Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan Indonesia bisa belajar dari pengalaman Rwanda sebagai negeri yang pernah konflik. Sebagai negara yang terkenal karena konfliknya, Rwanda bisa menyelesaikan konflik dengan baik.
"Rwanda itu terkenal karena konflik tapi dia bisa selesaikan dengan baik," kata Jusuf Kalla setelah melakukan pertemuan dengan Presiden Rwanda, Paul Kagame di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (31/10/2014).
Indonesia, menurut dia, juga bisa belajar dari Rwanda, bagaimana menyelesaikan sebuah konflik dan membuat kemajuan setelah konflik itu.
"Makanya kita buat hubungan tetangga lebih baik dari Afrika Timur," tutur Jusuf Kalla.
Namun JK tak menjelaskan lebih lanjut apakah pernyataannya merupakan sindiran terhadap konflik yang saat ini terjadi di parlemen.
Kemarin, JK sempat mengomentari konflik di parlemen yang berujung pembentukan DPR tandingan oleh Koalisi Indonesia Hebat. Menurutnya, konflik di parlemen harusnya diselesaikan dengan cara musyawarah.
"Saya kira itu hanya bersifat situasional. Ya tentu harus dimusyawarahkan penyelesaiannya," ungkapnya.
Mantan Ketua Umum Partai Golkar itu yakin pihak DPR bisa menyelesaikan persoalan tersebut. "Kita minta diselesaikan lah secara musyawarah, pasti bisa," katanya.
"Rwanda itu terkenal karena konflik tapi dia bisa selesaikan dengan baik," kata Jusuf Kalla setelah melakukan pertemuan dengan Presiden Rwanda, Paul Kagame di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (31/10/2014).
Indonesia, menurut dia, juga bisa belajar dari Rwanda, bagaimana menyelesaikan sebuah konflik dan membuat kemajuan setelah konflik itu.
"Makanya kita buat hubungan tetangga lebih baik dari Afrika Timur," tutur Jusuf Kalla.
Namun JK tak menjelaskan lebih lanjut apakah pernyataannya merupakan sindiran terhadap konflik yang saat ini terjadi di parlemen.
Kemarin, JK sempat mengomentari konflik di parlemen yang berujung pembentukan DPR tandingan oleh Koalisi Indonesia Hebat. Menurutnya, konflik di parlemen harusnya diselesaikan dengan cara musyawarah.
"Saya kira itu hanya bersifat situasional. Ya tentu harus dimusyawarahkan penyelesaiannya," ungkapnya.
Mantan Ketua Umum Partai Golkar itu yakin pihak DPR bisa menyelesaikan persoalan tersebut. "Kita minta diselesaikan lah secara musyawarah, pasti bisa," katanya.
★ sindo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.