Helikopter TNI AU produksi PT DI [Jeff Prananda]
Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menginginkan PT Dirgantara Indonesia (Persero) memproduksi helikopter untuk mewujudkan kemandirian pertahanan nasional.
“Kemarin saya sudah menyampaikan kepada Dirut PT DI bahwa kebutuhan kami (TNI AU) yang mendesak adalah kesiapan helikopter,” ujar Marsekal Hadi Tjahjanto saat melakukan kunjungan kerja di Pangkalan Udara (Lanud) Iswahjudi Magetan, Jawa Timur, Jumat.
Untuk itu, saat ada kontrak nantinya dengan Kementerian Pertahanan, pihaknya ingin agar PT DI (Persero) dapat memproduksi helikopter yang memiliki kualifikasi sesuai yang diinginkan oleh TNI Angkatan Udara.
“Apabila nanti kami melaksanakan kontrak pengadaan helikopter dan itu dilaksanakan oleh Kementerian Pertahanan, nantinya agar segera direalisasikan dengan ‘spek’ yang kita inginkan,” kata Marsekal Hadi Tjahjanto yang juga sebagai Komisaris Utama PT DI (Persero) tersebut.
Tidak hanya itu. Pihaknya juga akan menempatkan para personelnya yang telah mumpuni di bidangnya untuk memberikan pendampingan.
“Sehingga produksi dan proses dari pengadaan helikopter tersebut dapat berjalan sesuai yang diinginkan,” tuturnya.
Tidak hanya helikopter, Hadi juga menegaskan tentang kebutuhan TNI AU yang mendesak lainnya akan pesawat angkut ringan jenis Casa. Ia berharap PT DI bisa merealisasikannya apabila kontrak dengan Kementerian Pertahanan tersebut terjadi.
Disinggung soal kerja sama dengan pihak luar negeri untuk membantu proses pengadaan tersebut, ia mengatakan jika helikopter dan pesawat yang dibutuhkannya tersebut tidak dapat diproduksi di dalam negeri, maka hal itu menjadi kewenangan Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP).
Dalam kunjungan kerjanya ke Lanud Iswahjudi Magetan, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dengan didampingi oleh Komandan Lanud Iswahjudi Magetan Marsma TNI Andyawan juga meninjau Skadron Udara 14 dan melakukan tatap muda dengan para anggota TNI AU setempat.
Pada kesempatan tersebut, pihaknya juga memberikan kabar tentang rencana pemerintah untuk mengganti pesawat temput F-5 Tiger yang sudah lama tidak dioperasikan.
Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menginginkan PT Dirgantara Indonesia (Persero) memproduksi helikopter untuk mewujudkan kemandirian pertahanan nasional.
“Kemarin saya sudah menyampaikan kepada Dirut PT DI bahwa kebutuhan kami (TNI AU) yang mendesak adalah kesiapan helikopter,” ujar Marsekal Hadi Tjahjanto saat melakukan kunjungan kerja di Pangkalan Udara (Lanud) Iswahjudi Magetan, Jawa Timur, Jumat.
Untuk itu, saat ada kontrak nantinya dengan Kementerian Pertahanan, pihaknya ingin agar PT DI (Persero) dapat memproduksi helikopter yang memiliki kualifikasi sesuai yang diinginkan oleh TNI Angkatan Udara.
“Apabila nanti kami melaksanakan kontrak pengadaan helikopter dan itu dilaksanakan oleh Kementerian Pertahanan, nantinya agar segera direalisasikan dengan ‘spek’ yang kita inginkan,” kata Marsekal Hadi Tjahjanto yang juga sebagai Komisaris Utama PT DI (Persero) tersebut.
Tidak hanya itu. Pihaknya juga akan menempatkan para personelnya yang telah mumpuni di bidangnya untuk memberikan pendampingan.
“Sehingga produksi dan proses dari pengadaan helikopter tersebut dapat berjalan sesuai yang diinginkan,” tuturnya.
Tidak hanya helikopter, Hadi juga menegaskan tentang kebutuhan TNI AU yang mendesak lainnya akan pesawat angkut ringan jenis Casa. Ia berharap PT DI bisa merealisasikannya apabila kontrak dengan Kementerian Pertahanan tersebut terjadi.
Disinggung soal kerja sama dengan pihak luar negeri untuk membantu proses pengadaan tersebut, ia mengatakan jika helikopter dan pesawat yang dibutuhkannya tersebut tidak dapat diproduksi di dalam negeri, maka hal itu menjadi kewenangan Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP).
Dalam kunjungan kerjanya ke Lanud Iswahjudi Magetan, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dengan didampingi oleh Komandan Lanud Iswahjudi Magetan Marsma TNI Andyawan juga meninjau Skadron Udara 14 dan melakukan tatap muda dengan para anggota TNI AU setempat.
Pada kesempatan tersebut, pihaknya juga memberikan kabar tentang rencana pemerintah untuk mengganti pesawat temput F-5 Tiger yang sudah lama tidak dioperasikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.