Jumlah pasukan TNI di blok Ambalat terus diperkuat. Termuktahirn sebanyak 130 prajurit Petarung Korps Marinir dari Pasmar-1, bakal segera dikirim ke Pulau Ambalat.
Mereka, merupakan anggota korp marinir yang akan melaksanakan Satgas Ambalat XVII TA 2013 yang dipimpin Kapten Marinir A. Fauzi, di Bapra Yonif-5 Marinir, Ujung, Surabaya. Ratusan personel itu, diminta mengamati dan mengawasi gerak pasukan Malaysia di blok tersebut.
Sebelum dikirim, 130 marinir itu mendapat pembekalan dari Komandan Gugus Tempur Laut Wilayah Timur (Danguspurlatim) Laksamana Pertama TNI Arie Soedewo, Selasa (23/7/2013).
"Para prajurit harus melakukan pengamatan dan waspadai gerakan pasukan Malaysia di Pulau Sebatik Utara. Kemudian, pertahankan garis paralel perbatasan di Pulau Sebatik. Laksanakan penyiapan pertahankan garis paralel perbatasan di pulau itu," kata Arie.
Perwira bintang satu ini juga meminta, seluruh prajurit mewaspadai pergerakan dan pergeseran kekuatan Malaysia di sekitar Pulau Nunukan dan Pulau Sebatik. "Laporkan setiap perubahan perkembangan situasi kepada satuan atas," tandasnya.
Mereka, merupakan anggota korp marinir yang akan melaksanakan Satgas Ambalat XVII TA 2013 yang dipimpin Kapten Marinir A. Fauzi, di Bapra Yonif-5 Marinir, Ujung, Surabaya. Ratusan personel itu, diminta mengamati dan mengawasi gerak pasukan Malaysia di blok tersebut.
Sebelum dikirim, 130 marinir itu mendapat pembekalan dari Komandan Gugus Tempur Laut Wilayah Timur (Danguspurlatim) Laksamana Pertama TNI Arie Soedewo, Selasa (23/7/2013).
"Para prajurit harus melakukan pengamatan dan waspadai gerakan pasukan Malaysia di Pulau Sebatik Utara. Kemudian, pertahankan garis paralel perbatasan di Pulau Sebatik. Laksanakan penyiapan pertahankan garis paralel perbatasan di pulau itu," kata Arie.
Perwira bintang satu ini juga meminta, seluruh prajurit mewaspadai pergerakan dan pergeseran kekuatan Malaysia di sekitar Pulau Nunukan dan Pulau Sebatik. "Laporkan setiap perubahan perkembangan situasi kepada satuan atas," tandasnya.
Keberanian malaysia memprovokasi indonesia krn buah tdk garangnya militer indonesia. Tdk perlu sopan santun menghadapi tetangga yg sudah berani scr terbuka memprovokasi kita. Indonesia selama ini terlalu santun dan malu2, tunjukkan keseganan dan kegentaran negara lain dgn profesionalisme tentara kita dan alusista yg garang dan kuat.
BalasHapus