Bangsa Melanesia memimpikan kesejahteraan dan pendidikan setara kehidupan bangsa lain di sekitarnya. Indonesia diminta turut memperhatikan nasib mereka.
Jakarta ♼ Bangsa Melanesia memimpikan kesejahteraan dan pendidikan setara kehidupan bangsa lain di sekitarnya. Indonesia diminta turut memperhatikan nasib mereka.
Demikian hasil pertemuan Komisi I DPR dengan sejumlah menteri luar negeri dari negara-negara yang tergabung dalam Melanesian Spearhead Group (MSG), di Kompleks Parlemen Senayan, Rabu (15/1) sore. Hadir dalam pertemuan itu, Ratu Inoke Kubuabola dari Fiji, Rimbink Pato (Papua Niugini), Soalagi Clay Forau (Kepulauan Solomon), dan Yvon Faua dari Front Pembebasan Nasional Bangsa Kanak, dan pejabat tinggi MSG Kaliopate Tavola.
"Mereka minta agar kekayaan sumber daya alam bisa juga dinikmati bagi kesejahteraan masyarakat suku Melanesian yang berdiam di wilayah Papua. Banyak anggota suku tersebut di Papua," kata Ketua Komisi I Mahfudz Siddiq usai menerima delegasi.
Sebelumnya, delegasi MSG telah bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Menurut Menteri Luar Negeri RI Marty Natalegawa, kunjungan sejak 11 Januari 2014 itu dilakukan dalam rangka kerja sama bilateral di bidang ekonomi dan pembangunan.
Selain ke Jakarta, para menteri luar negeri itu menyambangi Papua, Papua Barat, dan Maluku. Mereka ingin meningkatkan pemahaman tentang pulau-pulau tersebut. Mereka akan memberikan rekomendasi kepada MSG untuk memasukkan Papua ke dalam forum.
Presiden SBY, kata Marty, telah berpesan kepada delegasi MSG soal pentingnya kerja sama di kawasan Pasifik dan Asia Tenggara. Tapi, kerja sama itu tetap dalam koridor saling menghormati kedaulatan dan integritas masing-masing negara.
Jakarta ♼ Bangsa Melanesia memimpikan kesejahteraan dan pendidikan setara kehidupan bangsa lain di sekitarnya. Indonesia diminta turut memperhatikan nasib mereka.
Demikian hasil pertemuan Komisi I DPR dengan sejumlah menteri luar negeri dari negara-negara yang tergabung dalam Melanesian Spearhead Group (MSG), di Kompleks Parlemen Senayan, Rabu (15/1) sore. Hadir dalam pertemuan itu, Ratu Inoke Kubuabola dari Fiji, Rimbink Pato (Papua Niugini), Soalagi Clay Forau (Kepulauan Solomon), dan Yvon Faua dari Front Pembebasan Nasional Bangsa Kanak, dan pejabat tinggi MSG Kaliopate Tavola.
"Mereka minta agar kekayaan sumber daya alam bisa juga dinikmati bagi kesejahteraan masyarakat suku Melanesian yang berdiam di wilayah Papua. Banyak anggota suku tersebut di Papua," kata Ketua Komisi I Mahfudz Siddiq usai menerima delegasi.
Sebelumnya, delegasi MSG telah bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Menurut Menteri Luar Negeri RI Marty Natalegawa, kunjungan sejak 11 Januari 2014 itu dilakukan dalam rangka kerja sama bilateral di bidang ekonomi dan pembangunan.
Selain ke Jakarta, para menteri luar negeri itu menyambangi Papua, Papua Barat, dan Maluku. Mereka ingin meningkatkan pemahaman tentang pulau-pulau tersebut. Mereka akan memberikan rekomendasi kepada MSG untuk memasukkan Papua ke dalam forum.
Presiden SBY, kata Marty, telah berpesan kepada delegasi MSG soal pentingnya kerja sama di kawasan Pasifik dan Asia Tenggara. Tapi, kerja sama itu tetap dalam koridor saling menghormati kedaulatan dan integritas masing-masing negara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.