Berlin • Pemerintah Jerman, Rabu
(8/5/2013), sepakat untuk menjual 164 buah tank ke Indonesia, setelah
parlemen Belanda menolak penjualan tank ke Indonesian karena masalah
pelanggaran HAM.
Pemerintahan Kanselir Angela Merkel telah memberikan lampu hijau untuk produsen senjata Rheinmetall AG yang berada di Duesseldorf untuk menjual tank ke Indonesia.
Penjualan itu termasuk 104 unit tank Leopard 2 dan 50 unit kendaraan tempur infantri Marder 1A2s. Selain itu, kesepakatan ini juga meliputi 10 tank lain, termasuk kendaraan tempur untuk pegunungan, dan sejumlah kendaraan militer lainnya.
Sejauh ini belum diperoleh informasi terkait nilai dari kesepakatan tersebut.
Konfirmasi ini diperoleh setelah seorang anggota parlemen oposisi Katha Keil dari Partai Hijau yang meminta penjelasan terkait kesepakatan penjualan senjata yang dicapai November tahun lalu itu.
Partai Hijau Jerman selama ini menyuarakan keprihatinannya bahwa Indonesia, yang kerap dikritik karena sering melanggar HAM, akan menggunakan persenjataan buatan Jerman ini untuk menghadapi pengunjuk rasa dan etnis minoritas.
Pemerintah Indonesia sudah mengajukan keinginan untuk membeli tank-tank Jerman pada 2012 dalam kunjungan Kanselir Merkel ke Indonesia. Saat itu, Pemerintah Indonesia berjanji tidak akan menggunakan persenjataan ini untuk melawan rakyat.
Pemerintahan Merkel selalu menawarkan penjualan senjata ke negara-negara yang dianggap sebagai partner strategis. Beberapa negara yang juga membeli persenjataan Jerman adalah Arab Saudi, Qatar, dan Uni Emirat Arab.
Pemerintahan Kanselir Angela Merkel telah memberikan lampu hijau untuk produsen senjata Rheinmetall AG yang berada di Duesseldorf untuk menjual tank ke Indonesia.
Penjualan itu termasuk 104 unit tank Leopard 2 dan 50 unit kendaraan tempur infantri Marder 1A2s. Selain itu, kesepakatan ini juga meliputi 10 tank lain, termasuk kendaraan tempur untuk pegunungan, dan sejumlah kendaraan militer lainnya.
Sejauh ini belum diperoleh informasi terkait nilai dari kesepakatan tersebut.
Konfirmasi ini diperoleh setelah seorang anggota parlemen oposisi Katha Keil dari Partai Hijau yang meminta penjelasan terkait kesepakatan penjualan senjata yang dicapai November tahun lalu itu.
Partai Hijau Jerman selama ini menyuarakan keprihatinannya bahwa Indonesia, yang kerap dikritik karena sering melanggar HAM, akan menggunakan persenjataan buatan Jerman ini untuk menghadapi pengunjuk rasa dan etnis minoritas.
Pemerintah Indonesia sudah mengajukan keinginan untuk membeli tank-tank Jerman pada 2012 dalam kunjungan Kanselir Merkel ke Indonesia. Saat itu, Pemerintah Indonesia berjanji tidak akan menggunakan persenjataan ini untuk melawan rakyat.
Pemerintahan Merkel selalu menawarkan penjualan senjata ke negara-negara yang dianggap sebagai partner strategis. Beberapa negara yang juga membeli persenjataan Jerman adalah Arab Saudi, Qatar, dan Uni Emirat Arab.
● Kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.