Rusia Rakit Robot Lapis Baja Seberat 7 Ton (RT) ☆
Rusia sedang mempersiapkan sistem penarik merayap yang akan diuji coba pada akhir 2015. Sistem tersebut dapat digunakan pada lingkungan yang tidak bersahabat dengan manusia, seperti medan perang, area jatuhnya nuklir, kondisi malam polar ekstrem di Arctic, atau daerah beranjau.
Perangkat robot yang dinamai URP-01G tersebut memiliki bobot mencapai 7 ton, bergantung pada kebutuhan perlengkapan dan tipe pelindung yang digunakan. Perangkat robot tersebut memiliki panjang 3,5 meter dan lebar kurang dari 2 meter.
Robot tersebut mampu mengangkut perangkat keras dengan berat maksimum 2 ton. Robot itu mampu melaju dengan kecepatan 40 kilometer per jam. Sistem robot tersebut sedang dikembangkan oleh perusahaan Rusia, Systemprom Concern, bagian dari United Instrument Manufacturing Corporation.
Pihak produsen berjanji bahwa sistem tersebut akan digunakan pada situasi di mana nyawa manusia sedang dalam kondisi bahaya. Misalnya, misi penyerangan tentara, operasi polisi antiteroris, pemadaman api, operasi pembersihan setelah kecelakaan pada pembangkit listrik tenaga nuklir, penyelidikan bahaya kimia dan biologi, operasi penyelamatan dan perlindungan.
"Kami sedang menciptakan sejumlah sistem," kata Kepala Departemen Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dari Systemprom, Aleksey Simulin, sebagaimana dikutip dari Russia Today, Selasa (4/8/2015).
"Mesin tersebut dirancang supaya bisa masuk ke dalam truk militer atau diterjunkan dari udara," sambungnya.
Untuk tentara Rusia, pihak Systemprom mengembangkan dua varian URP-01G, yaitu untuk medan perang dengan sebuah mesin senjata berat dan pelunjur granat, dan versi pengintai yang dilengkapi sebuah UAV pengintai kecil. (pam)
Rusia sedang mempersiapkan sistem penarik merayap yang akan diuji coba pada akhir 2015. Sistem tersebut dapat digunakan pada lingkungan yang tidak bersahabat dengan manusia, seperti medan perang, area jatuhnya nuklir, kondisi malam polar ekstrem di Arctic, atau daerah beranjau.
Perangkat robot yang dinamai URP-01G tersebut memiliki bobot mencapai 7 ton, bergantung pada kebutuhan perlengkapan dan tipe pelindung yang digunakan. Perangkat robot tersebut memiliki panjang 3,5 meter dan lebar kurang dari 2 meter.
Robot tersebut mampu mengangkut perangkat keras dengan berat maksimum 2 ton. Robot itu mampu melaju dengan kecepatan 40 kilometer per jam. Sistem robot tersebut sedang dikembangkan oleh perusahaan Rusia, Systemprom Concern, bagian dari United Instrument Manufacturing Corporation.
Pihak produsen berjanji bahwa sistem tersebut akan digunakan pada situasi di mana nyawa manusia sedang dalam kondisi bahaya. Misalnya, misi penyerangan tentara, operasi polisi antiteroris, pemadaman api, operasi pembersihan setelah kecelakaan pada pembangkit listrik tenaga nuklir, penyelidikan bahaya kimia dan biologi, operasi penyelamatan dan perlindungan.
"Kami sedang menciptakan sejumlah sistem," kata Kepala Departemen Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dari Systemprom, Aleksey Simulin, sebagaimana dikutip dari Russia Today, Selasa (4/8/2015).
"Mesin tersebut dirancang supaya bisa masuk ke dalam truk militer atau diterjunkan dari udara," sambungnya.
Untuk tentara Rusia, pihak Systemprom mengembangkan dua varian URP-01G, yaitu untuk medan perang dengan sebuah mesin senjata berat dan pelunjur granat, dan versi pengintai yang dilengkapi sebuah UAV pengintai kecil. (pam)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.