✈ Panglima TNI Gatot Nurmantyo saat beradu ketangkasan di Bhumi Marinir, Karang Pilang Surabaya. [JAWA POS] ☆
Pemandangan tidak biasa terlihat di Bhumi Marinir Karang Pilang kemarin (27/1). Petinggi Mabes TNI yang didampingi tiga kepala staf TNI menjalani "outbound" di alam terbuka. Mereka tergabung dalam beberapa kelompok komandan satuan tiga angkatan untuk mengikuti lomba ketangkasan militer.
Sedikitnya sembilan ketangkasan dilombakan dalam Apel Komandan Satuan (AKS) TNI 2016.
Di antaranya, membalikkan perahu sekoci karet, dilanjutkan dengan dayung, renang, naik turun jaring, titian tali satu dan tali dua, serta merayap di tali. Ada juga lomba menembak, melempar kapak dan pisau, serta mendirikan tenda terjun parasut.
"Ketangkasan militer dalam AKS di Surabaya program pertama. Kebetulan tuan rumahnya TNI-AL dan selanjutnya digilir," ungkap Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo setelah menyelesaikan ketangkasan mendirikan tenda parasut.
AKS yang dibuka mulai Selasa (26/1) di Koarmatim diikuti 615 personel perwira tiga matra. Peserta bermalam di enam KRI dan barak.
Selain Gatot dan tiga kepala staf TNI, puluhan perwira tinggi komando utama sampai ratusan perwira menengah TNI se-Indonesia wajib ikut. Mulai komandan batalyon hingga pangdam, komandan KRI sampai panglima armada, dan komandan skuadron bersama panglima komando operasi.
Setiap kelompok terdiri atas 15-16 personel yang anggotanya meliputi beberapa perwira tinggi dan menengah. Penggabungan tiga matra TNI itu menjadi pembinaan satuan yang solid, militansi, dan menumbuhkan naluri tempur.
''Selain bagian dari tradisi, fisik kami menjadi terlatih,'' tegas mantan Panglima Kodam V/Brawijaya itu. Dia juga merasa seperti saat menjalani pendidikan taruna Akademi Militer (Akmil).
Lomba ketangkasan dalam AKS yang berlangsung singkat membuat setiap kelompok berlomba-lomba menjadi yang terbaik. Seperti tidak merasa sudah berumur di atas 55 tahun, sebagian perwira tinggi tampak pantang mengalah dengan juniornya.
Aksi berbahaya Gatot ketika naik-turun jaring maupun merayap serta berjalan pada titian tali satu dan tali dua di atas kolam dia lakoni dengan berapi-api. "Tangan KSAU dan KSAL sampai terluka. Bagi kami, rasanya sudah biasa," lanjut mantan KSAD alumnus Akmil 1982 itu.
Sebelum lomba ketangkasan ala outbound, komandan satuan mendapat wejangan dari sesepuh TNI. Di antaranya, mantan Wapres Jenderal (pur) Try Sutrisno dan sejumlah mantan panglima TNI. Misalnya, Marsekal (pur) Djoko Suyanto, Jenderal (pur) Djoko Santoso, dan Laksamana (pur) Agus Suhartono. (sep/c6/fat)
Pemandangan tidak biasa terlihat di Bhumi Marinir Karang Pilang kemarin (27/1). Petinggi Mabes TNI yang didampingi tiga kepala staf TNI menjalani "outbound" di alam terbuka. Mereka tergabung dalam beberapa kelompok komandan satuan tiga angkatan untuk mengikuti lomba ketangkasan militer.
Sedikitnya sembilan ketangkasan dilombakan dalam Apel Komandan Satuan (AKS) TNI 2016.
Di antaranya, membalikkan perahu sekoci karet, dilanjutkan dengan dayung, renang, naik turun jaring, titian tali satu dan tali dua, serta merayap di tali. Ada juga lomba menembak, melempar kapak dan pisau, serta mendirikan tenda terjun parasut.
"Ketangkasan militer dalam AKS di Surabaya program pertama. Kebetulan tuan rumahnya TNI-AL dan selanjutnya digilir," ungkap Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo setelah menyelesaikan ketangkasan mendirikan tenda parasut.
AKS yang dibuka mulai Selasa (26/1) di Koarmatim diikuti 615 personel perwira tiga matra. Peserta bermalam di enam KRI dan barak.
Selain Gatot dan tiga kepala staf TNI, puluhan perwira tinggi komando utama sampai ratusan perwira menengah TNI se-Indonesia wajib ikut. Mulai komandan batalyon hingga pangdam, komandan KRI sampai panglima armada, dan komandan skuadron bersama panglima komando operasi.
Setiap kelompok terdiri atas 15-16 personel yang anggotanya meliputi beberapa perwira tinggi dan menengah. Penggabungan tiga matra TNI itu menjadi pembinaan satuan yang solid, militansi, dan menumbuhkan naluri tempur.
''Selain bagian dari tradisi, fisik kami menjadi terlatih,'' tegas mantan Panglima Kodam V/Brawijaya itu. Dia juga merasa seperti saat menjalani pendidikan taruna Akademi Militer (Akmil).
Lomba ketangkasan dalam AKS yang berlangsung singkat membuat setiap kelompok berlomba-lomba menjadi yang terbaik. Seperti tidak merasa sudah berumur di atas 55 tahun, sebagian perwira tinggi tampak pantang mengalah dengan juniornya.
Aksi berbahaya Gatot ketika naik-turun jaring maupun merayap serta berjalan pada titian tali satu dan tali dua di atas kolam dia lakoni dengan berapi-api. "Tangan KSAU dan KSAL sampai terluka. Bagi kami, rasanya sudah biasa," lanjut mantan KSAD alumnus Akmil 1982 itu.
Sebelum lomba ketangkasan ala outbound, komandan satuan mendapat wejangan dari sesepuh TNI. Di antaranya, mantan Wapres Jenderal (pur) Try Sutrisno dan sejumlah mantan panglima TNI. Misalnya, Marsekal (pur) Djoko Suyanto, Jenderal (pur) Djoko Santoso, dan Laksamana (pur) Agus Suhartono. (sep/c6/fat)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.