Pesawat pembom strategis Rusia, Tu-22M3 menjatuhkan bom di Aleppo, Suriah, 16 Agustus 2016. Kementerian Pertahanan Rusia menyebut bahwa pesawat pembom tersebut lepas landas dari pangkalan udara militer di Iran untuk menyerang ISIS di suriah. [Russian Defence Ministry Press Service/AP]
Seorang pensiunan jenderal Iran, Ahmad Gholami, dikabarkan tewas oleh media Iran, Rabu, 31 Agustus 2016. "Dia terlibat dalam pertempuran melawan kaum ekstrimis di sebelah utara Suriah," media Iran melaporkan.
Gholami yang pernah menjadi anggota militer sebagai komandan senior Pengawal Revolusi dalam perang Irak-Iran 1980-an tewas pada Selasa, 30 Agustus 2016. "Beliau tewas ketika berperang melawan kaum takfiri teroris di Aleppo, Suriah," tulis kantor berita Fars.
Iran selama ini menggunakan istilah "takfiri" untuk kelompok militan yang dianggap sebagai kaum ekstrimis. "Gholami pergi ke Irak dan Suriah sebagai relawan untuk memerangi ISIS," jelas Fars.
Iran merupakan negara di Timur Tengah yang memberikan dukungan penuh terhadap kepemimpinan Presiden Suriah Bashar al-Assad. Namun Iran menolak tudingan bahwa negeri itu mengirimkan sejumlah tentara profesional aktif perang di Suriah.
Menurut Iran, negaranya hanya mengirimkan para komandan dan jenderal ke Suriah sebagai penasihat, namun mereka juga memimpin para relawan perang dalam jumlah besar terdiri dari milisi dari Iran dan Afganistan.
Selama ini Iran tidak pernah menyebutkan jumlah mereka yang tewas dalam pertempuran di Suriah dan Irak, tetapi media Iran sebelumnya pernah melaporkann ratusan penasihat militer dan relawan tewas dalam beberapa tahun terakhir ini.
Seorang pensiunan jenderal Iran, Ahmad Gholami, dikabarkan tewas oleh media Iran, Rabu, 31 Agustus 2016. "Dia terlibat dalam pertempuran melawan kaum ekstrimis di sebelah utara Suriah," media Iran melaporkan.
Gholami yang pernah menjadi anggota militer sebagai komandan senior Pengawal Revolusi dalam perang Irak-Iran 1980-an tewas pada Selasa, 30 Agustus 2016. "Beliau tewas ketika berperang melawan kaum takfiri teroris di Aleppo, Suriah," tulis kantor berita Fars.
Iran selama ini menggunakan istilah "takfiri" untuk kelompok militan yang dianggap sebagai kaum ekstrimis. "Gholami pergi ke Irak dan Suriah sebagai relawan untuk memerangi ISIS," jelas Fars.
Iran merupakan negara di Timur Tengah yang memberikan dukungan penuh terhadap kepemimpinan Presiden Suriah Bashar al-Assad. Namun Iran menolak tudingan bahwa negeri itu mengirimkan sejumlah tentara profesional aktif perang di Suriah.
Menurut Iran, negaranya hanya mengirimkan para komandan dan jenderal ke Suriah sebagai penasihat, namun mereka juga memimpin para relawan perang dalam jumlah besar terdiri dari milisi dari Iran dan Afganistan.
Selama ini Iran tidak pernah menyebutkan jumlah mereka yang tewas dalam pertempuran di Suriah dan Irak, tetapi media Iran sebelumnya pernah melaporkann ratusan penasihat militer dan relawan tewas dalam beberapa tahun terakhir ini.
♞ Tempo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.