Sebuah helikopter tanpa awak milik Basarnas dipamerkan dalam kegiatan pertemuan INSARAG 2016 di Jogja. (suaramerdeka.com/Gading Persada)
Ajang pertemuan para rescuer dari 24 negara se Asia Pasifik dalam INSARAG 2016 yang berlangsung di Jogja benar-benar dimanfaatkan Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) untuk unjuk kemampuan termasuk menunjukkan sejumlah peralatan terbaru yang dimilikinya.
“Peralatan-peralatan baru yang kami miliki saat ini sengaja kami tampilkan dalam pameran agar orang-orang luar negeri tahu tentang kemampuan SAR kita,” jelas Kepala Basarnas Marsekal Madya FHB Soelistyo, Jumat (29/7).
Sejumlah peralatan anyar pun dipamerkan. Seperti dengan sudah dimiliki helikopter tanpa awak yang baru dibeli Basarnas dari luar negeri.
“Helikopter tak berawak ini sementara kami beli di luar negeri karena buatan dalam negeri rata-rata menggunakan fixed wing ternyata kurang sesuai dengan areal operasi Basarnas,” jelas dia.
Selain itu masih ada kapal-kapal yang terus diperbaiki seperti kata Soelistyo, kalau Basarnas tengah membuat kapal-kapan dengan panjang minimal 40 meter. Dipilihnya kapal dengan dimensi panjang tersebut dikarenakan berdasar operasi selama ini termasuk Operasi AirAsia baru-baru ini.
“Kapal dengan ukuran itu yang paling fleksibel dan masih bisa efisen dan efektif. Lalu underwater equipment kami punya sebelum kejadian Airasia kami tidak punya dan itu langsung kami beli utk kebutuhan Basarnas,” papar dia.
Soelistyo paham bahwa saat ini peralatan terbaru yang dimiliki Basarnas belum banyak jumlahnya. Misalnya dengan helikopter dimana saat ini sudah memiliki delapan unit.
“Sudah ada delapan unit dan di PT DI (Dirgantara Indonesia) masih dirakit utk penambahan kekuatan. Memang jumlahnya belum banyak tapi sewaktu waktu dibutuhkan bisa dimanfaatkan,” tandas dia. (Gading Persada/CN19/SMNetwork)
Ajang pertemuan para rescuer dari 24 negara se Asia Pasifik dalam INSARAG 2016 yang berlangsung di Jogja benar-benar dimanfaatkan Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) untuk unjuk kemampuan termasuk menunjukkan sejumlah peralatan terbaru yang dimilikinya.
“Peralatan-peralatan baru yang kami miliki saat ini sengaja kami tampilkan dalam pameran agar orang-orang luar negeri tahu tentang kemampuan SAR kita,” jelas Kepala Basarnas Marsekal Madya FHB Soelistyo, Jumat (29/7).
Sejumlah peralatan anyar pun dipamerkan. Seperti dengan sudah dimiliki helikopter tanpa awak yang baru dibeli Basarnas dari luar negeri.
“Helikopter tak berawak ini sementara kami beli di luar negeri karena buatan dalam negeri rata-rata menggunakan fixed wing ternyata kurang sesuai dengan areal operasi Basarnas,” jelas dia.
Selain itu masih ada kapal-kapal yang terus diperbaiki seperti kata Soelistyo, kalau Basarnas tengah membuat kapal-kapan dengan panjang minimal 40 meter. Dipilihnya kapal dengan dimensi panjang tersebut dikarenakan berdasar operasi selama ini termasuk Operasi AirAsia baru-baru ini.
“Kapal dengan ukuran itu yang paling fleksibel dan masih bisa efisen dan efektif. Lalu underwater equipment kami punya sebelum kejadian Airasia kami tidak punya dan itu langsung kami beli utk kebutuhan Basarnas,” papar dia.
Soelistyo paham bahwa saat ini peralatan terbaru yang dimiliki Basarnas belum banyak jumlahnya. Misalnya dengan helikopter dimana saat ini sudah memiliki delapan unit.
“Sudah ada delapan unit dan di PT DI (Dirgantara Indonesia) masih dirakit utk penambahan kekuatan. Memang jumlahnya belum banyak tapi sewaktu waktu dibutuhkan bisa dimanfaatkan,” tandas dia. (Gading Persada/CN19/SMNetwork)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.