Latihan Bersama Beberapa Negara RIMPAC 2016Tampak Prajurit KRI Diponegoro-365 sedang menembakkan meriam kaliber 20 mm saat terlibat Latihan Bersama (Latma) Multilateral RIMPAC 2016 di Hawaii, Amerika Serikat. [Dispen Koarmatim] ☆
"PKU di sini PK PAA, sasaran masuk jarak tembak, izin buka tembakan.”
“Di sini PKU, randu, laksanakan penembakan 150 butir peluru.”
Prosedur komunikasi tersebut berlangsung di tengah-tengah latihan penembakan di KRI Diponegoro-365.
Kapal perang kebanggaan Indonesia tersebut sedang melaksanakan latihan penembakan saat materi dalam tahapan latihan Sea Phase The Rim of Pacific (Rimpac) 2016.
Dalam latihan penembakan ini, yang juga disebut Gun Exercise (Gunex), prajurit KRI Diponegoro-365 menunjukkan kemampuannya dalam melaksanakan akuisisi dan penghancuran sasaran.
Gunex dilaksanakan tepat di tengah-tengah Samudera Pasifik. Senjata yang digunakan dalam latihan penembakan ini adalah meriam 20 mm jenis Vector yang diawaki oleh Kld Amo Eka Yulianto dan dibantu oleh Kopda Bah Muji Wahyuono, Kamis (21/7) lalu.
Penembakan meriam 20 mm tersebut menggunakan sasaran berjenis killer tomato sejumlah tiga buah dengan jarak tembak kurang lebih 1,5 mil laut.
Dalam latihan kali ini, KRI Diponegoro-365 berhasil menenggelamkan dua dari tiga sasaran yang disiapkan.
Selain KRI Diponegoro-365, beberapa kapal perang peserta RIMPAC juga turut berpartisipasi. Di antaranya adalah FS Prairial dari Perancis, USS Stockdale dan USS Princeton dari Amerika Serikat, CHS Xian dan CHS Hengsui dari Tiongkok.
“Latihan penembakan ini selain bertujuan untuk menguji kesiapan meriam 20 mm, tentunya juga bermaksud untuk melatih keterampilan perorangan dalam penembakan senjata meriam kaliber kecil,” ujar Letkol Laut (P) Tunggul selaku Komandan KRI Diponegoro-365 yang pada saat itu memimpin secara langsung pelaksanaan latihan.
Menurut siaran pers Dispen Koarmatim, KRI Diponegoro-365 sedang terlibat dalam Latihan Bersama (Latma) Multilateral RIMPAC 2016 yang dilaksanakan di Hawaii, Amerika Serikat.
Latma RIMPAC 2016 merupakan latihan multilateral terbesar di dunia yang melibatkan 45 kapal perang, 5 kapal selam, 200 pesawat udara, dan 25.000 personel.
Latihan ini berlangsung sejak tanggal 1 Juli 2016 dan direncanakan ditutup pada tanggal 5 Agustus 2016 mendatang.
"PKU di sini PK PAA, sasaran masuk jarak tembak, izin buka tembakan.”
“Di sini PKU, randu, laksanakan penembakan 150 butir peluru.”
Prosedur komunikasi tersebut berlangsung di tengah-tengah latihan penembakan di KRI Diponegoro-365.
Kapal perang kebanggaan Indonesia tersebut sedang melaksanakan latihan penembakan saat materi dalam tahapan latihan Sea Phase The Rim of Pacific (Rimpac) 2016.
Dalam latihan penembakan ini, yang juga disebut Gun Exercise (Gunex), prajurit KRI Diponegoro-365 menunjukkan kemampuannya dalam melaksanakan akuisisi dan penghancuran sasaran.
Gunex dilaksanakan tepat di tengah-tengah Samudera Pasifik. Senjata yang digunakan dalam latihan penembakan ini adalah meriam 20 mm jenis Vector yang diawaki oleh Kld Amo Eka Yulianto dan dibantu oleh Kopda Bah Muji Wahyuono, Kamis (21/7) lalu.
Penembakan meriam 20 mm tersebut menggunakan sasaran berjenis killer tomato sejumlah tiga buah dengan jarak tembak kurang lebih 1,5 mil laut.
Dalam latihan kali ini, KRI Diponegoro-365 berhasil menenggelamkan dua dari tiga sasaran yang disiapkan.
Selain KRI Diponegoro-365, beberapa kapal perang peserta RIMPAC juga turut berpartisipasi. Di antaranya adalah FS Prairial dari Perancis, USS Stockdale dan USS Princeton dari Amerika Serikat, CHS Xian dan CHS Hengsui dari Tiongkok.
“Latihan penembakan ini selain bertujuan untuk menguji kesiapan meriam 20 mm, tentunya juga bermaksud untuk melatih keterampilan perorangan dalam penembakan senjata meriam kaliber kecil,” ujar Letkol Laut (P) Tunggul selaku Komandan KRI Diponegoro-365 yang pada saat itu memimpin secara langsung pelaksanaan latihan.
Menurut siaran pers Dispen Koarmatim, KRI Diponegoro-365 sedang terlibat dalam Latihan Bersama (Latma) Multilateral RIMPAC 2016 yang dilaksanakan di Hawaii, Amerika Serikat.
Latma RIMPAC 2016 merupakan latihan multilateral terbesar di dunia yang melibatkan 45 kapal perang, 5 kapal selam, 200 pesawat udara, dan 25.000 personel.
Latihan ini berlangsung sejak tanggal 1 Juli 2016 dan direncanakan ditutup pada tanggal 5 Agustus 2016 mendatang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.