Situasi di Ukraina saat ini semakin buruk, sampai di titik di mana AS sedang mempertimbangkan untuk mengirimkan bantuan yang mematikan. Separatis pro-Rusia dari batalyon "Death" Chechnya berjalan selama latihan di wilayah yang dikuasai oleh Republik Rakyat Donetsk (yang memproklamirkan diri ), di Ukraina Timur, 8 Desember 2014. Gambar: Maxim Shemetov/Reuters
Sebuah laporan terbaru dari Atlantic Council, bersama Brooking Institution, dan Chicago Council untuk Global Affair menjelaskan mengenai apa yang harus AS atau NATO lakukan terkait konflik di Ukraina, termasuk bantuan senjata.
Laporan ini juga mengungkap mengapa separatis Ukraina yang didukung Rusia berhasil memenangkan pertempuran-pertempuran di Ukraina.
Pasukan separatis pro Rusia dinilai memiliki keunggulan militer yang signifikan dibandingkan Angkatan Bersenjata Ukraina, diantaranya:
Superioritas udara
Pasukan separatis pro Rusia berhasil melumpuhkan kemampuan Angkatan Bersenjata Ukraina untuk menyerang, misi intelijen, manuver dan memasok pasokan. Menurut laporan itu, pasukan Ukraina telah menghentikan seluruh operasi penerbangan di Ukraina Timur karena keefektifan sistem rudal pertahanan udara MANPADS separatis pro-Rusia, yang telah banyak menjatuhkan pesawat dan helikopter Ukraina. Ukraina juga mengkhawatirkan rudal permukaan ke udara separatis pro-Rusia seperti BUK (SA-11/SA-17) yang diyakini telah menembak jatuh pesawat Malaysia Airlines MH17 pada 17 Juli 2014 lalu.
Sistem intelijen, pengawasan dan pengintaian
Pasukan separatis pro-Rusia menggunakan kendaraan udara tak berawak (UAV) untuk memata-matai kekuatan Ukraina. UAV ini seringkali diluncurkan bersamaan dengan serangan artileri dan roket, untuk mengumpulkan data intelijen yang berguna untuk membantu menargetkan dan untuk menilai keefektivitasan serangan serta mengumpulkan sinyal intelijen untuk memantau komunikasi pasukan Ukraina yang sebagian besar tidak terenkripsi.
Sistem komando dan kontrol
Pasukan separatis pro-Rusia menggunakan sistem komunikasi yang terenkripsi dan jaringan telepon seluler sendiri, sementara pasukan Ukraina minim sinyal intelijen atau sistem jamming untuk mengumpulkan atau mengacaukan komunikasi pasukan separatis pro-Rusia.
Sistem peperangan elektronik
Pasukan separatis pro-Rusia menggunakan sistem canggih untuk menjamming atau mengacaukan sinyal komunikasi dan GPS pasukan Ukraina. Mengacaukan komando dan kontrol, manuver, operasi udara dan penargetan pasukan Ukraina.
Artileri dan roket
Pasukan separatis pro-Rusia menggunakan beberapa jenis artileri jarak jauh dan sistem peluncur roket seperti GRAD, yang mampu menembakkan amunisi dalam jumlah besar untuk sasaran yang berjarak 30 hingga 40 kilometer.
Suplai dan logistik
Menurut laporan itu, pasukan separatis pro-Rusia menerima pasokan dari Rusia ke Donetsk dan Luhansk melalui perbatasan Ukraina dan Rusia.
Suaka
Rusia menyediakan penasehat, pelatihan, peralatan dan senjata, serta suaka bagi separatis pro-Rusia di Ukraina. Sedangkan pasukan Ukraina dilarang menyerang sasaran di Rusia.[Business Insider]
Sebuah laporan terbaru dari Atlantic Council, bersama Brooking Institution, dan Chicago Council untuk Global Affair menjelaskan mengenai apa yang harus AS atau NATO lakukan terkait konflik di Ukraina, termasuk bantuan senjata.
Laporan ini juga mengungkap mengapa separatis Ukraina yang didukung Rusia berhasil memenangkan pertempuran-pertempuran di Ukraina.
Pasukan separatis pro Rusia dinilai memiliki keunggulan militer yang signifikan dibandingkan Angkatan Bersenjata Ukraina, diantaranya:
Superioritas udara
Pasukan separatis pro Rusia berhasil melumpuhkan kemampuan Angkatan Bersenjata Ukraina untuk menyerang, misi intelijen, manuver dan memasok pasokan. Menurut laporan itu, pasukan Ukraina telah menghentikan seluruh operasi penerbangan di Ukraina Timur karena keefektifan sistem rudal pertahanan udara MANPADS separatis pro-Rusia, yang telah banyak menjatuhkan pesawat dan helikopter Ukraina. Ukraina juga mengkhawatirkan rudal permukaan ke udara separatis pro-Rusia seperti BUK (SA-11/SA-17) yang diyakini telah menembak jatuh pesawat Malaysia Airlines MH17 pada 17 Juli 2014 lalu.
Sistem intelijen, pengawasan dan pengintaian
Pasukan separatis pro-Rusia menggunakan kendaraan udara tak berawak (UAV) untuk memata-matai kekuatan Ukraina. UAV ini seringkali diluncurkan bersamaan dengan serangan artileri dan roket, untuk mengumpulkan data intelijen yang berguna untuk membantu menargetkan dan untuk menilai keefektivitasan serangan serta mengumpulkan sinyal intelijen untuk memantau komunikasi pasukan Ukraina yang sebagian besar tidak terenkripsi.
Sistem komando dan kontrol
Pasukan separatis pro-Rusia menggunakan sistem komunikasi yang terenkripsi dan jaringan telepon seluler sendiri, sementara pasukan Ukraina minim sinyal intelijen atau sistem jamming untuk mengumpulkan atau mengacaukan komunikasi pasukan separatis pro-Rusia.
Sistem peperangan elektronik
Pasukan separatis pro-Rusia menggunakan sistem canggih untuk menjamming atau mengacaukan sinyal komunikasi dan GPS pasukan Ukraina. Mengacaukan komando dan kontrol, manuver, operasi udara dan penargetan pasukan Ukraina.
Artileri dan roket
Pasukan separatis pro-Rusia menggunakan beberapa jenis artileri jarak jauh dan sistem peluncur roket seperti GRAD, yang mampu menembakkan amunisi dalam jumlah besar untuk sasaran yang berjarak 30 hingga 40 kilometer.
Suplai dan logistik
Menurut laporan itu, pasukan separatis pro-Rusia menerima pasokan dari Rusia ke Donetsk dan Luhansk melalui perbatasan Ukraina dan Rusia.
Suaka
Rusia menyediakan penasehat, pelatihan, peralatan dan senjata, serta suaka bagi separatis pro-Rusia di Ukraina. Sedangkan pasukan Ukraina dilarang menyerang sasaran di Rusia.[Business Insider]
♞ artileri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.