Manuver pesawat⚓️
Pesawat jet tempur F-5 Tiger milik TNI AU dianggap sudah tidak layak. Korps militer udara menginginkan peremajaan guna mengamankan wilayah udara NKRI.
Dari sekian tawaran, pesawat jet super sonic buatan Rusia, Sukhoi SU-35 menjadi kandidat kuat untuk mengganti pesawat produksi Northhrop, Amerika Serikat tersebut.
"Dari hasil kajian, penggantinya ada SU-35 yang kini menempati urutan pertama," jelas Panglima TNI, Jenderal Moeldoko, di Mako Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur, Jumat (6/2/2015).
Meski demikian, pesawat lain yang juga menjadi pertimbangan ialah dari F-16 buatan Amerika Serikat. Penggantian jet tempur F-5 Tiger sendiri, lanjut mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) itu, masih berupa rencana strategis TNI AU. Saat ini, lanjut Moeldoko, TNI dan Kementerian Pertahanan belum pada proses pemesan Sukhoi SU-35.
"Tawaran lain kita pakai F-16, tapi anggaran belum (dibahas) karena nilai tukar rupiah juga masih fluktuatif terhadap dolar," jelas Moeldoko.
Sebelumnya, usai memimpin rapat pimpinan TNI AU, beberapa waktu lalu, Kepala Staf Angkatan Udara (KASAU), Marsekal Agus Supriatna sempat mengungkapkan bahwa Sukhoi SU-35 memenuhi spesifikasi untuk melengkapi kekuatan alutsista prajuritnya. Alasannya, kata dia, karena pesawat produksi negeri beruang madu itu termasuk jenis pesawat tempur generasi IV.(sus)
Pesawat jet tempur F-5 Tiger milik TNI AU dianggap sudah tidak layak. Korps militer udara menginginkan peremajaan guna mengamankan wilayah udara NKRI.
Dari sekian tawaran, pesawat jet super sonic buatan Rusia, Sukhoi SU-35 menjadi kandidat kuat untuk mengganti pesawat produksi Northhrop, Amerika Serikat tersebut.
"Dari hasil kajian, penggantinya ada SU-35 yang kini menempati urutan pertama," jelas Panglima TNI, Jenderal Moeldoko, di Mako Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur, Jumat (6/2/2015).
Meski demikian, pesawat lain yang juga menjadi pertimbangan ialah dari F-16 buatan Amerika Serikat. Penggantian jet tempur F-5 Tiger sendiri, lanjut mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) itu, masih berupa rencana strategis TNI AU. Saat ini, lanjut Moeldoko, TNI dan Kementerian Pertahanan belum pada proses pemesan Sukhoi SU-35.
"Tawaran lain kita pakai F-16, tapi anggaran belum (dibahas) karena nilai tukar rupiah juga masih fluktuatif terhadap dolar," jelas Moeldoko.
Sebelumnya, usai memimpin rapat pimpinan TNI AU, beberapa waktu lalu, Kepala Staf Angkatan Udara (KASAU), Marsekal Agus Supriatna sempat mengungkapkan bahwa Sukhoi SU-35 memenuhi spesifikasi untuk melengkapi kekuatan alutsista prajuritnya. Alasannya, kata dia, karena pesawat produksi negeri beruang madu itu termasuk jenis pesawat tempur generasi IV.(sus)
⚓️ Okezone
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.