✈️ Tunggu Instruksi Mahfud Md✈️ Ilustrasi/Pesawat Hercules TNI AU [Aditya Mardiastuti-detikcom]
Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) menyiapkan tiga pesawat untuk mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Wuhan, China. TNI AU menyatakan siap 24 jam dan hanya tinggal menunggu instruksi Menko Polhukam Mahfud Md.
"Kalau TNI AU kita siap siaga, kita 24 jam siap diberangkatkan. Cuma pemberangkatannya itu menunggu instruksi dari Kemenko Polhukan karena yang mengkoordinir kegiatan ini Menko Polhukam," kata Kadispenau Marsma Fajar Adriyanto saat dihubungi, Rabu (29/1/2020).
Dia mengatakan saat ini Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI tengah berkomunikasi dengan pemerintah China terkait penjemputan WNI yang ada di Wuhan. Marsma Fajar mengatakan TNI AU akan terus stand by terkait penjemputan WNI.
"Karena tidak bisa sembarangan pesawat masuk ke negara orang, apalagi ini pesawat militer untuk evakuasi warga negara, bukan pesawat penumpang biasa. Sedangkan kondisi Wuhan juga sedang tertutup dan lock down. Jadi kita tetap minta izin dari pemerintah sana," ujar dia.
Diperkirakan ada 240-250 WNI yang ada di Wuhan. Marsma Fajar mengatakan lobi Kemlu dengan pemerintah Tiongkok akan menentukan strategi pemulangan WNI.
"Belum tahu juga (satu sorti). Karena kan belum ada kepastian berapa sorti yang dibolehkan ke sana. Misal dari pemerintah China, 'oke hanya dibolehkan satu pesawat', maka kita satu pesawat bolak-balik. Tapi kalau boleh tiga-tiganya, maka kita akan berangkat tiga-tiganya," kata Marsma Fajar.
Selain tiga pesawat, TNI AU juga menyiapkan batalyon kesehatan untuk menangani WNI. TNI AU memastikan para personel yang diberangkatkan harus dalam kondisi fit dan diberi perlengkapan proteksi diri seperti masker, baju pelindung, dan obat.
"Kemudian, ketika kita kembali dari sana akan dikarantina baik WNI maupun personel yang berangkat. Mereka akan dikarantina di RS Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso di Sunter. Mungkin sekitar 2-3 minggu di sana, ketika saat dinyatakan sehat diperbolehkan pulang," bebernya.
Kota Wuhan saat ini ditutup pemerintah China. Di kota ini, diduga jadi awal mula munculnya virus corona. Sejumlah mahasiswa Indonesia yang berkuliah di Wuhan beberapa kali menyampaikan curhatan untuk bisa dijemput karena kondisi di Wuhan digambarkan mencekam akibat wabah virus corona.
Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) menyiapkan tiga pesawat untuk mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Wuhan, China. TNI AU menyatakan siap 24 jam dan hanya tinggal menunggu instruksi Menko Polhukam Mahfud Md.
"Kalau TNI AU kita siap siaga, kita 24 jam siap diberangkatkan. Cuma pemberangkatannya itu menunggu instruksi dari Kemenko Polhukan karena yang mengkoordinir kegiatan ini Menko Polhukam," kata Kadispenau Marsma Fajar Adriyanto saat dihubungi, Rabu (29/1/2020).
Dia mengatakan saat ini Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI tengah berkomunikasi dengan pemerintah China terkait penjemputan WNI yang ada di Wuhan. Marsma Fajar mengatakan TNI AU akan terus stand by terkait penjemputan WNI.
"Karena tidak bisa sembarangan pesawat masuk ke negara orang, apalagi ini pesawat militer untuk evakuasi warga negara, bukan pesawat penumpang biasa. Sedangkan kondisi Wuhan juga sedang tertutup dan lock down. Jadi kita tetap minta izin dari pemerintah sana," ujar dia.
Diperkirakan ada 240-250 WNI yang ada di Wuhan. Marsma Fajar mengatakan lobi Kemlu dengan pemerintah Tiongkok akan menentukan strategi pemulangan WNI.
"Belum tahu juga (satu sorti). Karena kan belum ada kepastian berapa sorti yang dibolehkan ke sana. Misal dari pemerintah China, 'oke hanya dibolehkan satu pesawat', maka kita satu pesawat bolak-balik. Tapi kalau boleh tiga-tiganya, maka kita akan berangkat tiga-tiganya," kata Marsma Fajar.
Selain tiga pesawat, TNI AU juga menyiapkan batalyon kesehatan untuk menangani WNI. TNI AU memastikan para personel yang diberangkatkan harus dalam kondisi fit dan diberi perlengkapan proteksi diri seperti masker, baju pelindung, dan obat.
"Kemudian, ketika kita kembali dari sana akan dikarantina baik WNI maupun personel yang berangkat. Mereka akan dikarantina di RS Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso di Sunter. Mungkin sekitar 2-3 minggu di sana, ketika saat dinyatakan sehat diperbolehkan pulang," bebernya.
Kota Wuhan saat ini ditutup pemerintah China. Di kota ini, diduga jadi awal mula munculnya virus corona. Sejumlah mahasiswa Indonesia yang berkuliah di Wuhan beberapa kali menyampaikan curhatan untuk bisa dijemput karena kondisi di Wuhan digambarkan mencekam akibat wabah virus corona.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.