Selain melaksanakan kegiatan rutin operasi baik itu patroli, pengamanan aset United Nations, maupun pengamanan di wilayah Area Of Responsibility (AOR), Prajurit Garuda Satgas TNI Kontingen Garuda XXXV-A/Unamid (United Nations Mission In Darfur) atau Indonesian Battalion (Indobatt) sebagai Peacekeepers Indonesia di wilayah Darfur Sudan, juga dekat dengan warga lokal di Darfur.
Demikian dikatakan Dansatgas Indobatt Letkol Inf M. Herry Subagyo saat meninjau kegiatan rutin Prajurit Garuda dalam melaksanakan interaksi terhadap warga sipil dan anak-anak, sekaligus merupakan sebagai upaya nyata dalam pemulihan trauma terhadap warga sipil yang menjadi korban konflik, seperti halnya yang dilaksanakan di wilayah Krinding, Darfur Barat, Sudan, Minggu (2/8/2015).
Menurut Letkol Inf M. Herry Subagyo, sejak bergabung dengan Pasukan Perdamaian di bawah bendera United Nation Mission In Darfur pada Februari lalu, Pasukan Garuda TNI mulai dikenal oleh masyarakat lokal di wilayah Darfur Barat Sudan, Afrika.
"Kemampuan teritorial, keramahan kultur Indonesia, persamaan mayoritas beragama muslim, hingga kedekatan historis antara Indonesia-Sudan sejak pemerintahan Presiden Soekarno menjadi salah satu faktor yang membuat Pasukan Indonesia mudah diterima di wilayah misi tersebut," ujar Letkol Inf M. Herry Subagyo.
Dirinya menuturkan bahwa, kemampuan teritorial dan pengalaman tugas dalam negeri yang dimiliki oleh para Prajurit TNI, menjadi bekal dalam melaksanakan misi perdamaian ini.
"Kepercayaan PBB kepada Prajurit TNI harus kita laksanakan sebaik mungkin, kehadiran kita disini harus dapat memberikan manfaat dan meringankan kesulitan warga lokal yang menjadi korban konflik," katanya.
Dalam perjalanan tugasnya sebagai pasukan perdamaian, Prajurit Garuda TNI di Darfur rutin melaksanakan kegiatan Civil Military Coordination (Cimic), diantaranya pemberian bantuan bagi tempat-tempat ibadah, penyaluran zakat bagi masyarakat lokal, pengobatan massal oleh Tim Kesehatan Satgas, hingga pembangunan fasilitas pompa air di wilayah yang sulit pasokan air bersih di Darfur.
Satgas Batalyon Komposit TNI Kontingen Garuda XXXV-A/Unamid atau Indonesian Battalion, yang tengah bertugas sebagai Pasukan Perdamaian PBB merupakan Satgas pertama TNI untuk misi Unamid Darfur.
Sebanyak satu Batalyon pasukan TNI yang terdiri dari Angkatan Darat, Laut, dan Udara di tempatkan di wilayah Darfur Barat (Sector West Unamid), dan Satgas ini akan melaksanakan tugas sebagai Pecekeepers di Darfur hingga Maret 2016 mendatang.
Demikian dikatakan Dansatgas Indobatt Letkol Inf M. Herry Subagyo saat meninjau kegiatan rutin Prajurit Garuda dalam melaksanakan interaksi terhadap warga sipil dan anak-anak, sekaligus merupakan sebagai upaya nyata dalam pemulihan trauma terhadap warga sipil yang menjadi korban konflik, seperti halnya yang dilaksanakan di wilayah Krinding, Darfur Barat, Sudan, Minggu (2/8/2015).
Menurut Letkol Inf M. Herry Subagyo, sejak bergabung dengan Pasukan Perdamaian di bawah bendera United Nation Mission In Darfur pada Februari lalu, Pasukan Garuda TNI mulai dikenal oleh masyarakat lokal di wilayah Darfur Barat Sudan, Afrika.
"Kemampuan teritorial, keramahan kultur Indonesia, persamaan mayoritas beragama muslim, hingga kedekatan historis antara Indonesia-Sudan sejak pemerintahan Presiden Soekarno menjadi salah satu faktor yang membuat Pasukan Indonesia mudah diterima di wilayah misi tersebut," ujar Letkol Inf M. Herry Subagyo.
Dirinya menuturkan bahwa, kemampuan teritorial dan pengalaman tugas dalam negeri yang dimiliki oleh para Prajurit TNI, menjadi bekal dalam melaksanakan misi perdamaian ini.
"Kepercayaan PBB kepada Prajurit TNI harus kita laksanakan sebaik mungkin, kehadiran kita disini harus dapat memberikan manfaat dan meringankan kesulitan warga lokal yang menjadi korban konflik," katanya.
Dalam perjalanan tugasnya sebagai pasukan perdamaian, Prajurit Garuda TNI di Darfur rutin melaksanakan kegiatan Civil Military Coordination (Cimic), diantaranya pemberian bantuan bagi tempat-tempat ibadah, penyaluran zakat bagi masyarakat lokal, pengobatan massal oleh Tim Kesehatan Satgas, hingga pembangunan fasilitas pompa air di wilayah yang sulit pasokan air bersih di Darfur.
Satgas Batalyon Komposit TNI Kontingen Garuda XXXV-A/Unamid atau Indonesian Battalion, yang tengah bertugas sebagai Pasukan Perdamaian PBB merupakan Satgas pertama TNI untuk misi Unamid Darfur.
Sebanyak satu Batalyon pasukan TNI yang terdiri dari Angkatan Darat, Laut, dan Udara di tempatkan di wilayah Darfur Barat (Sector West Unamid), dan Satgas ini akan melaksanakan tugas sebagai Pecekeepers di Darfur hingga Maret 2016 mendatang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.