Pemutakhiran Sistem Pemantauan Jarak JauhIndonesia memiliki kondisi geografis berupa kepulauan dan lautan serta terletak di daerah khatulistiwa, yang dianugrahi kekayaan sumber daya alam yang melimpah. Hal ini yang menimbulkan permasalahan kompleks di wilayah perairan Indonesia.
BAKAMLA RI mengadakan Focus Group Discussion mengenai Radar Over The Horizon yang dilaksanakan pada Selasa, 3 Februari 2015 lalu bertempat di Ruang Rapat Utama Bakamla.
Focus Group Discussion ini dihadiri oleh 36 peserta guna membicarakan Radar Over The Horizon untuk Bakamla RI dalam hal pengamanan wilayah perairan Indonesia.
Bakamla RI memiliki komitmen dalam mewujudkan kemandirian bangsa dalam hal pengadaan alutsistanya.
“Dengan Radar Over The Horizon ini, Bakamla RI memiliki pencapaian untuk mampu menurunkan tingkat kejahatan laut dan peningkatan penertiban laut sebesar 90%, serta tidak terjadinya pelanggaran di laut untuk kegiatan non konvensional yaitu pembuangan limbah nuklir, transportasi bahan yang mengandung radio aktif, serta transportasi bahan pendukung alat peledak”, ujar Letkol Maritim Arief Meidyanto selaku Kasubbid Pengelolaan Sistem dan TI dalam paparannya yang mewakili Sestama Bakamla RI.
Berbagai upaya untuk mengamankan kelautan Indonesia telah dilakukan, salah satu solusi yang direkomendasikan yaitu dengan solusi teknologi. Solusi teknologi yang dimaksud yaitu dengan menggunakan teknologi Radar Sistem Peringatan Dini yang mempunyai jangkauan Over The Horizon (OTH), yaitu jangkauan yang lebih dari 300 Nautical Miles.
Sistem Radar Peringatan Dini adalah radar yang difungsikan sebagai alat pemberi peringatan yang ditempatkan di titik-titik strategis sepanjang garis perbatasan. Pembuatan Sistem Radar Peringatan Dini ini ditujukan untuk mengawasi, mendeteksi, dan mengidentifikasi secara cermat segala aktivitas yang terjadi di radius 300 NW.
Radar ini akan mengubah pola patroli kapal, radar inilah yang akan berfungsi berpatroli secara 24 jam menggantikan kapal patroli yang bisa dihemat penggunaannya dan digunakan khusus untuk keperluan pengusiran atau penangkapan kapal saja.
BAKAMLA RI mengadakan Focus Group Discussion mengenai Radar Over The Horizon yang dilaksanakan pada Selasa, 3 Februari 2015 lalu bertempat di Ruang Rapat Utama Bakamla.
Focus Group Discussion ini dihadiri oleh 36 peserta guna membicarakan Radar Over The Horizon untuk Bakamla RI dalam hal pengamanan wilayah perairan Indonesia.
Bakamla RI memiliki komitmen dalam mewujudkan kemandirian bangsa dalam hal pengadaan alutsistanya.
“Dengan Radar Over The Horizon ini, Bakamla RI memiliki pencapaian untuk mampu menurunkan tingkat kejahatan laut dan peningkatan penertiban laut sebesar 90%, serta tidak terjadinya pelanggaran di laut untuk kegiatan non konvensional yaitu pembuangan limbah nuklir, transportasi bahan yang mengandung radio aktif, serta transportasi bahan pendukung alat peledak”, ujar Letkol Maritim Arief Meidyanto selaku Kasubbid Pengelolaan Sistem dan TI dalam paparannya yang mewakili Sestama Bakamla RI.
Berbagai upaya untuk mengamankan kelautan Indonesia telah dilakukan, salah satu solusi yang direkomendasikan yaitu dengan solusi teknologi. Solusi teknologi yang dimaksud yaitu dengan menggunakan teknologi Radar Sistem Peringatan Dini yang mempunyai jangkauan Over The Horizon (OTH), yaitu jangkauan yang lebih dari 300 Nautical Miles.
Sistem Radar Peringatan Dini adalah radar yang difungsikan sebagai alat pemberi peringatan yang ditempatkan di titik-titik strategis sepanjang garis perbatasan. Pembuatan Sistem Radar Peringatan Dini ini ditujukan untuk mengawasi, mendeteksi, dan mengidentifikasi secara cermat segala aktivitas yang terjadi di radius 300 NW.
Radar ini akan mengubah pola patroli kapal, radar inilah yang akan berfungsi berpatroli secara 24 jam menggantikan kapal patroli yang bisa dihemat penggunaannya dan digunakan khusus untuk keperluan pengusiran atau penangkapan kapal saja.
⚓️ JMOL
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.