KOMANDAN Skadron Udara 31 Letkol Pnb Andrian Damanik menegasakan Skadron Udara 31 sebagai pelaksana teknis dilapangan siap melaksanakan perintah Dari komando atas untuk membantu pelaksanaan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) oleh BPPT bekerjasama dengan BNPB Jumat, 8/02 di Taxy Way Echo Lanud Halim.
Sejak dicanangkan Posko Penerapan Teknologi Modifikasi Cuaca pada akhir Januari lalu, hingga Hari ini Jumat (8/2), Lanud Halim Perdanakusuma yang dikomandoi oleh Komandan Lanud Halim Marsma TNI A. Adang Supriyadi, SE; sebagai perpanjangan tangan Mabes TNI telah melaksanakan beberapa kali penerbangan.
Setiap pagi sebelum penerbangan dilaksanakan briefing untuk perkiraan penentuan lokasi penaburan garam di daerah mana, koordinat berapa dan di ketinggian berapa dilanjutkan pelaksanaan yaitu setiap hari dua sorti penerbangan berdasarkan perencanaan dari BPPT. Untuk redistribusikan curah hujan di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya kerjasama BPPT dan BNPB didukung oleh Pemerintah Kota DKI Jakarta, TNI dan BMKG.
Seperti yang diberitakan selama ini, sejak adanya surat pernyataan darurat bencana banjir yang dikeluarkan oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Serta adanya permintaan bantuan penanggulangan banjir oleh Jokowi kepada BNPB. Maka BNPB menggandeng BPPT bersama TNI Angkatan Udara untuk menerapkan Teknologi Modifikasi Cuaca yang direncanakan sampai akhir Maret.
Menurut Komandan Skadron Udara 31 Letkol Pnb Andrian Damanik, TNI tentu saja sangat mendukung kegiatan kemanusiaan ini dengan mempersiapkan pesawat Hercules C-130 yang memiliki daya angkut cukup besar untuk menyebarkan berton-ton garam dapur (Natrium Klorida) melalui udara yang hingga hari ini, Jumat hampir 68 ton garam dapur yang sudah ditabur.
Pada bagian lain Ketua Penanggungjawab Lapangan BPPT, Dr Tri Handoko Seto, Msc , yang juga Kepala Bidang Pengkajian dan Penerapan Teknologi Pembuatan Hujan BPPT menjelaskan bahwa “Realisasi TMC ini berubah-ubah tergantung kondisi cuacanya”. Ujarnya kepada media.
“Ada dua jenis teknik TMC yakni dengan teknik kompetisi dan teknik mempercepat hujan di daerah sebelum masuk di wilayah Jakarta atau mengurangi curah hujan yang jatuh di DKI” tegasnya.
Lebih jauh dikatakan, Teknologi Modifikasi Cuaca ini harus memiliki tiga unsur yakni, pesawat, bahan semai dan Flight Scientist. Disamping menggunakan pesawat, BPPT juga memiliki sistem Ground Base Generator yang terletak di daerah Puncak Jawa Barat.
Diharapkan Penduduk DKI Jakarta tetap waspada dengan turut serta dengan disiplin seperti membuang sampah pada tempatnya, namun juga harus optimis, sebab segala daya upaya telah dilakukan oleh pemerintah bersama TNI dalam menanggulangi bencana banjir ini. Kesiap-siagaan Lanud Halim Perdanakusuma dengan Skadron Udara-nya patut dibanggakan.
Keterangan gambar: Komandan Skadron Udara 31 Letkol Pnb Andrian Damanik bersama Ketua Penanggungjawab Lapangan BPPT, Dr Tri Handoko Seto, Msc saat mengecek garam yang akan dimasukan ke pesawat untuk ditabur. (Foto: Pentak Lanud Halim P).
● Majalah Potret Indonesia
Sejak dicanangkan Posko Penerapan Teknologi Modifikasi Cuaca pada akhir Januari lalu, hingga Hari ini Jumat (8/2), Lanud Halim Perdanakusuma yang dikomandoi oleh Komandan Lanud Halim Marsma TNI A. Adang Supriyadi, SE; sebagai perpanjangan tangan Mabes TNI telah melaksanakan beberapa kali penerbangan.
Setiap pagi sebelum penerbangan dilaksanakan briefing untuk perkiraan penentuan lokasi penaburan garam di daerah mana, koordinat berapa dan di ketinggian berapa dilanjutkan pelaksanaan yaitu setiap hari dua sorti penerbangan berdasarkan perencanaan dari BPPT. Untuk redistribusikan curah hujan di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya kerjasama BPPT dan BNPB didukung oleh Pemerintah Kota DKI Jakarta, TNI dan BMKG.
Seperti yang diberitakan selama ini, sejak adanya surat pernyataan darurat bencana banjir yang dikeluarkan oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Serta adanya permintaan bantuan penanggulangan banjir oleh Jokowi kepada BNPB. Maka BNPB menggandeng BPPT bersama TNI Angkatan Udara untuk menerapkan Teknologi Modifikasi Cuaca yang direncanakan sampai akhir Maret.
Menurut Komandan Skadron Udara 31 Letkol Pnb Andrian Damanik, TNI tentu saja sangat mendukung kegiatan kemanusiaan ini dengan mempersiapkan pesawat Hercules C-130 yang memiliki daya angkut cukup besar untuk menyebarkan berton-ton garam dapur (Natrium Klorida) melalui udara yang hingga hari ini, Jumat hampir 68 ton garam dapur yang sudah ditabur.
Pada bagian lain Ketua Penanggungjawab Lapangan BPPT, Dr Tri Handoko Seto, Msc , yang juga Kepala Bidang Pengkajian dan Penerapan Teknologi Pembuatan Hujan BPPT menjelaskan bahwa “Realisasi TMC ini berubah-ubah tergantung kondisi cuacanya”. Ujarnya kepada media.
“Ada dua jenis teknik TMC yakni dengan teknik kompetisi dan teknik mempercepat hujan di daerah sebelum masuk di wilayah Jakarta atau mengurangi curah hujan yang jatuh di DKI” tegasnya.
Lebih jauh dikatakan, Teknologi Modifikasi Cuaca ini harus memiliki tiga unsur yakni, pesawat, bahan semai dan Flight Scientist. Disamping menggunakan pesawat, BPPT juga memiliki sistem Ground Base Generator yang terletak di daerah Puncak Jawa Barat.
Diharapkan Penduduk DKI Jakarta tetap waspada dengan turut serta dengan disiplin seperti membuang sampah pada tempatnya, namun juga harus optimis, sebab segala daya upaya telah dilakukan oleh pemerintah bersama TNI dalam menanggulangi bencana banjir ini. Kesiap-siagaan Lanud Halim Perdanakusuma dengan Skadron Udara-nya patut dibanggakan.
Keterangan gambar: Komandan Skadron Udara 31 Letkol Pnb Andrian Damanik bersama Ketua Penanggungjawab Lapangan BPPT, Dr Tri Handoko Seto, Msc saat mengecek garam yang akan dimasukan ke pesawat untuk ditabur. (Foto: Pentak Lanud Halim P).
● Majalah Potret Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.