Meninggal Dalam Misi Perdamaian PBB
Anggota TNI dari Yon Zipur 9 yakni Kopda Nadi Susilo meninggal dunia saat menjalankan misi perdamaian PBB di Kongo, Afrika. Jenazah dijadwalkan tiba di Indonesia hari ini, Kamis (28/11) sekitar pukul 10.00 WIB.
Jenazah akan langsung dibawa ke Bandara Adisutjipto Yogyakarta kemudian menuju ke rumah duka di RT 3 RW 4 Desa Ketug, Kecamatan Butuh untuk dimakamkan.
Kopda Nadi Susilo meninggal dunia pada usia ke-34 pada Jumat (22/11) pagi lalu. Dia meninggalkan seorang istri bernama Yuli Astiti, dua orang anak bernama Tania Karolina Dewi (7) dan Deral Raditia Susilo (3).
Ayah kandung Kopda Nadi Susilo, H Amat Supandi (60) mengatakan, pihak keluarga baru mendapatkan informasi bahwa almarhum meninggal pada Sabtu (23/11).
Sebelum meninggal, pada hari Kamis (21/11) almarhum sempat berkomunikasi melalui telepon dengan ayah tercinta.
"Waktu itu, Nadi bilang dia sedang sakit malaria dan meminta doa agar diberi kesehatan. Tapi rupanya Tuhan berkehendak lain, dan anak saya meninggal pada Jumat pagi," tuturnya.
Sejak Sabtu lalu, tamu dari kerabat dan kolega almarhum mendatangi rumah duka untuk berbelasungkawa. Sejumlah karangan bunga pun menghiasi halaman rumah tersebut.
Anggota TNI dari Yon Zipur 9 yakni Kopda Nadi Susilo meninggal dunia saat menjalankan misi perdamaian PBB di Kongo, Afrika. Jenazah dijadwalkan tiba di Indonesia hari ini, Kamis (28/11) sekitar pukul 10.00 WIB.
Jenazah akan langsung dibawa ke Bandara Adisutjipto Yogyakarta kemudian menuju ke rumah duka di RT 3 RW 4 Desa Ketug, Kecamatan Butuh untuk dimakamkan.
Kopda Nadi Susilo meninggal dunia pada usia ke-34 pada Jumat (22/11) pagi lalu. Dia meninggalkan seorang istri bernama Yuli Astiti, dua orang anak bernama Tania Karolina Dewi (7) dan Deral Raditia Susilo (3).
Ayah kandung Kopda Nadi Susilo, H Amat Supandi (60) mengatakan, pihak keluarga baru mendapatkan informasi bahwa almarhum meninggal pada Sabtu (23/11).
Sebelum meninggal, pada hari Kamis (21/11) almarhum sempat berkomunikasi melalui telepon dengan ayah tercinta.
"Waktu itu, Nadi bilang dia sedang sakit malaria dan meminta doa agar diberi kesehatan. Tapi rupanya Tuhan berkehendak lain, dan anak saya meninggal pada Jumat pagi," tuturnya.
Sejak Sabtu lalu, tamu dari kerabat dan kolega almarhum mendatangi rumah duka untuk berbelasungkawa. Sejumlah karangan bunga pun menghiasi halaman rumah tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.