Pangkalan TNI AU Roesmin Nurjadin yang bermarkas di Kota Bertuah bumi lancang kuning, Pekanbaru, Riau, adalah Pangkalan Operasi TNI AU di bawah jajaran Komando Operasi Angkatan Udara I. Lanud Roesmin Nurjadin, biasa disebut dengan Lanud RSN tersebut adalah Pangkalan TNI AU yang menyandang predikat tipe “B” dengan dipimpin oleh seorang perwira menengah berpangkat Kolonel dan meng-operasikan satu buah Skadron Udara tempur; Skadron Teknik; Satuan Polisi Militer AU; Rumah Sakit;serta didukung oleh dua insub yakni Batalion 462 Paskhas dan Pabrik Zat Asam.
Sesuai dengan rencana strategis pertahanan Negara dalam rangka mencapai Minimum Essential Forces TNI, Lanud RSN akan segera ditingkatkan predikatnya menjadi Lanud tipe “A” pada kurun waktu akhir 2013 sampai dengan tahun 2014. Satu rangkaian dengan naik tingkat tipe Lanud maka Lanud RSN pun akan dipimpin oleh seorang perwira tinggi TNI AU berpangkat Marsekal Pertama. Kemudian, Lanud RSN pun akan mendapatkan tambahan alat utama sistem persenjataan dengan datangnya 24 pesawat tempur F-16 C/D upgrade dari Amerika Serikat dan akan ditempatkan di Skadron Udara 16 sehingga segera Lanud RSN akan memiliki dua buah Skadron Udara tempur dengan Skadron Udara 12 yang telah eksis sebelumnya.
Saat ini, Lanud RSN dipimpin oleh Kolonel Pnb Andyawan Martono Putra, adalah lulusan terbaik Akademi Angkatan Udara tahun 1989. Beliau pernah menjadi Komandan Skadron Udara 3 dengan mengawaki pesawat tempur F-16 yang bermarkas di Lanud Iswahjudi, Magetan, Jawa Timur. Lulusan fighter weapon instructor course ini juga mengantongi sejumlah jam terbang dengan pesawat AS 202 Bravo, T 34 Charlie, Hawk Mk 53 dan F-5 tiger. Selain itu beliau juga memiliki callsign kebanggaan Skadron Udara 12, yakni, blackpanther 48, karena beliau juga pernah aktif menerbangkan pesawat Hawk Mk 109/209. Sehingga bisa dikatakan Kolonel Pnb Andyawan memiliki hampir semua rating pesawat tempur yang dimiliki Indonesia. Dibawah kepemimpinan beliau, Lanud RSN telah melaksanakan segala visi dan misi yang bermuara pada operasi tempur TNI sesuai dengan visi dan misi TNI AU pada umumnya.
Lanud RSN adalah satu-satunya Pangkalan Udara di wilayah Sumatera yang memiliki Skadron Udara tempur sampai dengan saat ini. Beberapa operasi yang kerap kali dilaksanakan oleh Skadron Udara di bawah jajaran Lanud RSN antara lain: Operasi Patroli Udara; Operasi Pertahanan Udara; Operasi Pengamanan Pulau Terluar; Operasi Pengamanan VVIP (Presiden Barrack Obama); dan Operasi Pengamanan Alur Laut Kepulauan Indonesia. Selain sebagai pangkalan operasi tempur di wilayah Sumatera, Lanud RSN juga selalu kut serta dalam melaksanakan beberapa operasi kemanusiaan antara lain: Penanggulangan Bencana tsunami Aceh (2004); penanggulangan bencana gempa bumi di Sumatera Barat (2009) dan penanggulangan bencana kebakaran hutan Sumatera.
Dengan luasnya Indonesia Bagian barat dan Pulau Sumatera yang memiliki beragam aset alam maupun manusia yang sangat memukau dunia, maka Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin senantiasa siap sedia mempertahankan wilayah negara bukan sekedar perbatasan darat maupun laut, namun juga setiap partikel udara Nasional Indonesia.
Lanud RSN, Jayalah di Udara!
Sesuai dengan rencana strategis pertahanan Negara dalam rangka mencapai Minimum Essential Forces TNI, Lanud RSN akan segera ditingkatkan predikatnya menjadi Lanud tipe “A” pada kurun waktu akhir 2013 sampai dengan tahun 2014. Satu rangkaian dengan naik tingkat tipe Lanud maka Lanud RSN pun akan dipimpin oleh seorang perwira tinggi TNI AU berpangkat Marsekal Pertama. Kemudian, Lanud RSN pun akan mendapatkan tambahan alat utama sistem persenjataan dengan datangnya 24 pesawat tempur F-16 C/D upgrade dari Amerika Serikat dan akan ditempatkan di Skadron Udara 16 sehingga segera Lanud RSN akan memiliki dua buah Skadron Udara tempur dengan Skadron Udara 12 yang telah eksis sebelumnya.
Saat ini, Lanud RSN dipimpin oleh Kolonel Pnb Andyawan Martono Putra, adalah lulusan terbaik Akademi Angkatan Udara tahun 1989. Beliau pernah menjadi Komandan Skadron Udara 3 dengan mengawaki pesawat tempur F-16 yang bermarkas di Lanud Iswahjudi, Magetan, Jawa Timur. Lulusan fighter weapon instructor course ini juga mengantongi sejumlah jam terbang dengan pesawat AS 202 Bravo, T 34 Charlie, Hawk Mk 53 dan F-5 tiger. Selain itu beliau juga memiliki callsign kebanggaan Skadron Udara 12, yakni, blackpanther 48, karena beliau juga pernah aktif menerbangkan pesawat Hawk Mk 109/209. Sehingga bisa dikatakan Kolonel Pnb Andyawan memiliki hampir semua rating pesawat tempur yang dimiliki Indonesia. Dibawah kepemimpinan beliau, Lanud RSN telah melaksanakan segala visi dan misi yang bermuara pada operasi tempur TNI sesuai dengan visi dan misi TNI AU pada umumnya.
Lanud RSN adalah satu-satunya Pangkalan Udara di wilayah Sumatera yang memiliki Skadron Udara tempur sampai dengan saat ini. Beberapa operasi yang kerap kali dilaksanakan oleh Skadron Udara di bawah jajaran Lanud RSN antara lain: Operasi Patroli Udara; Operasi Pertahanan Udara; Operasi Pengamanan Pulau Terluar; Operasi Pengamanan VVIP (Presiden Barrack Obama); dan Operasi Pengamanan Alur Laut Kepulauan Indonesia. Selain sebagai pangkalan operasi tempur di wilayah Sumatera, Lanud RSN juga selalu kut serta dalam melaksanakan beberapa operasi kemanusiaan antara lain: Penanggulangan Bencana tsunami Aceh (2004); penanggulangan bencana gempa bumi di Sumatera Barat (2009) dan penanggulangan bencana kebakaran hutan Sumatera.
Dengan luasnya Indonesia Bagian barat dan Pulau Sumatera yang memiliki beragam aset alam maupun manusia yang sangat memukau dunia, maka Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin senantiasa siap sedia mempertahankan wilayah negara bukan sekedar perbatasan darat maupun laut, namun juga setiap partikel udara Nasional Indonesia.
Lanud RSN, Jayalah di Udara!
● RSNAFB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.