KRI Teluk Semangka 512 |
Kepala Dinas Penerangan Komando Armada RI Wilayah Timur (Kadispen Koarmatim) Letkol Laut (P) Yayan Sugiana, Rabu (1/5/2013) membenarkan informasi itu.
“KRI Teluk Semangka akan jadi sasaran tembak di perairan Laut Jawa dengan tembakan dari torpedo kapal selam Cakra 402, rudal exocet, dan rudal C-802 dari KRI Klasik,” jelas Yayan. KRI Teluk Semangka sudah dipensiunkan atau sudah resmi mengakhiri masa pengabdiannya setelah kurang lebih 31 tahun bersama TNI AL.
Prosesi akhir masa pengabdian digelar secara resmi pada 24 April 2013 lalu. Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Agung Pramono, bertindak sebagai Inspektur Upacara dalam penurunan Ular-ular Perang KRI Teluk Semangka-512 di Dermaga Penjelajah Koarmatim, Ujung, Surabaya. KRI Teluk Semangka-512 dibuat di galangan Tacoma Marine Industries Ltd (KTMI), Korea Selatan pada tahun 1980, kemudian diluncurkan pada 3 Mei 1980.
Diserahkan kepada pemerintah Republik Indonesia pada tanggal 28 Februari 1982. Berdasarkan Keputusan Pangab No Skep/ 1716 / VIII/1982 tanggal 8 Agustus 1982 KRI Teluk Semangka -512 resmi bergabung dalam jajaran TNI Angkatan Laut dengan komandan pertama kalinya Letkol Laut (P) Poedjiono.
Nama KRI Teluk Semangka-512 diambil dari nama sebuah teluk yang terletak di ujung pantai selatan Pulau Sumatera yang terletak pada posisi 5 derajat 40 menit Lintang Selatan- 104 derajat 43 menit Bujur Timur yang merupakan Teluk terbesar berbentuk corong, menghadap ke arah Tenggara dengan lebar mulut teluk kurang lebih 50 Km.
Sejak diresmikan menjadi Kapal Perang Republik Indonesia (KRI), KRI Teluk Semangka-512 telah mengalami pergantian kepemimpinan atau Komandan sebanyak 26 kali dan selama pengabdiannya di jajaran TNI Angkatan Laut telah melakukan tugas-tugas operasi sebanyak 128 kali operasi, diantarannya mendukung Angkutan Laut (Duk Angla ) Kontingen Garuda, Bantuan Bencana alam, Latsitarda / KJK / Jalasesya, mendukung latihan Armada Jaya, Latihan Gabungan TNI, Operasi Surya Bhaskara Jaya, pergeseran pasukan TNI maupun Polri, Operasi Trisila, Pengamanan Laut hingga Pengamanan Alur Laut Kepulauan Indonesia (Pam ALKI). Komandan terakhir adalah Letkol Laut (P) I Komang Teguh Ardana.
KRI Teluk Semangka-512 mengahiri masa pengadiannya di TNI Angkatan Laut di bawah pembinaan Satuan Kapal Amfibi (Satfib) Koarmatim merupakan alat tempur TNI AL kategori kapal pendarat tank (Landing Ship Tank/LST), yang memiliki panjang 100 meter, lebar 15,4 meter, dan berat 3,770 ton itu dilengkapi Helly Deck di buritan untuk operasi udara. Sedangkan persenjataan kapal yang terbilang tua ini tidak dapat dipandang sebelah mata. Sebab, kapal ini dilengkapi persenjataan berupa 3 meriam 40 mm, 2 senjata mesin 20 mm, dan 2 senjata mesin 12,7 mm.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.