Situbondo - Meledaknya bom sisa Latihan Gabungan
(Latgab) TNI 2013 yang menewaskan 2 warga dan mencederai 4 warga lainnya
di Situbondo, disesalkan pihak TNI. Komandan Satuan Tugas Penerangan
(Satgaspen) Latgab TNI 2013, Kolonel Adm Bejo Suprapto menegaskan,
lokasi latihan tempur di Puslatpur Marinir Baluran Karangtekok,
Situbondo, adalah area terlarang dimasuki warga sipil selama digunakan
latihan. Sebab dikhawatirkan banyak bahan-bahan peledak yang sangat
berbahaya.
"Kami sudah menerima laporan dari anggota di Puslatpur Karangtekok jika ada dua warga sipil meninggal karena terkena ledakan. Atas nama TNI tentu kami menyampaikan turut berduka cita, dan akan memberikan perhatian terhadap dua warga yang meninggal itu," kata Kolonel Adm Bejo Suprapto kepada detikcom lewat ponselnya, Sabtu (4/5/2013).
Kolonel Adm Bejo menuturkan, pihaknya belum mengetahui pasti kenapa warga sipil itu bisa berada di lokasi latihan tempur Karangtekok tersebut. Menurut dia, selama digunakan untuk lokasi latpur area itu adalah area terlarang untuk dimasuki warga sipil, karena dikhawatirkan banyak bahan peledak. Karena itu mestinya tidak ada warga sipil yang masuk ke area tersebut.
"Selama digunakan latihan lokasi sasaran tembak itu memang area terlarang, karena siapa tahu ada bom yang tidak meledak. Bom yang terpendam atau kena pukul masih bisa meledak. Jadi kami harap kejadian ini cukup menjadi perhatian agar tidak ada lagi warga yang masuk area itu selama dilarang," tegas Kolonel Adm Bejo.
Larangan memasuki area Latpur itu sudah diumumkan kepada warga sekitar sejak sebelum latihan tempur digelar. Tidak hanya melalui pengurus RT dan RW saja, larangan memasuki area itu juga sudah diumumkan lewat musala atau surau di kawasan tersebut. Larangan tersebut berlaku hingga area latpur itu dinyatakan clear atau bersih.
"Karena prosedurnya setiap selesai latihan itu ada tim dari kita yang bertugas menyisir melakukan pembersihan di lokasi latihan. Setelah lokasi latihan dinyatakan bersih, baru larangan itu bisa dicabut. Nah, kejadian sekarang ini kan belum dibersihkan sudah ada warga yang masuk area itu. Jadi kami cukup prihatin," pungkas Kolonel Adm Bejo.
Sebelumnya, enam warga Kecamatan Banyuputih terkena ledakan bom sisa Latgab TNI 2013 di Puslatpur Marinir Baluran, Karangtekok, Situbondo, Sabtu (4/5/2013). Dua di antaranya bahkan meregang nyawa akibat terkena ledakan tersebut. Syukur (39) langsung tewas di lokasi kejadian, sedangkan Untung (34), menghembuskan nafas terakhirnya dalam perjalanan menuju rumah sakit terdekat.
Selain menewaskan dua warga Desa Sumberwaru, Kecamatan Banyuputih, ledakan sisa bom juga melukai empat warga lainnya. Antara lain Ahyari (50), Yunus (40), Sunar (35), dan Pak Didi (40). Keempat warga Desa Sumberanyar, Kecamatan Banyuputih, itu menderita sejumlah luka akibat serpihan bom. Mereka sempat dilarikan ke UGD Puskesmas Banyuputih untuk menjalani perawatan, sebelum akhirnya diizinkan rawat jalan.(bdh/bdh)
"Kami sudah menerima laporan dari anggota di Puslatpur Karangtekok jika ada dua warga sipil meninggal karena terkena ledakan. Atas nama TNI tentu kami menyampaikan turut berduka cita, dan akan memberikan perhatian terhadap dua warga yang meninggal itu," kata Kolonel Adm Bejo Suprapto kepada detikcom lewat ponselnya, Sabtu (4/5/2013).
Kolonel Adm Bejo menuturkan, pihaknya belum mengetahui pasti kenapa warga sipil itu bisa berada di lokasi latihan tempur Karangtekok tersebut. Menurut dia, selama digunakan untuk lokasi latpur area itu adalah area terlarang untuk dimasuki warga sipil, karena dikhawatirkan banyak bahan peledak. Karena itu mestinya tidak ada warga sipil yang masuk ke area tersebut.
"Selama digunakan latihan lokasi sasaran tembak itu memang area terlarang, karena siapa tahu ada bom yang tidak meledak. Bom yang terpendam atau kena pukul masih bisa meledak. Jadi kami harap kejadian ini cukup menjadi perhatian agar tidak ada lagi warga yang masuk area itu selama dilarang," tegas Kolonel Adm Bejo.
Larangan memasuki area Latpur itu sudah diumumkan kepada warga sekitar sejak sebelum latihan tempur digelar. Tidak hanya melalui pengurus RT dan RW saja, larangan memasuki area itu juga sudah diumumkan lewat musala atau surau di kawasan tersebut. Larangan tersebut berlaku hingga area latpur itu dinyatakan clear atau bersih.
"Karena prosedurnya setiap selesai latihan itu ada tim dari kita yang bertugas menyisir melakukan pembersihan di lokasi latihan. Setelah lokasi latihan dinyatakan bersih, baru larangan itu bisa dicabut. Nah, kejadian sekarang ini kan belum dibersihkan sudah ada warga yang masuk area itu. Jadi kami cukup prihatin," pungkas Kolonel Adm Bejo.
Sebelumnya, enam warga Kecamatan Banyuputih terkena ledakan bom sisa Latgab TNI 2013 di Puslatpur Marinir Baluran, Karangtekok, Situbondo, Sabtu (4/5/2013). Dua di antaranya bahkan meregang nyawa akibat terkena ledakan tersebut. Syukur (39) langsung tewas di lokasi kejadian, sedangkan Untung (34), menghembuskan nafas terakhirnya dalam perjalanan menuju rumah sakit terdekat.
Selain menewaskan dua warga Desa Sumberwaru, Kecamatan Banyuputih, ledakan sisa bom juga melukai empat warga lainnya. Antara lain Ahyari (50), Yunus (40), Sunar (35), dan Pak Didi (40). Keempat warga Desa Sumberanyar, Kecamatan Banyuputih, itu menderita sejumlah luka akibat serpihan bom. Mereka sempat dilarikan ke UGD Puskesmas Banyuputih untuk menjalani perawatan, sebelum akhirnya diizinkan rawat jalan.(bdh/bdh)
● detik
Yah demi selembar seng dan kuningan selongsong peluru......akhirnya. Duh. ...mereka sptnya dah terbiasa.....begitu LATIHAN selesai langsung berebut mencari selongsong.......dan kali ini apes.
BalasHapusSemoga ini yg terakhir.....