Visit Board Search and Seizure [def.pk] ★
Asisten Operasi TNI Angkatan Laut Laksamana Muda Arie Soedewo mengatakan Angkatan Laut masih memiliki kekurangan dalam hal peralatan dan perlengkapan. "Ya enggak cukup, kurang," ujarnya, Selasa, 26 Januari 2016.
Dia melanjutkan, wilayah Indonesia lebih dominan lautan daripada daratan. Sedangkan laut menjadi jalur utama perdagangan dunia. Indonesia seharusnya menyiapkan sarana dan prasarana penunjang.
"Bangun sarana dan prasarana tentang bagaimana cara mengawasi laut dan untuk menindak apabila ada (masalah) keamanan di laut," katanya. Dia mengatakan hal itu bukan saja menjadi tugas TNI AL, tapi juga pihak terkait.
Arie mengungkapkan, yang dibutuhkan TNI Angkatan Laut sangat banyak. Dari kebutuhan tersebut, dia mengatakan, hanya separuh yang dimiliki saat ini. "Yang penting kami bisa tampil, jadi namanya minimum essential force."
Dia berharap nantinya kebutuhan ideal TNI Angkatan Laut bisa dipenuhi karena merasa pihaknya membutuhkan loncatan dalam hal teknologi. "Semua kapal dan alutsista yang dibiayai negara, kami harap, ditambah."
Meski memiliki banyak kekurangan, Angkatan Laut tak memaksakan peralatan dan perlengkapan itu harus komplet. "Kami tahu dirilah," ucapnya.
Pada 2017, kata Arie, Angkatan Laut akan mendapat dua tambahan kapal selam dari Korea Selatan. Dua kapal tersebut masing-masing dibuat di Korea dan Indonesia. Angkatan Laut akan kembali menerima satu kapal selam pada 2018.
Asisten Operasi TNI Angkatan Laut Laksamana Muda Arie Soedewo mengatakan Angkatan Laut masih memiliki kekurangan dalam hal peralatan dan perlengkapan. "Ya enggak cukup, kurang," ujarnya, Selasa, 26 Januari 2016.
Dia melanjutkan, wilayah Indonesia lebih dominan lautan daripada daratan. Sedangkan laut menjadi jalur utama perdagangan dunia. Indonesia seharusnya menyiapkan sarana dan prasarana penunjang.
"Bangun sarana dan prasarana tentang bagaimana cara mengawasi laut dan untuk menindak apabila ada (masalah) keamanan di laut," katanya. Dia mengatakan hal itu bukan saja menjadi tugas TNI AL, tapi juga pihak terkait.
Arie mengungkapkan, yang dibutuhkan TNI Angkatan Laut sangat banyak. Dari kebutuhan tersebut, dia mengatakan, hanya separuh yang dimiliki saat ini. "Yang penting kami bisa tampil, jadi namanya minimum essential force."
Dia berharap nantinya kebutuhan ideal TNI Angkatan Laut bisa dipenuhi karena merasa pihaknya membutuhkan loncatan dalam hal teknologi. "Semua kapal dan alutsista yang dibiayai negara, kami harap, ditambah."
Meski memiliki banyak kekurangan, Angkatan Laut tak memaksakan peralatan dan perlengkapan itu harus komplet. "Kami tahu dirilah," ucapnya.
Pada 2017, kata Arie, Angkatan Laut akan mendapat dua tambahan kapal selam dari Korea Selatan. Dua kapal tersebut masing-masing dibuat di Korea dan Indonesia. Angkatan Laut akan kembali menerima satu kapal selam pada 2018.
★ Tempo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.