah.
Penyelaman dilakukan di lokasi yang ditemukan oleh alat sidescan sonar milik Dinas Hidrooceanografi TNI AL. Letaknya sekitar 3400 meter dari ekor pesawat yang telah ditemukan sebelumnya.
"Tim dari Dinas Hidrooceanografi telah menemukan posisi. Pagi ini kami coba selami, ternyata benar itu badan pesawat yang kita cari," ujar Panglima Armada RI Kawasan Barat Laksda TNI Widodo kepada wartawan di KRI Banda Aceh yang berada di perairan Karimata, Kalimantan Tengah, Kamis (22/1/2015).
Widodo menambahkan di dalam badan pesawat tersebut terdapat sejumlah jenazah. Namun pihaknya belum bisa memastikan jumlahnya.
"Ada beberapa jenazah di dalam bodi," kata Widodo.
Saat ini, penyelaman masih terus dilakukan. Kondisi cuaca terpantau baik. Menurut informasi, arus bawah laut sekitar 0,3 knot, kecepatan angin 20 knot, dan tinggi gelombang 1-2 meter.(sip/try)
♔ detik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.