Merupakan Mitra Strategis Inspektur Jenderal (Irjen) Kemhan RI, mengatakan negara Korea Selatan merupakan mitra strategis Indonesia dalam hal upaya peningkatan teknologi pertahanan dan pendukung kesiapan operasional satuan TNI. Oleh sebab itu Korea Selatan diharapkan dapat memberikan manfaat bagi Pemerintah Indonesia untuk mengembangkan kemampuan industri sehingga dapat bersaing dan berkiprah di dunia internasional.
Hal itu diungkapkan Irjen Kemhan, Marsdya TNI Ismono Wijayanto saat sambutan pada forum pertemuan ke 5 Komite Kerjasama Industri Pertahanan (Defence Industries Coorporation Committee / DICC) Republik Indonesia – Republik Korea, Kamis (9/1) di Kantor Ditjen Pothan Kemhan RI, Jakarta.
Irjen Kemhan RI, menekankan tentang nilai strategis kerjasama teknologi dan industri pertahanan kedua negara yang ditunjukan melalui program pembangunan kapal selam dan pengembangan pesawat tempur KFX/IFX. Menurut Irjen, Pemerintah RI menaruh harapan besar bagi keberhasilan kedua program strategis tersebut karena akan menjadi pilar bagi hubungan dan kerjasama yang luas dimasa datang.
Sehubungan dengan forum pertemuan DICC, dijelaskan Irjen Kemhan merupakan implementasi dan tindak lanjut dari MoU antara pemerintah RI dan Republik Korea tentang pembentukan komite bersama kerjasama Industri pertahanan dengan tugas untuk membahas kemajuan kerjasama serta permasalahan di bidang industri pertahanan.
Terkait hasil pertemuan ini, Irjen mengharapkan nantinya akan mempererat hubungan antara industri pertahanan kedua negara dan berkontribusi pada peningkatan baik antara Indonesia dan Korea dimasa yang akan datang.
“Melalui kerjasama industri pertahanan diharapkan tidak hanya terjadi pada pengadaan alutsista produk korea selatan oleh TNI, akan tetapi dapat dikembangkan menjadi kerjasama yang saling menguntungkan dalam upaya pengembangan industri pertahanan di Indonesia baik dari sisi SDM, fasilitas maupun teknologi,“ Ungkap Irjen Kemhan.
Sementara itu Menteri Defense Acquisition Program Administration (DAPA) Republik Korea, yang sekaligus Ketua Delegasi, Chang Myoung Jin saat pertemuan tersebut mengatakan Indonesia adalah negara satu-satunya dimana Pemerintah Korea telah meluaskan kerjasama industri pertahanan seperti program pesawat T-50, pembangunan kapal selam dan pengembangan pesawat tempur KFX/IFX guna mempererat hubungan kerjasama kedua negara yang terjalin dengan sangat baik.
“Diharapkan melalui program kerjasama-kerjasama ini Indonesia dan Korea dapat berkembang menjadi negara pemimpin dan sahabat kerjasama di bidang industri pertahanan dikancah internasional,” jelas Menteri DAPA Korea Selatan.
Pada kesempatan pertemuan tersebut juga dilaksanakan penandatanganan protokol hasil pertemuan DICC ke-5, oleh Irjen Kemhan, Marsdya TNI Ismono Wijayanto dengan Menteri DAPA Republik Korea, Chang Myoung Jin. Turut menyaksikan penandatanganan, Dirjen Potensi Pertahanan RI, (Pothan), Timbul Siahaan, dan para Direktur dan pimpinan Industri pertahanan kedua negara. (MAW/JLY).
Hal itu diungkapkan Irjen Kemhan, Marsdya TNI Ismono Wijayanto saat sambutan pada forum pertemuan ke 5 Komite Kerjasama Industri Pertahanan (Defence Industries Coorporation Committee / DICC) Republik Indonesia – Republik Korea, Kamis (9/1) di Kantor Ditjen Pothan Kemhan RI, Jakarta.
Irjen Kemhan RI, menekankan tentang nilai strategis kerjasama teknologi dan industri pertahanan kedua negara yang ditunjukan melalui program pembangunan kapal selam dan pengembangan pesawat tempur KFX/IFX. Menurut Irjen, Pemerintah RI menaruh harapan besar bagi keberhasilan kedua program strategis tersebut karena akan menjadi pilar bagi hubungan dan kerjasama yang luas dimasa datang.
Sehubungan dengan forum pertemuan DICC, dijelaskan Irjen Kemhan merupakan implementasi dan tindak lanjut dari MoU antara pemerintah RI dan Republik Korea tentang pembentukan komite bersama kerjasama Industri pertahanan dengan tugas untuk membahas kemajuan kerjasama serta permasalahan di bidang industri pertahanan.
Terkait hasil pertemuan ini, Irjen mengharapkan nantinya akan mempererat hubungan antara industri pertahanan kedua negara dan berkontribusi pada peningkatan baik antara Indonesia dan Korea dimasa yang akan datang.
“Melalui kerjasama industri pertahanan diharapkan tidak hanya terjadi pada pengadaan alutsista produk korea selatan oleh TNI, akan tetapi dapat dikembangkan menjadi kerjasama yang saling menguntungkan dalam upaya pengembangan industri pertahanan di Indonesia baik dari sisi SDM, fasilitas maupun teknologi,“ Ungkap Irjen Kemhan.
Sementara itu Menteri Defense Acquisition Program Administration (DAPA) Republik Korea, yang sekaligus Ketua Delegasi, Chang Myoung Jin saat pertemuan tersebut mengatakan Indonesia adalah negara satu-satunya dimana Pemerintah Korea telah meluaskan kerjasama industri pertahanan seperti program pesawat T-50, pembangunan kapal selam dan pengembangan pesawat tempur KFX/IFX guna mempererat hubungan kerjasama kedua negara yang terjalin dengan sangat baik.
“Diharapkan melalui program kerjasama-kerjasama ini Indonesia dan Korea dapat berkembang menjadi negara pemimpin dan sahabat kerjasama di bidang industri pertahanan dikancah internasional,” jelas Menteri DAPA Korea Selatan.
Pada kesempatan pertemuan tersebut juga dilaksanakan penandatanganan protokol hasil pertemuan DICC ke-5, oleh Irjen Kemhan, Marsdya TNI Ismono Wijayanto dengan Menteri DAPA Republik Korea, Chang Myoung Jin. Turut menyaksikan penandatanganan, Dirjen Potensi Pertahanan RI, (Pothan), Timbul Siahaan, dan para Direktur dan pimpinan Industri pertahanan kedua negara. (MAW/JLY).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.