Raja Ampat - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Marsetio mengatakan, TNI AL akan menerjunkan sedikitnya 14 kapal perang untuk menyemarakkan Sail Raja Ampat 2014, di Raja Ampat, Papua Barat.
Sail Raja Ampat 2014 rencananya akan dibuka Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, pada Juni 2014 mendatang.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat, dan seperti kegiatan sail-sail sebelumnya, minimal 14 unit kapal perang," kata Marsetio di Raja Ampat, Provinsi Papua Barat, Selasa (26/11).
Marsetio mendampingi Menhan Purnomo Yusgiantoro dan Ibu Lis Yusgiantoro meninjau lokasi penyelenggaraan Sail Raja Ampat 2014 di Pelabuhan Waysai dan Pantai WTC.
Dia mengatakan, dukungan alokasi armada kapal perang sangat penting karena lokasi Raja Ampat sangat spesifik.
"Tempatnya sangat spesifik di Raja Ampat, adanya keterbatasan baik dari segi sarana dan prasarana," katanya.
Marsetio mengungkapkan, jajaran Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut (AL) yang terdiri atas Lantamal dan Lanal Sorong telah menentukan titik untuk dilakukan Sailing Pass dan penerjunan pada Sail Raja Ampat 2014 mendatang.
"Kita juga akan menyiapkan hotel terapung sebagai sarana pendukung untuk peserta Sail Raja Ampat," kata Marsetio.
Angkatan Laut Berperan Strategis Mendukung Penyelenggaraan Sail Raja Ampat
Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro optimistis Kementerian Pertahanan RI dan TNI Angkatan Laut (AL) dapat memainkan peran strategis untuk mendukung pelaksanaan Sail Raja Ampat 2014.
Rencananya, Sail Raja Ampat 2014 akan dibuka Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, pada Juni 2014 mendatang.
Menhan dan Ibu Lis Yusgiantoro, yang didampingi KSAL Laksamana TNI Marsetio berada di Raja Ampat setelah menempuh perjalanan sekitar 40 jam menggunakan KRI Surabaya-591 dari Merauke, yang dilanjutkan Helikopter Bell milik TNI Angkatan Laut menuju Raja Ampat dan selanjutnya ke Sorong, Provinsi Papua.
"Persiapan sudah ada. Tetapi ada baiknya, kita melihat secara dini sebab Kemhan dan TNI saat ini sudah melakukan berbagai persiapan," kata Menhan saat meninjau lokasi penyelenggaraan Sail Raja Ampat 2014 di Pelabuhan Waysai dan Pantai WTC, Raja Ampat, Provinsi Papua Barat, Selasa (26/11).
Sebelum berkunjung ke Raja Ampat, Menhan terlebih dulu meninjau sejumlah pos perbatasan RI dengan negara tetangga, di antaranya Pos Perbatasan RI-Papua Nugini di Sota, Merauke dan Pos Perbatasan RI-Palau di Pulau Brast.
Menhan juga menggelar pertemuan dengan para tokoh adat, tokoh agama, dan tokoh masyarakat baik di Merauke maupun Pulau Brast.
"Kita terus mendorong peningkatan semangat kebangsaan dan bela negara kepada rakyat Indonesia. Itu tugas Kemhan," katanya.
Sail Raja Ampat 2014 rencananya akan dibuka Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, pada Juni 2014 mendatang.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat, dan seperti kegiatan sail-sail sebelumnya, minimal 14 unit kapal perang," kata Marsetio di Raja Ampat, Provinsi Papua Barat, Selasa (26/11).
Marsetio mendampingi Menhan Purnomo Yusgiantoro dan Ibu Lis Yusgiantoro meninjau lokasi penyelenggaraan Sail Raja Ampat 2014 di Pelabuhan Waysai dan Pantai WTC.
Dia mengatakan, dukungan alokasi armada kapal perang sangat penting karena lokasi Raja Ampat sangat spesifik.
"Tempatnya sangat spesifik di Raja Ampat, adanya keterbatasan baik dari segi sarana dan prasarana," katanya.
Marsetio mengungkapkan, jajaran Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut (AL) yang terdiri atas Lantamal dan Lanal Sorong telah menentukan titik untuk dilakukan Sailing Pass dan penerjunan pada Sail Raja Ampat 2014 mendatang.
"Kita juga akan menyiapkan hotel terapung sebagai sarana pendukung untuk peserta Sail Raja Ampat," kata Marsetio.
Angkatan Laut Berperan Strategis Mendukung Penyelenggaraan Sail Raja Ampat
Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro optimistis Kementerian Pertahanan RI dan TNI Angkatan Laut (AL) dapat memainkan peran strategis untuk mendukung pelaksanaan Sail Raja Ampat 2014.
Rencananya, Sail Raja Ampat 2014 akan dibuka Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, pada Juni 2014 mendatang.
Menhan dan Ibu Lis Yusgiantoro, yang didampingi KSAL Laksamana TNI Marsetio berada di Raja Ampat setelah menempuh perjalanan sekitar 40 jam menggunakan KRI Surabaya-591 dari Merauke, yang dilanjutkan Helikopter Bell milik TNI Angkatan Laut menuju Raja Ampat dan selanjutnya ke Sorong, Provinsi Papua.
"Persiapan sudah ada. Tetapi ada baiknya, kita melihat secara dini sebab Kemhan dan TNI saat ini sudah melakukan berbagai persiapan," kata Menhan saat meninjau lokasi penyelenggaraan Sail Raja Ampat 2014 di Pelabuhan Waysai dan Pantai WTC, Raja Ampat, Provinsi Papua Barat, Selasa (26/11).
Sebelum berkunjung ke Raja Ampat, Menhan terlebih dulu meninjau sejumlah pos perbatasan RI dengan negara tetangga, di antaranya Pos Perbatasan RI-Papua Nugini di Sota, Merauke dan Pos Perbatasan RI-Palau di Pulau Brast.
Menhan juga menggelar pertemuan dengan para tokoh adat, tokoh agama, dan tokoh masyarakat baik di Merauke maupun Pulau Brast.
"Kita terus mendorong peningkatan semangat kebangsaan dan bela negara kepada rakyat Indonesia. Itu tugas Kemhan," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.