(RMN)
KD Tunku Abdul Rahman, kapal selam pertama Angkatan Laut Malaysia (RMN) saat ini sedang menjalani reparasi besar pertamanya.
Berdasarkan gambar yang diambil oleh RMN selama kunjungan Laksamana Ahmad Kamarulzaman Badaruddin, terlihat perbaikan yang luas meskipun tidak diumumkan hal-hal yang akan diganti pada kapal selam tersebut.
Reparasi atau perbaikan ini bertujuan untuk memperpanjang usia kapal selam dengan memperbaiki bagian lambung dan memodernisasi kemampuan tempurnya. Termasuk perbaikan dan bahkan mengganti bagian lambung, menggantikan kabel dan pipa yang usang dan mengganti atau meng-upgrade persenjataan besar-besaran, sensor dan sistem komunikasinya.
Boustead DCNS Naval Corp Sdn Bhd, menerima kontrak untuk mereparasi kapal selam KD Tunku Abdul Rahman dan KD Tun Razak, hal ini diumumkan pada 16 November 2015 lalu. Perusahaan ini merupakan perusahaan patungan antara Boustead Heavy Industries Corp Bhd (BHIC) dan produsen kapal Perancis DCNS SA.
Kontrak untuk mereparasi satu kapal selam adalah selama 18 bulan, dan diharapkan setelah KD Tunku Rahman selesai menjalani reparasi, KD Tun Razak akan menyusul untuk menjalani reparasi.
Reparasi kedua kapal selam ini dikhawatirkan akan mengganggu kemampuan operasi bawah laut Malaysia (yang kosong karena kedua kapal selam menjalani reparasi), dan karena alasan ini, Angkatan Laut Malaysia selalu menyerukan tambahan kekuatan kapal selamnya (2 kapal selam tambahan) sehingga kemampuan tempur bawah lautnya bisa dioperasikan secara optimal, namun hal itu tidak pernah terwujud karena terkendala anggaran.
Reparasi kedua kapal selam itu menghabiskan anggaran US$ 181 juta dan US$ 98 juta. [Malaysia Defence]
KD Tunku Abdul Rahman, kapal selam pertama Angkatan Laut Malaysia (RMN) saat ini sedang menjalani reparasi besar pertamanya.
Berdasarkan gambar yang diambil oleh RMN selama kunjungan Laksamana Ahmad Kamarulzaman Badaruddin, terlihat perbaikan yang luas meskipun tidak diumumkan hal-hal yang akan diganti pada kapal selam tersebut.
Reparasi atau perbaikan ini bertujuan untuk memperpanjang usia kapal selam dengan memperbaiki bagian lambung dan memodernisasi kemampuan tempurnya. Termasuk perbaikan dan bahkan mengganti bagian lambung, menggantikan kabel dan pipa yang usang dan mengganti atau meng-upgrade persenjataan besar-besaran, sensor dan sistem komunikasinya.
Boustead DCNS Naval Corp Sdn Bhd, menerima kontrak untuk mereparasi kapal selam KD Tunku Abdul Rahman dan KD Tun Razak, hal ini diumumkan pada 16 November 2015 lalu. Perusahaan ini merupakan perusahaan patungan antara Boustead Heavy Industries Corp Bhd (BHIC) dan produsen kapal Perancis DCNS SA.
Kontrak untuk mereparasi satu kapal selam adalah selama 18 bulan, dan diharapkan setelah KD Tunku Rahman selesai menjalani reparasi, KD Tun Razak akan menyusul untuk menjalani reparasi.
Reparasi kedua kapal selam ini dikhawatirkan akan mengganggu kemampuan operasi bawah laut Malaysia (yang kosong karena kedua kapal selam menjalani reparasi), dan karena alasan ini, Angkatan Laut Malaysia selalu menyerukan tambahan kekuatan kapal selamnya (2 kapal selam tambahan) sehingga kemampuan tempur bawah lautnya bisa dioperasikan secara optimal, namun hal itu tidak pernah terwujud karena terkendala anggaran.
Reparasi kedua kapal selam itu menghabiskan anggaran US$ 181 juta dan US$ 98 juta. [Malaysia Defence]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.